Nasib Pesawat Airbus Superjumbo A380 Diselamatkan Emirates
A
A
A
JAKARTA - Maskapai Emirates mengumumkan telah melakukan pemesanan pesawat Airbus Superjumbo A380 berjumlah hingga 36 buah. Kesepakatan senilai USD16 miliar seakan menjadi penyelamat bagi masa depan pesawat Superjumbo, setelah Airbus sempat mengancam bakal menghentikan produksi seri tersebut ketika belum juga mencapai kesepakatan dengan Emirates.
Seperti dilansir BBC, Kamis (18/1/2018) Emirates merupakan satu-satunya maskapai yang menempatkan A380 sebagai jantung operasional mereka. Kondisi itu membuat maskapai penerbangan yang berpusat di Dubai dikabarkan telah memesan lebih banyak pesawat penumpang di Dubai Airshow November lalu. Namun kemudian mereka beralih memesan 40 Boeing 787 Dreamliners sebagai gantinya.
Emirates mengatakan bahwa pihaknya sekarang telah mengambil langkah untuk memesan 20 pesawat A380, pesawat penumpang terbesar di dunia dengan opsi untuk pembelian 16. Selanjutnya pengiriman dijadwalkan dimulai pada 2020. Seperti diketahui Emirates sudah menjadi pelanggan terbesar untuk pesawat ini, dengan saat ini telah menggunakan 101 buah.
Ditambah 41 pesanan yang berpeluang akan dilakukan. Sebelumnya pada awal pekan kemarin, Direktur Penjualan Airbus John Leahy mengatakan bahwa perusahaan harus menghentikan program pesawat A380 jika Emirates tidak melakukan pemesanan lagi. Pengamat industri penerbangan menilai pemesanan Emirates menjadi vital untuk kelangsungan Airbus.
Pasalnya belakangan Airbus harus berjuang keras untuk mendapatkan maskapai penerbangan yang berminat membeli superjumbo. Minimnya permintaan telah memperlambat produksi yang mengalami penurunan dari 27 pesawat per tahun menjadi hanya 12 tahun ini. Bahkan pada 2019 mendatang diperkirakan hanya bakal menghasilkan delapan pesawat.
Emirates merupakan pelanggan terbesar untuk A380. Tanpa dukungannya, Airbus akhirnya harus menutup jalur produksi di Toulouse sama sekali. Kini program ini memiliki dukungan kehidupan yang dibutuhkannya. Airbus mengatakan pesanan hari ini menegaskan komitmennya untuk memproduksi A380 setidaknya 10 tahun lagi. Pada saat itu, pertumbuhan di pasar penerbangan mungkin telah menciptakan kembali peluang baru.
Seperti dilansir BBC, Kamis (18/1/2018) Emirates merupakan satu-satunya maskapai yang menempatkan A380 sebagai jantung operasional mereka. Kondisi itu membuat maskapai penerbangan yang berpusat di Dubai dikabarkan telah memesan lebih banyak pesawat penumpang di Dubai Airshow November lalu. Namun kemudian mereka beralih memesan 40 Boeing 787 Dreamliners sebagai gantinya.
Emirates mengatakan bahwa pihaknya sekarang telah mengambil langkah untuk memesan 20 pesawat A380, pesawat penumpang terbesar di dunia dengan opsi untuk pembelian 16. Selanjutnya pengiriman dijadwalkan dimulai pada 2020. Seperti diketahui Emirates sudah menjadi pelanggan terbesar untuk pesawat ini, dengan saat ini telah menggunakan 101 buah.
Ditambah 41 pesanan yang berpeluang akan dilakukan. Sebelumnya pada awal pekan kemarin, Direktur Penjualan Airbus John Leahy mengatakan bahwa perusahaan harus menghentikan program pesawat A380 jika Emirates tidak melakukan pemesanan lagi. Pengamat industri penerbangan menilai pemesanan Emirates menjadi vital untuk kelangsungan Airbus.
Pasalnya belakangan Airbus harus berjuang keras untuk mendapatkan maskapai penerbangan yang berminat membeli superjumbo. Minimnya permintaan telah memperlambat produksi yang mengalami penurunan dari 27 pesawat per tahun menjadi hanya 12 tahun ini. Bahkan pada 2019 mendatang diperkirakan hanya bakal menghasilkan delapan pesawat.
Emirates merupakan pelanggan terbesar untuk A380. Tanpa dukungannya, Airbus akhirnya harus menutup jalur produksi di Toulouse sama sekali. Kini program ini memiliki dukungan kehidupan yang dibutuhkannya. Airbus mengatakan pesanan hari ini menegaskan komitmennya untuk memproduksi A380 setidaknya 10 tahun lagi. Pada saat itu, pertumbuhan di pasar penerbangan mungkin telah menciptakan kembali peluang baru.
(akr)