Pertamina Cilacap Bantu Dusun Bondan dengan Listrik HEOP
A
A
A
CILACAP - Pertamina Refinery Unit IV Cilacap menyerahkan bantuan listrik Hybrid Energy One Pole (HEOP) untuk warga Dusun Bondan, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
General Manager Pertamina RU IV Cilacap Dadi Sugiana mengatakan, tenaga listrik teknologi HEOP yang dikembangkan di Dusun Bondan merupakan prototipe. Dia berharap dengan adanya penyaluran energi, masyarakat mempunyai kesempatan yang sama karena energi merupakan salah satu syarat agar bisa beraktivitas.
"Mudah-mudahan ini menjadi prototipe bagaimana kita sebagai perusahaan energi bertanggung jawab menyuplai energi ke seluruh Indonesia kepada masyarakat yang terluar, terpecil, dan terbelakang," ujarnya usai menyerahkan bantuan secara simbolis di Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah, kemarin.
Dia melanjutkan, bantuan teknologi HEOP tersebut bermula dari kegiatan inovasi teknologi yang diselenggarakan Pertamina RU IV Cilacap. HEOP merupakan teknologi kombinasi yang memanfaatkan sumber daya alam yang ada, memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat berupa sumber energi yang ekonomis dan ramah lingkungan. Teknologi hibrida ini mengonversikan sumber panas matahari dan angin menjadi listrik.
Dadi menuturkan, Dusun Bondan dipilih sebagai lokasi proyek karena aliran listrik dari PLN belum menjangkau daerah tersebut. Selain itu, adanya ketersediaan energi surya dan angin sehingga inovasi teknologi tersebut diyakini akan mampu menjawab kebutuhan listrik masyarakat setempat.
"Kami mempunyai kewajiban untuk melakukan kegiatan CSR (corporate social responsibility) sebagai komitmen berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Di CSR ini kami sinkronkan dengan program Kabupaten Cilacap, yaitu bangga membangun desa di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan lingkungan. Ini merupakan bagian dari lingkungan dan pemberdayaan masyarakat," tuturnya.
Saat ini, ada 15 titik instalasi HEOP berupa panel surya dan kincir angin yang sudah terpasang. Masing-masing dapat menerangi 3-5 rumah warga. Total ada 54 rumah yang sudah menikmati teknologi ini. Sementara 14 rumah lainnya hanya mendapatkan bantuan panel surya karena berada jauh dari instalasi HEOP.
"Jadi yang hybrid ada 15 dan 14 panel surya yang mandiri. Ini biaya keseluruhan sekitar Rp350 juta kita hitung-hitung dengan jumlah energi yang tersalurkan relatif sangat murah. Balik modal dalam dalam hitungan 2-3 tahun," jelas Dadi.
Dadi menambahkan, untuk satu panel menghasilkan sekitar 100 watt hour. Sementara untuk kincir angin bisa menghasilkan 700-800 watt hour. "Ini bisa beroperasi 24 jam. Jadi rata-rata untuk daerah pesisir potensi yang besar adalah sinar matahari. Kemudian angin," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menyampaikan terima kasih atas bantuan tenaga listrik teknologi HEOP tersebut karena bisa memberikan penerangan bagi warga Dusun Bondan.
"Dengan program CSR pertamina kita sangat terbantu dengan adanya inovasi antara tenaga kincir dan panel surya. Kapasitas cukup bagus," tuturnya.
General Manager Pertamina RU IV Cilacap Dadi Sugiana mengatakan, tenaga listrik teknologi HEOP yang dikembangkan di Dusun Bondan merupakan prototipe. Dia berharap dengan adanya penyaluran energi, masyarakat mempunyai kesempatan yang sama karena energi merupakan salah satu syarat agar bisa beraktivitas.
"Mudah-mudahan ini menjadi prototipe bagaimana kita sebagai perusahaan energi bertanggung jawab menyuplai energi ke seluruh Indonesia kepada masyarakat yang terluar, terpecil, dan terbelakang," ujarnya usai menyerahkan bantuan secara simbolis di Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah, kemarin.
Dia melanjutkan, bantuan teknologi HEOP tersebut bermula dari kegiatan inovasi teknologi yang diselenggarakan Pertamina RU IV Cilacap. HEOP merupakan teknologi kombinasi yang memanfaatkan sumber daya alam yang ada, memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat berupa sumber energi yang ekonomis dan ramah lingkungan. Teknologi hibrida ini mengonversikan sumber panas matahari dan angin menjadi listrik.
Dadi menuturkan, Dusun Bondan dipilih sebagai lokasi proyek karena aliran listrik dari PLN belum menjangkau daerah tersebut. Selain itu, adanya ketersediaan energi surya dan angin sehingga inovasi teknologi tersebut diyakini akan mampu menjawab kebutuhan listrik masyarakat setempat.
"Kami mempunyai kewajiban untuk melakukan kegiatan CSR (corporate social responsibility) sebagai komitmen berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Di CSR ini kami sinkronkan dengan program Kabupaten Cilacap, yaitu bangga membangun desa di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan lingkungan. Ini merupakan bagian dari lingkungan dan pemberdayaan masyarakat," tuturnya.
Saat ini, ada 15 titik instalasi HEOP berupa panel surya dan kincir angin yang sudah terpasang. Masing-masing dapat menerangi 3-5 rumah warga. Total ada 54 rumah yang sudah menikmati teknologi ini. Sementara 14 rumah lainnya hanya mendapatkan bantuan panel surya karena berada jauh dari instalasi HEOP.
"Jadi yang hybrid ada 15 dan 14 panel surya yang mandiri. Ini biaya keseluruhan sekitar Rp350 juta kita hitung-hitung dengan jumlah energi yang tersalurkan relatif sangat murah. Balik modal dalam dalam hitungan 2-3 tahun," jelas Dadi.
Dadi menambahkan, untuk satu panel menghasilkan sekitar 100 watt hour. Sementara untuk kincir angin bisa menghasilkan 700-800 watt hour. "Ini bisa beroperasi 24 jam. Jadi rata-rata untuk daerah pesisir potensi yang besar adalah sinar matahari. Kemudian angin," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menyampaikan terima kasih atas bantuan tenaga listrik teknologi HEOP tersebut karena bisa memberikan penerangan bagi warga Dusun Bondan.
"Dengan program CSR pertamina kita sangat terbantu dengan adanya inovasi antara tenaga kincir dan panel surya. Kapasitas cukup bagus," tuturnya.
(fjo)