Salurkan Kredit Rp739,3 Triliun, NPL BRI Hanya 2,2%
A
A
A
JAKARTA - Penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) secara konsolidasi mencapai Rp739,3 triliun, masih didominasi penyaluran kredit mikro yakni Rp239,5 triliun, kredit konsumer Rp114,6 triliun, kredit ritel dan menengah Rp197,8 triliun dan kredit korporasi sebesar Rp187,4 triliun.
(Baca Juga: BRI Raup Laba Rp29,04 Triliun Sepanjang 2017)
Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, Bank BRI juga tetap prudent dengan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan. "Hal itu tercermin dari rasio NPL gross konsolidasian pada akhir Desember 2017 sebesar 2,2% atau di bawah rata-rata industri perbankan nasional," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Dia menuturkan, Bank BRI juga berhasil menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru selama periode Januari hingga Desember 2017.
"Dari jumlah KUR yang telah disalurkan tersebut, sebesar 41% telah digunakan untuk sektor produktif," imbuh Haru.
Sementara, apabila dihitung mundur sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, BRI telah berhasil menyalurkan KUR skema baru senilai Rp155 triliun kepada lebih dari 8,6 juta debitur.
"Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut dapat tercapai selaras dengan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang juga tumbuh mencapai double digit," ujar dia.
Tercatat, per akhir Desember 2017, DPK BRI secara konsolidasi sebesar Rp841,7 triliun atau tumbuh 11,5% yoy. Dana murah (CASA) pun masih mendominasi DPK BRI dengan proporsi mencapai 59%.
(Baca Juga: BRI Raup Laba Rp29,04 Triliun Sepanjang 2017)
Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo mengatakan, Bank BRI juga tetap prudent dengan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan. "Hal itu tercermin dari rasio NPL gross konsolidasian pada akhir Desember 2017 sebesar 2,2% atau di bawah rata-rata industri perbankan nasional," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Dia menuturkan, Bank BRI juga berhasil menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp69,4 triliun kepada lebih dari 3,7 juta debitur baru selama periode Januari hingga Desember 2017.
"Dari jumlah KUR yang telah disalurkan tersebut, sebesar 41% telah digunakan untuk sektor produktif," imbuh Haru.
Sementara, apabila dihitung mundur sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015, BRI telah berhasil menyalurkan KUR skema baru senilai Rp155 triliun kepada lebih dari 8,6 juta debitur.
"Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut dapat tercapai selaras dengan kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang juga tumbuh mencapai double digit," ujar dia.
Tercatat, per akhir Desember 2017, DPK BRI secara konsolidasi sebesar Rp841,7 triliun atau tumbuh 11,5% yoy. Dana murah (CASA) pun masih mendominasi DPK BRI dengan proporsi mencapai 59%.
(izz)