Menguat Tajam, Rupiah Berhasil Pukul Dolar AS
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi pagi hari ini menguat tajam berhasil memukul USD yang melemah terendah dalam tiga tahun terhadap beberapa mata uang utama lainnya.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada pada level Rp13.331/USD. Posisi ini menguat cukup besar dibanding posisi perdagangan kemarin di level Rp13.365/USD.
Data Bloomberg, rupiah pada awal perdagangan hari ini dibuka di level Rp13.340/USD atau membaik dari penutupan sebelumnya di level Rp13.347/USD. Namun pada pukul 10.00 WIB bergerak semakin menguat ke level Rp13.323/USD dengan kisaran level level Rp13.322-Rp13.370/USD.
Sementara, data Yahoo Finance dalam sesi pembukaan pagi ini, rupiah mengawali perdagangan menguat pada level Rp13.335/USD dibanding penutupan kemarin di level Rp13.345/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB beregerak semakin perkasa ke level Rp13.323/USD dengan kisaran level Rp13.316-Rp13.342/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah berada di level Rp13.324/USD atau jauh menguat dari penutupan kemarin yang berada di level Rp13.370/USD.
Di sisi lain seperti dilansir dari Reuters, USD mendekati level terendahnya dalam tiga tahun terhadap beberapa mata uang lainnya dengan kekhawatiran mengenai kemungkinan penghentian pemerintah AS menambah kesengsaraan yang berasal dari keuntungan imbal.
Indeks USD berada di level 90.518, turun ke level 90.104 pada hari Kamis, level yang terakhir terlihat pada Desember 2014. Ini telah kehilangan 1,8% sepanjang 2018.
Euro terhadap USD berada di level 1,2234, mendekati level tertinggi dalam tiga tahun di 1,2323. Setelah naik 0,28% sejauh poekan ini, mata uang umum bisa membukukan kenaikan keuntungan selama lima pekan berturut-turut.
USD terhadap yen diperdagangkan pada level 111,02 dengan naik dari level terendahnya dalam empat bulan.
USD telah turun sejak 2017 sebagian besar pada ekspektasi bank sentral selain Federal Reserve berusaha untuk mengakhiri kebijakan suku bunga rendah, bahkan negatif yang mereka adopsi untuk memerangi krisis keuangan global 2008 dan resesi yang diikuti.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, pagi ini dibuka berada pada level Rp13.331/USD. Posisi ini menguat cukup besar dibanding posisi perdagangan kemarin di level Rp13.365/USD.
Data Bloomberg, rupiah pada awal perdagangan hari ini dibuka di level Rp13.340/USD atau membaik dari penutupan sebelumnya di level Rp13.347/USD. Namun pada pukul 10.00 WIB bergerak semakin menguat ke level Rp13.323/USD dengan kisaran level level Rp13.322-Rp13.370/USD.
Sementara, data Yahoo Finance dalam sesi pembukaan pagi ini, rupiah mengawali perdagangan menguat pada level Rp13.335/USD dibanding penutupan kemarin di level Rp13.345/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB beregerak semakin perkasa ke level Rp13.323/USD dengan kisaran level Rp13.316-Rp13.342/USD.
Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah berada di level Rp13.324/USD atau jauh menguat dari penutupan kemarin yang berada di level Rp13.370/USD.
Di sisi lain seperti dilansir dari Reuters, USD mendekati level terendahnya dalam tiga tahun terhadap beberapa mata uang lainnya dengan kekhawatiran mengenai kemungkinan penghentian pemerintah AS menambah kesengsaraan yang berasal dari keuntungan imbal.
Indeks USD berada di level 90.518, turun ke level 90.104 pada hari Kamis, level yang terakhir terlihat pada Desember 2014. Ini telah kehilangan 1,8% sepanjang 2018.
Euro terhadap USD berada di level 1,2234, mendekati level tertinggi dalam tiga tahun di 1,2323. Setelah naik 0,28% sejauh poekan ini, mata uang umum bisa membukukan kenaikan keuntungan selama lima pekan berturut-turut.
USD terhadap yen diperdagangkan pada level 111,02 dengan naik dari level terendahnya dalam empat bulan.
USD telah turun sejak 2017 sebagian besar pada ekspektasi bank sentral selain Federal Reserve berusaha untuk mengakhiri kebijakan suku bunga rendah, bahkan negatif yang mereka adopsi untuk memerangi krisis keuangan global 2008 dan resesi yang diikuti.
(izz)