Gandeng Daerah, PTPN Group Kejar Target Swasembada Gula
loading...
A
A
A
JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terus mengoptimalkan luasan pengelolaan lahan perkebunan tebu demi mewujudkan swasembada gula konsumsi tahun 2025. Salah satu upaya yang dilakukan di antaranya adalah melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah.
Pada Jumat lalu (1/4/2022), Holding Perkebunan Nusantara menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Batang melakukan tanam tebu perdana yang dihadiri oleh Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama dengan Wihaji, Bupati Kabupaten Batang.
Dalam kerja sama ini Holding Perkebunan Nusantara melakukan pengelolaan lahan tebu pada areal seluas 22,6 hektare. Potensi areal tanah bengkok atau tanah kas Desa Kab. Batang yang dapat dikerjasamakan adalah seluas 700 ha.
“Peta jalan PTPN dalam upaya meningkatkan kemandirian gula nasional hanya dapat dilakukan dengan melibatkan petani tebu rakyat melalui upaya perbaikan kultur teknis dan tata kelola, sehingga mampu mencapai produktivitas yang optimum. Sehingga petani tebu dapat memperoleh penghasilan lebih baik yang didapat dari produksi atau produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan usaha tani komoditi lainnya. Kesejahteraan petani dan kemandirian gula konsumsi nasional menjadi tujuan utama kami,” M. Abdul Ghani, dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).
Untuk mencapai harapan tersebut, program Holding Perkebunan Nusantara bersama dengan anak perusahaan yaitu PTPN IX akan menyediakan bantuan bibit berkualitas kepada masyarakat petani tebu. Langkah ini diharapkan memberikan dampak pada kenaikan produktivitas pertanian tebu rakyat, sehingga mendongkrak pendapatan petani.
Bupati Batang Wihaji, optimistis kerja sama ini mampu memperbaiki perekonomian masyarakat Batang. “Saya punya keyakinan petani tebu pasti lebih untung, lebih baik, dan sejahtera, serta program swasembada gula konsumsi tercapai,” ujar Wihaji.
Penanaman tebu perdana di Desa Kuripan, Batang ini selaras dengan Program Makmur, yaitu program inisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sedang dijalankan oleh PTPN group, dalam rangka penyediaan pupuk non-subsidi untuk mendukung budidaya perkebunan.
“Niat kami ke depan, ketika kami nantinya dapat mengembangkan model pendanaan yang sustainable (berkelanjutan), kami akan siapkan bibit terbaik sekaligus pembinaan kepada petani. Terkait penyediaan pupuk, kami akan berkolaborasi dengan BUMN lain, melalui Program Makmur yang diinisiasi Menteri BUMN,” kata Abdul Ghani.
Selain PTPN IX, PT Sinergi Gula Nusantara turut terlibat dalam proyek ini. Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara tersebut bertindak sebagai pembeli hasil panen petani (off taker).
Pada Jumat lalu (1/4/2022), Holding Perkebunan Nusantara menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Batang melakukan tanam tebu perdana yang dihadiri oleh Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama dengan Wihaji, Bupati Kabupaten Batang.
Dalam kerja sama ini Holding Perkebunan Nusantara melakukan pengelolaan lahan tebu pada areal seluas 22,6 hektare. Potensi areal tanah bengkok atau tanah kas Desa Kab. Batang yang dapat dikerjasamakan adalah seluas 700 ha.
“Peta jalan PTPN dalam upaya meningkatkan kemandirian gula nasional hanya dapat dilakukan dengan melibatkan petani tebu rakyat melalui upaya perbaikan kultur teknis dan tata kelola, sehingga mampu mencapai produktivitas yang optimum. Sehingga petani tebu dapat memperoleh penghasilan lebih baik yang didapat dari produksi atau produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan usaha tani komoditi lainnya. Kesejahteraan petani dan kemandirian gula konsumsi nasional menjadi tujuan utama kami,” M. Abdul Ghani, dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).
Untuk mencapai harapan tersebut, program Holding Perkebunan Nusantara bersama dengan anak perusahaan yaitu PTPN IX akan menyediakan bantuan bibit berkualitas kepada masyarakat petani tebu. Langkah ini diharapkan memberikan dampak pada kenaikan produktivitas pertanian tebu rakyat, sehingga mendongkrak pendapatan petani.
Bupati Batang Wihaji, optimistis kerja sama ini mampu memperbaiki perekonomian masyarakat Batang. “Saya punya keyakinan petani tebu pasti lebih untung, lebih baik, dan sejahtera, serta program swasembada gula konsumsi tercapai,” ujar Wihaji.
Penanaman tebu perdana di Desa Kuripan, Batang ini selaras dengan Program Makmur, yaitu program inisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sedang dijalankan oleh PTPN group, dalam rangka penyediaan pupuk non-subsidi untuk mendukung budidaya perkebunan.
“Niat kami ke depan, ketika kami nantinya dapat mengembangkan model pendanaan yang sustainable (berkelanjutan), kami akan siapkan bibit terbaik sekaligus pembinaan kepada petani. Terkait penyediaan pupuk, kami akan berkolaborasi dengan BUMN lain, melalui Program Makmur yang diinisiasi Menteri BUMN,” kata Abdul Ghani.
Selain PTPN IX, PT Sinergi Gula Nusantara turut terlibat dalam proyek ini. Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara tersebut bertindak sebagai pembeli hasil panen petani (off taker).