Bos BJB Syariah Buka-bukaan Strategi Bank Digital

Kamis, 31 Maret 2022 - 18:27 WIB
loading...
Bos BJB Syariah Buka-bukaan...
Direktur Utama BJB Syariah Indra Falatehan (tiga dari kiri) bersama jajaran direksi berdiskusi dengan media di Bandung, Kamis (31/3/2022). BJB Syariah berencana mencatatkan saham di BEI tahun ini. FOTO/SINDO Photo/Hatim Varabi
A A A
BANDUNG - Transformasi digital merupakan strategi yang umum dilakukan perbankan di Indonesia dalam satu atau dua tahun terakhir. Bank kecil hingga bank besar berlomba-lomba mendigitalisasi layanan dan proses ataupun mengubah diri menjadi bank digital.

Namun, kompetisi di antara layanan digital tidak membuat PT Bank BJB Syariah gentar. Bahkan secara terang-terangan BJB Syariah telah menyiapkan strategi ampuh dalam menghadirkan bank digital.

Anak usaha bank bjb ini telah menyiapkan roadmap dalam transformasi bank digital. Tidak mau ikut-ikutan dengan bank digital lainnya, BJB Syariah mengincar sektor yang belum tersentuh layanan digitalisasi, yakni haji dan umrah.

“Ini sangat besar manfaatnya bagi umat islam. Ketika layanan haji di digitalkan, masyarakat semakin mudah mendaftar dan memantau terus nomor antrian keberangkatan haji. Mereka juga bisa menjadikan BJBS Digital untuk menabung keperluan hajinya secara rutin,” ujar Direktur Utama BJB Syariah Indra Falatehan saat berdiskusi dengan media di Bandung, Kamis (31/3/2022).



Indra menjabarkan sektor ini sengaja dipilih karena belum ada bank syariah yang menghadirkan layanan digital haji dan umrah yang berkualitas. Sama seperti konvensional, layanan digital di bank syariah masih mengincar masyarakat menengah ke atas di perkotaan.
Padahal ada sekitar 1 juta jamaah umrah dan lebih dari 200 ribu jamaah haji dari Indonesia per tahun. Dari sisi umrah, Indonesia adalah negara nomor 2 setelah Pakistan yang paling banyak memberangkatkan jamaah umrah. Adapun Jawa Barat adalah provinsi penyumbang jamaah umrah terbesar.

Sistem bank digital BJB Syariah ini nantinya akan terhubung dengan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) milik Kementerian Agama. Jadi setelah mendaftar Siskohat online, nasabah tinggal membayar di aplikasi BJB Syariah.

Setelah itu akan muncul antrean haji dengan informasi lainnya, seperti masa tunggu dan kapan perkiraan waktu berangkat. Melalui aplikasi yang sama, nasabah juga bisa melakukan setoran tabungan haji hingga lunas. Sistem yang sama juga akan diterapkan untuk umrah.

Indra menjabarkan digitalisasi haji dan umrah ini akan dimulai dengan meluncurkan pembukaan rekening tabungan secara online atau digital onboarding. Layanan ini masih dalam proses perizinan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ditargetkan meluncur dalam waktu dekat.

“Kalau sudah dapat izin digital onboarding tentu kolaborasi dengan ekosistem yang berkaitan dengan muslim tentu bisa lebih mudah,” ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1983 seconds (0.1#10.140)