IHSG Dibuka Tergelincir, Bursa Asia Lebih Rendah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (30/1/2018) dibuka tergelincir ke zona merah, mengiringi bursa utama Asia yang kebanyakan juga lebih rendah. IHSG membuka sesi pagi dengan penurunan 6,75 poin atau 0,10% ke level 6.673,87.
Sementara awal pekan kemarin, IHSG berakhir melesat ke level 6.680,62 lewat penguatan sebesar 20,00 poin atau 0,30%. Pada sesi pagi hari ini, sektor saham Tanah Air mayoritas berada dijalur negatif dipimpin kejatuhan cukup dalam pada sektor infrastruktur mencapai 0,84% diikuti properti merosot 0,83%.
Adapun nilai transaksi pada sesi pagi perdagangan bursa Indonesia tercatat sebesar Rp33 miliar dengan 13 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp5,48 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp18,69 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp13,20 miliar. Tercatat 12 saham naik, 10 saham turun dan 23 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp100 menjadi Rp82.300, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) bertambah Rp50 ke level Rp8.125, dan PT Bank Agris Tbk. (AGRS) meningkat Rp30 menjadi Rp316.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) menyusut Rp500 ke posisi Rp39.300, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) berkurang Rp300 menjadi Rp31.000 serta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) kehilangan Rp200 menjadi Rp11.000.
Seperti dilansir CNBC hari ini, bursa saham Asia diperdagangkan cukup rendah pada awal perdangan mengiringi penurunan pada Wall Street dalam sesi sebelumnya. Indeks Nikkei diperdagangkan melemah 0,51% meski beberapa produsen mobil mencetak kenaikan di sesi pagi seperti Toyota meningkat 0,65%, Honda naik 0,63% dan Suzuki Motors cenderung mendatar.
Perusahaan teknologi di sisi lain sebagian besar lebih rendah, sedangkan penurunan juga terjadi pada Grup SoftBank dengan penurunan tipis 0,48%. Data ekonomi yang dirilis sebelumnya menunjukkan bahwa penjualan ritel bulan lalu naik 3,6% dibandingkan tahun lalu, di atas kenaikan rata-rata 1,8% menurut kata Reuters.
Saham ritel sendiri justru menyusut di pagi hari, dengan Fast Retailing turun 0,61%. Bursa saham di Seoul, Kospi juga turun tipis 0,29% setelah naik hampir 1% untuk mencatat rekor di sesi sebelumnya. Saham teknologi mixed di pagi hari.
Blue chip Samsung Electronics tercatat merosot 1,76% menjelang laporan pendapatannya saat SK Hynix turun 1,73%. Pasar saham Australia S & P/ASX 200 tidak terkecuali ikut menyusut 0,66% karena kelemahan di seluruh sektor dengan sektor keuangan paling terbebani.
Sementara awal pekan kemarin, IHSG berakhir melesat ke level 6.680,62 lewat penguatan sebesar 20,00 poin atau 0,30%. Pada sesi pagi hari ini, sektor saham Tanah Air mayoritas berada dijalur negatif dipimpin kejatuhan cukup dalam pada sektor infrastruktur mencapai 0,84% diikuti properti merosot 0,83%.
Adapun nilai transaksi pada sesi pagi perdagangan bursa Indonesia tercatat sebesar Rp33 miliar dengan 13 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp5,48 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp18,69 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp13,20 miliar. Tercatat 12 saham naik, 10 saham turun dan 23 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp100 menjadi Rp82.300, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) bertambah Rp50 ke level Rp8.125, dan PT Bank Agris Tbk. (AGRS) meningkat Rp30 menjadi Rp316.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) menyusut Rp500 ke posisi Rp39.300, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) berkurang Rp300 menjadi Rp31.000 serta PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) kehilangan Rp200 menjadi Rp11.000.
Seperti dilansir CNBC hari ini, bursa saham Asia diperdagangkan cukup rendah pada awal perdangan mengiringi penurunan pada Wall Street dalam sesi sebelumnya. Indeks Nikkei diperdagangkan melemah 0,51% meski beberapa produsen mobil mencetak kenaikan di sesi pagi seperti Toyota meningkat 0,65%, Honda naik 0,63% dan Suzuki Motors cenderung mendatar.
Perusahaan teknologi di sisi lain sebagian besar lebih rendah, sedangkan penurunan juga terjadi pada Grup SoftBank dengan penurunan tipis 0,48%. Data ekonomi yang dirilis sebelumnya menunjukkan bahwa penjualan ritel bulan lalu naik 3,6% dibandingkan tahun lalu, di atas kenaikan rata-rata 1,8% menurut kata Reuters.
Saham ritel sendiri justru menyusut di pagi hari, dengan Fast Retailing turun 0,61%. Bursa saham di Seoul, Kospi juga turun tipis 0,29% setelah naik hampir 1% untuk mencatat rekor di sesi sebelumnya. Saham teknologi mixed di pagi hari.
Blue chip Samsung Electronics tercatat merosot 1,76% menjelang laporan pendapatannya saat SK Hynix turun 1,73%. Pasar saham Australia S & P/ASX 200 tidak terkecuali ikut menyusut 0,66% karena kelemahan di seluruh sektor dengan sektor keuangan paling terbebani.
(akr)