IHSG Ditutup Melemah 39,15 Buntuti Bursa Saham Asia
IHSG Ditutup Melemah 39,15 Buntuti Bursa Saham Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berakhir melemah, tidak mampu bergerak ke zona hijau sejak pembukaan tadi pagi. IHSG ditutup berkurang 39,15 poin atau 0,59% menjadi 6.589,67 di tengah bursa saham Asia yang juga melemah.
Sementara, IHSG pada sesi I tetap berada di zona merah dengan melemah 34,89 poin atau 0,53% menjadi 6.593,93 setelah pada sesi pembukaan melemah 78,19 poin atau setara 1,18% ke level 6.550,63. Sebelumnya, IHSG kemarin ditutup meningkat 30,36 poin atau 0,46% menjadi 6.628,82.
Sektor saham dalam negeri hampir semuanya berada di zona negatif dengan sektor industri dasar melemah paling dalam hingga 2,09% dan sektor yang menguat hanya pertambangan yang naik 0,25%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,11 triliun dengan 12,40 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp657,09 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,35 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,69 triliun. Tercatat 125 saham menguat, 268 saham melemah dan 99 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menguat Rp200 menjadi Rp10.700, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp200 menjadi Rp81.700, dan PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) naik Rp125 menjadi Rp5.525.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) melemah Rp175 menjadi Rp8.525, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) kehilangan Rp150 menjadi Rp3.820, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) jatuh Rp60 ke level Rp2.540.
Dilansir CNBC, Senin (5/2/2018), bursa saham Asia turun menyusul penurunan tajam pada bursa saham AS usaia laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan yang membuat suku bunga lebih tinggi.
Di Australia, Indeks ASX 200 turun 95,20 poin atau 1,56% menjadi 6.026,20, dengan sebagian besar sektor menurun. Sektor Subindex keuangan turun 1,29% dan sektor energi serta material melemah 2,56% dan 2,18%.
Saham perbankan terbesar di negara ini turun, di mana saham ANZ turun 1,27%, saham Commonwealth Bank turun 1,23%, saham Westpac turun 1,23%, dan saham National Australia Bank turun 1,25%.
Saham perusahaan tambang Australia sebagian besar lebih rendah. Saham Rio Tinto turun 2,24%, Fortescue menurunkan kerugian hingga berakhir datar dan saham BHP Billiton turun 2,14%.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 592,45 poin atau 2,55% ke level 22.682,08, sedangkan indeks Topix turun 40,46 poin atau 2,17% ke level 1.823,74. Di Koea Selatan, Indeks Kospi turun 1,33% pada perdagangan sore hari ini.
Pasar daratan China diperdagangkan mixed, dengan Shanghai Compound naik 0,73% pada perdagangan sore dan Shenzhen composite turun 0,84%, sementara di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 1,09%.
Sementara, IHSG pada sesi I tetap berada di zona merah dengan melemah 34,89 poin atau 0,53% menjadi 6.593,93 setelah pada sesi pembukaan melemah 78,19 poin atau setara 1,18% ke level 6.550,63. Sebelumnya, IHSG kemarin ditutup meningkat 30,36 poin atau 0,46% menjadi 6.628,82.
Sektor saham dalam negeri hampir semuanya berada di zona negatif dengan sektor industri dasar melemah paling dalam hingga 2,09% dan sektor yang menguat hanya pertambangan yang naik 0,25%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,11 triliun dengan 12,40 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp657,09 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,35 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,69 triliun. Tercatat 125 saham menguat, 268 saham melemah dan 99 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menguat Rp200 menjadi Rp10.700, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp200 menjadi Rp81.700, dan PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) naik Rp125 menjadi Rp5.525.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) melemah Rp175 menjadi Rp8.525, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) kehilangan Rp150 menjadi Rp3.820, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) jatuh Rp60 ke level Rp2.540.
Dilansir CNBC, Senin (5/2/2018), bursa saham Asia turun menyusul penurunan tajam pada bursa saham AS usaia laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan yang membuat suku bunga lebih tinggi.
Di Australia, Indeks ASX 200 turun 95,20 poin atau 1,56% menjadi 6.026,20, dengan sebagian besar sektor menurun. Sektor Subindex keuangan turun 1,29% dan sektor energi serta material melemah 2,56% dan 2,18%.
Saham perbankan terbesar di negara ini turun, di mana saham ANZ turun 1,27%, saham Commonwealth Bank turun 1,23%, saham Westpac turun 1,23%, dan saham National Australia Bank turun 1,25%.
Saham perusahaan tambang Australia sebagian besar lebih rendah. Saham Rio Tinto turun 2,24%, Fortescue menurunkan kerugian hingga berakhir datar dan saham BHP Billiton turun 2,14%.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 592,45 poin atau 2,55% ke level 22.682,08, sedangkan indeks Topix turun 40,46 poin atau 2,17% ke level 1.823,74. Di Koea Selatan, Indeks Kospi turun 1,33% pada perdagangan sore hari ini.
Pasar daratan China diperdagangkan mixed, dengan Shanghai Compound naik 0,73% pada perdagangan sore dan Shenzhen composite turun 0,84%, sementara di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 1,09%.
(izz)
Explore More