Rupiah Dibuka Flat Saat USD Kalahkan Yen dan Euro
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi pagi hari ini flat atau mendatar dari penutupan kemarin, namun masih berada di bawah level Rp13.400/USD. Kondisi mata uang rupiah terjadi saat USD sedikit bangkit terhadap beberapa mata uang lainnya.
Data Bloomberg, rupiah pada awal perdagangan berada di level Rp13.332/USD atau mendatar4 dari penutupan kemarin dengan kisaran level Rp13.319-Rp13.338/USD.
Menurut data Yahoo Finance dalam sesi pembukaan pagi ini, rupiah mengawali perdagangan juga mendatar pada level Rp13.332/USD atau hanya naik tipis dari sebelumnya di level Rp13.334/USD dengan kisaran level Rp13.325-Rp13.336/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada pada level Rp13.333/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah melemah dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp13.330/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, euro melemah setelah sebelumnya menguat di tengah optimisme tentang prospek ekonomi zona euro dan ekspektasi Bank Sentral Eropa untuk mengurangi stimulus moneternya yang masif.
Komentar kepala bank sentral Estonia dan setingkat ECB Ardo Hansson kemarin memperkuat harapan tersebut, dengan Hansson mengatakan kepada sebuah surat kabar Jerman bahwa ECB dapat mengakhiri skema pembelian obligasi 2,55 triliun euro dalam satu langkah setelah September jika ekonomi dan inflasi berkembang. seperti yang diharapkan sekarang.
Euro terhadap USD turun 0,1% ke level 1,2253 merayap jauh dari puncak kemarin sekitar 1,2296, level terkuatnya sejak Desember 2014.
Pelaku pasar mengatakan bahwa mereka memperkirakan euro akan tetap berada dalam pijakan yang solid dalam waktu dekat.
"Pasar akan melanjutkan tren ini," kata Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia Pasifik untuk Oanda di Singapura yang mengacu pada kenaikan euro baru-baru ini.
"Meski fokus pada apakah kekuatan euro akan segera mengkhawatirkan ECB dan mendorongnya untuk membocorkan mata uangnya, hanya ada sedikit tanda dorongan balik dari ECB sejauh ini," kata Innes.
Indeks USD terhadap enam mata uang utama berada di level 90,540, di ata level terendah kemarin yakni level 90,279, level terlemahnya sejak Januari 2015.
USD melemah karena pasar tumbuh semakin yakin bahwa pemulihan global akan melampaui pertumbuhan AS dan mendorong bank sentral utama lainnya, yang dipimpin oleh ECB, untuk melepaskan strategi uang mudah mereka lebih cepat dari yang diperkirakan.
USD terhadap yen naik 0,3% ke level 110,85, merayap jauh dari level terendah empat bulan di level 110,32.
Data Bloomberg, rupiah pada awal perdagangan berada di level Rp13.332/USD atau mendatar4 dari penutupan kemarin dengan kisaran level Rp13.319-Rp13.338/USD.
Menurut data Yahoo Finance dalam sesi pembukaan pagi ini, rupiah mengawali perdagangan juga mendatar pada level Rp13.332/USD atau hanya naik tipis dari sebelumnya di level Rp13.334/USD dengan kisaran level Rp13.325-Rp13.336/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada pada level Rp13.333/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah melemah dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp13.330/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, euro melemah setelah sebelumnya menguat di tengah optimisme tentang prospek ekonomi zona euro dan ekspektasi Bank Sentral Eropa untuk mengurangi stimulus moneternya yang masif.
Komentar kepala bank sentral Estonia dan setingkat ECB Ardo Hansson kemarin memperkuat harapan tersebut, dengan Hansson mengatakan kepada sebuah surat kabar Jerman bahwa ECB dapat mengakhiri skema pembelian obligasi 2,55 triliun euro dalam satu langkah setelah September jika ekonomi dan inflasi berkembang. seperti yang diharapkan sekarang.
Euro terhadap USD turun 0,1% ke level 1,2253 merayap jauh dari puncak kemarin sekitar 1,2296, level terkuatnya sejak Desember 2014.
Pelaku pasar mengatakan bahwa mereka memperkirakan euro akan tetap berada dalam pijakan yang solid dalam waktu dekat.
"Pasar akan melanjutkan tren ini," kata Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia Pasifik untuk Oanda di Singapura yang mengacu pada kenaikan euro baru-baru ini.
"Meski fokus pada apakah kekuatan euro akan segera mengkhawatirkan ECB dan mendorongnya untuk membocorkan mata uangnya, hanya ada sedikit tanda dorongan balik dari ECB sejauh ini," kata Innes.
Indeks USD terhadap enam mata uang utama berada di level 90,540, di ata level terendah kemarin yakni level 90,279, level terlemahnya sejak Januari 2015.
USD melemah karena pasar tumbuh semakin yakin bahwa pemulihan global akan melampaui pertumbuhan AS dan mendorong bank sentral utama lainnya, yang dipimpin oleh ECB, untuk melepaskan strategi uang mudah mereka lebih cepat dari yang diperkirakan.
USD terhadap yen naik 0,3% ke level 110,85, merayap jauh dari level terendah empat bulan di level 110,32.
(izz)