Bernard Arnault, Raja Fashion Mewah Dunia

Selasa, 30 Januari 2018 - 14:40 WIB
Bernard Arnault, Raja...
Bernard Arnault, Raja Fashion Mewah Dunia
A A A
CEO LVMH, Bernard Arnault kini lebih kaya daripada pendiri Facebook Mark Zuckerberg. Bagaimana LVMH menjadi grup perusahaan fashion mewah terpopuler dan paling menguntungkan di seluruh dunia?

Jika menilik dari sejarahnya, Louis Vuitton mulanya adalah produk yang ditujukan untuk traveling. "Kami menciptakan koper untuk traveler, kemudian perlahan berubah ke arah lifestyle. Tetapi, yang membuat LV terkenal adalah kualitasnya. Kami tidak pernah melakukan marketing, hanya menciptakan produk yang sangat berkualitas di desain dan pembuatannya," ungkap Bernard Arnault.

Pendapatan LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton pada 2017 meningkat 13% hingga mencapai rekor USD52,94 miliar, dengan keuntungan bersih mencapai 29%. Saham LVMH pekan lalu juga naik hingga 5%. Hal tersebut membuat kekayaan Bernard Arnault melonjak hingga USD3,5 miliar dalam hitungan jam menjadi USD77,9 miliar.

Bernard menjadi orang kelima terkaya di dunia, dari sebelumnya di posisi 11 pada Maret 2017 menurut Forbes. Sejak Maret 2017, kekayaannya meroket hingga USD36 miliar, membuatnya lebih kaya daripada Michael Bloomberg, Charles dan David Koch, Larry Ellison dan Carlos Slim, juga Mark Zuckerberg. "Ini hasil yang luar biasa, merupakan kontribusi semua lini bisnis kami, di mana masing-masing brand mampu berinovasi," ungkapnya.

Pada April 2017, Arnault dan keluarganya mengakuisisi Christian Dior senilai USD13 miliar dan meleburnya dalam LVMH. Kepemilikannya di Dior mencapai 97%.

Penggila Seni
Bernard adalah seorang kolektor seni terkenal dengan koleksi seperti Claude Monet, Mark Rothko, Picasso, Yves Klein, Henry Moore, Andy Warhol, dan Bernard Buffet. Dia dipuji saat membangun Museum Louis Vuitton di Paris Bois de Boulogne. Fasilitas senilai USD135 juta itu dirancang Frank Gehry dan dibuka untuk umum pada 2014. Setelah mengambil alih bisnis keluarga, dia meyakinkan ayahnya untuk menjual perusahaan tersebut dan mengubahnya menjadi perusahaan real estat.

Nama perusahaan juga berubah menjadi Ferinel, yang khusus membangun akomodasi liburan. Pada 1984, dia berkolaborasi dengan Lazard Frères et Cie Antoine Bernheim untuk mengakuisisi Financière Agache. Setelah kesepakatan ditandatangani, Arnault mengelola sebuah perusahaan tekstil bernama Boussac yang memiliki Christian Dior dan Department Store Le Bon Marché. Dia kemudian menjual Boussac, tetapi mempertahankan brand Christian Dior dan Department Store Le Bon Marché. Dia juga menjabat Presiden Dewan Direksi Groupe Arnault SE, perusahaan induk milik keluarganya.

Kepemimpinan di LVMH
Bernard Arnault memiliki kontrol lebih dari separuh LVMH yang memiliki lebih dari 3.900 toko ritel dan menjangkau lebih dari 70 merek mewah yang menampilkan Christian Dior, Dom Perignon, Bulgari, Louis Vuitton, Celine, Fendi, dan Sephora. Pada 2016, LVMH membukukan pendapatan sebesar USD41,6 miliar. Dia juga memasuki bisnis kapal pesiar setelah mengakuisisi Princess Yacht sebesar 253 juta euro.

Dari pakaian, Bernard memperluas kerajaan mewahnya ke jam tangan dan produk minuman sampanye. Bahkan, dia berinvestasi di Netflix, Blue Capital, Carrefour, Boo.com, Libertysurf, dan Zebank. Perusahaannya juga memiliki Givenchy, Guerlain, Marc Jacobs, Sephora, Emilio Pucci, Fendi, Loro Piana, Nicholas Kirkwood, Thomas Pink, RM Williams, EDUN, Moynat dan Donna Karen. Dia juga memiliki 2% saham di Hermes.

Dengan sukses yang begitu besar, Arnault mengatakan bahwa dia belum selesai dan tidak akan bertahan dalam kemenangannya. "Yang saya sukai adalah menang, yang saya sukai adalah menjadi nomor satu. Tapi saya senang bagaimana merek-merek seperti Dior dapat tetap relevan dengan modernitas," tuturnya.

Saat mengambil alih Louis Vuitton, Bernard berhasil menumbuhkan pendapatannya 10 kali. Namun, miliarder tersebut juga diduga terlibat dalam kasus penghindaran pajak. Itu alasan mengapa dia pernah berusaha menjadi warga negara Belgia. "Saya sudah menjelaskan beberapa kali bahwa saya akan tetap menjadi penduduk Prancis dan saya akan terus membayar pajak saya di sana," bantahnya.

Karya Filantropis
LVMH telah mendukung berbagai organisasi, seperti Save the Children, Foundation for Hospitals di Paris, dan Princess Grace of Monaco Foundation. Pada 2007, dia menerima Commmandeur of the Légion d'Honneur.. Empat tahun kemudian, dia digelari Grand Officer dari Légion d'Honneur. dan Woodrow Wilson Award untuk Global Corporate Citizenship.

Pada 2012, Bernard diberi Knight Commander of the Most Excellent Order dari Kerajaan Inggris dan dua tahun kemudian menjadi penerima The Museum of Modern Art David Rockefeller Award.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1136 seconds (0.1#10.140)