Bidik Generasi Milenial, BEI Bakal Tambah 10 Galeri Investasi

Rabu, 17 Januari 2018 - 15:15 WIB
Bidik Generasi Milenial,...
Bidik Generasi Milenial, BEI Bakal Tambah 10 Galeri Investasi
A A A
SURABAYA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Surabaya tahun ini berencana membuka 10 Galeri Investasi di seluruh Jawa Timur (Jatim). Saat ini ada 49 Galeri Investasi yang tersebar di sejumlah kampus diprovinsi yang dipimpin Soekarwo ini.

Kepala Pusat Informasi Go Publik (PIGP) BEI Kantor Perwakilan Surabaya, Dewi Sriana Rihantyasni mengatakan, dengan adanya Galeri Investasi ini pihaknya ingin meningkatkan jumlah investor, terutama dari kalangan muda atau generasi milenial. Sampai saat ini, jumlah investor di seluruh Indonesia tidak sampai 1% dari jumlah populasi penduduk yang mencapai 226 juta penduduk.

“Generasi milenial merupakan pasar yang potensial untuk melakukan investasi saham. Mereka adalah generasi yang memahami komunikasi serta teknologi,” terangnya di Surabaya, Rabu (17/1/2018).

Dia menambahkan, jumlah investor terbanyak di Jatim saat ini kebanyakan bersal dari Kota Surabaya dengan jumlah sekitar 32.632 Single Investor Identity (SID). Disusul wilayah Malang dengan jumlah rata-rata 8.395 SID. Selanjutnya Sidoarjo yang jumlahnya mencapai 6.791 SID.

“Generasi milenial yang lahir ditahun 1990-an sampai dengan 2000-an memiliki komunikasi yang bagus. Generasi ini lebih cepat dalam mengolah informasi. Untuk itu, edukasi mengenai pasar modal sangat penting bagi generasi ini,” imbuhnya.

Guna merangsang minat generasi milenial terhadap pasar modal, BEI memiliki berbagai program. Di antaranya, literasi investasi dan edukasi calon investor. Program ini secara khusus menyasar kalangan mahasiswa, ibu rumah tangga dan kalangan pesantren.

Segmen ini merupakan pasar yang potensial berinvestasi. “Dalam kedua program tersebut, kami ingin menyadarkan mereka jika return terbesar dari perekonomian Indonesia saat ini adalah pasar saham. Jadi sangat disayangkan jika tidak masuk dalam pasar tersebut,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Saifullah Yusuf mengatakan, saat ini iklim investasi pasar modal di Jatim tergolong masih rendah. Dari 559 perusahaan yang bergabung dalam pasar saham, dari Jatim hanya 52 perusahaan. Artinya, hanya sekitar 4,4% masyarakat yang memiliki pemahaman akan literasi pasar modal.

Lalu masih 0,1% yang menjadi investor secara personal. “Meski masih rendah, Jatim menjadi penyumbang jumlah emiten terbesar setelah DKI Jakarta di pasar modal. Kami optimistis dalam jangka panjang prospek pasar modal di Jatim akan semakin baik,” ujarnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1009 seconds (0.1#10.140)