BJB Syariah Optimistis Salurkan Pembiayaan Rp5,4 Triliun
A
A
A
BANDUNG - Bank BJB Syariah optimistis mampu menyalurkan pembiayaan sebesar Rp5,4 triliun pada tahun ini. Lantaran melihat potensi pasar syariah di Jawa Barat (Jabar) yang dinilai begitu besar.
Direktur Bank BJB Syariah Indra Falatehan mengatakan, Jabar menjadi daerah dengan basis jamaah haji terbesar di Indonesia. Bahkan angka pemberangkatan haji serta umroh terus memperlihatkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. “Celah tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh bank syariah,” kata Indra di Bandung (Kamis 8/2/2018).
Di level nasional, lanjut dia, ekonomi syariah diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan. Penyebabnya, terjadi kelebihan likuiditas yang dialami oleh perbankan. Perbankan syariah pun dapat membidik sektor tertentu yang selama ini sulit dijangkau bank umum.
Sementara itu, Ekonom Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi menerangkan, kelebihan likuiditas yang dialami perbankan akan mendongkrak bank syariah. "Itu akan meningkatkan perkembangan ekonomi syariah terutama di funding. Namun penyaluran dan pendanaan masih akan melihat dari apa yang terjadi di triwulan satu tahun 2018," ujar dia.
Menurut dia, sistem syariah berperan besar dalam laju ekonomi Indonesia terutama perkembangan sektor riil. Hal ini disebabkan sebagai sistem syariah menolak adanya bunga bank atau riba. Sehingga dana yang dikelola akan dimanfaatkan pada sektor riil. Ini mendorong adanya investasi luar negeri terutama negara Timur Tengah.
"Saya optimistis, perbankan syariah akan membaik sejalan dengan peningkatan ekonomi Indonesia. Potensi Indonesia sangat kuat kalau melihat pertumbuhan DPK. Meski lambat tapi terus terjadi peningkatan," ujar Acuviarta.
Direktur Bank BJB Syariah Indra Falatehan mengatakan, Jabar menjadi daerah dengan basis jamaah haji terbesar di Indonesia. Bahkan angka pemberangkatan haji serta umroh terus memperlihatkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. “Celah tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh bank syariah,” kata Indra di Bandung (Kamis 8/2/2018).
Di level nasional, lanjut dia, ekonomi syariah diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan. Penyebabnya, terjadi kelebihan likuiditas yang dialami oleh perbankan. Perbankan syariah pun dapat membidik sektor tertentu yang selama ini sulit dijangkau bank umum.
Sementara itu, Ekonom Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi menerangkan, kelebihan likuiditas yang dialami perbankan akan mendongkrak bank syariah. "Itu akan meningkatkan perkembangan ekonomi syariah terutama di funding. Namun penyaluran dan pendanaan masih akan melihat dari apa yang terjadi di triwulan satu tahun 2018," ujar dia.
Menurut dia, sistem syariah berperan besar dalam laju ekonomi Indonesia terutama perkembangan sektor riil. Hal ini disebabkan sebagai sistem syariah menolak adanya bunga bank atau riba. Sehingga dana yang dikelola akan dimanfaatkan pada sektor riil. Ini mendorong adanya investasi luar negeri terutama negara Timur Tengah.
"Saya optimistis, perbankan syariah akan membaik sejalan dengan peningkatan ekonomi Indonesia. Potensi Indonesia sangat kuat kalau melihat pertumbuhan DPK. Meski lambat tapi terus terjadi peningkatan," ujar Acuviarta.
(akr)