IHSG Dibuka Terjungkal Ikuti Bursa Saham Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah cukup dalam setelah perdagangan kemarin ditutup naik. IHSG hari ini dibuka ambruk 68,88 poin atau setara 1,05% ke level 6.475,75 pada saat bursa saham Asia juga berada di zona merah.
Bursa saham Tanah Air pada perdagangan kemarin ditutup naik 9,76 poin atau 0,15% menjadi 6.544,63 di tengah bursa saham Asia yang ditutup juga menguat.
Sementara, semua sektor dalam negeri melemah dengan sektor industri dasarr menjadi pelemah terdalam sebesar 2,32% disusul sektor pertambangan yang melemah 1,65%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia pagi ini tercatat sebesar Rp55 miliar dengan 42 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp262,13 juta dengan aksi jual asing sebesar Rp20,95 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp20,69 miliar. Tercatat 1 saham menguat, 42 saham melemah dan 2 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp125 menjadi Rp54.500, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) naik Rp70 menjadi Rp3.680, dan PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) naik Rp10 menjadi Rp97.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Gudang garam Tbk (GGRM) turun Rp650 menjadi Rp82.500, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah Rp300 menjadi Rp23.400, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melemah Rp200 menjadi Rp8.750.
Seperti dilansir CNBC hari ini, bursa saham Asia ditutuap melemah mengambil isyarat dari Wall Street yang memperpanjang penurunan tajam pada sesi terakhir.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 2,95% pada awal perdagangan, dengan kerugian terlihat di sebagian besar sektor. Sektor automotif, keuangan, dan teknologi diperdagangkan dengan kuat di wilayah negatif.
Di antara saham blue chips, saham Toyota merosot 2,64%, saham Fanuc Manufacturing kehilangan 4,09% dan saham Fast Retailing turun 4,02%. Nikkei 225 berada di wilayah koreksi, setelah turun sekitar 12% dari level tertingginya dalam 52 pekan.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi menurun 2,16% dengan sebagian besar sektor perdagangan berada di wilayah negatif. Sektoir tenologi berada di wilayah negatif dengan saham Samsung Electronics turun 2,57% di pagi hari.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 turun 1,58% dengan semua sektor melemah. Sektor energi menyebabkan kerugian dan sektor keuangan turun 1,25%.
Bursa saham Tanah Air pada perdagangan kemarin ditutup naik 9,76 poin atau 0,15% menjadi 6.544,63 di tengah bursa saham Asia yang ditutup juga menguat.
Sementara, semua sektor dalam negeri melemah dengan sektor industri dasarr menjadi pelemah terdalam sebesar 2,32% disusul sektor pertambangan yang melemah 1,65%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia pagi ini tercatat sebesar Rp55 miliar dengan 42 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp262,13 juta dengan aksi jual asing sebesar Rp20,95 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp20,69 miliar. Tercatat 1 saham menguat, 42 saham melemah dan 2 saham stagnan.
Beberapa saham yang tercatat menguat di antaranya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp125 menjadi Rp54.500, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) naik Rp70 menjadi Rp3.680, dan PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) naik Rp10 menjadi Rp97.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Gudang garam Tbk (GGRM) turun Rp650 menjadi Rp82.500, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah Rp300 menjadi Rp23.400, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melemah Rp200 menjadi Rp8.750.
Seperti dilansir CNBC hari ini, bursa saham Asia ditutuap melemah mengambil isyarat dari Wall Street yang memperpanjang penurunan tajam pada sesi terakhir.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 2,95% pada awal perdagangan, dengan kerugian terlihat di sebagian besar sektor. Sektor automotif, keuangan, dan teknologi diperdagangkan dengan kuat di wilayah negatif.
Di antara saham blue chips, saham Toyota merosot 2,64%, saham Fanuc Manufacturing kehilangan 4,09% dan saham Fast Retailing turun 4,02%. Nikkei 225 berada di wilayah koreksi, setelah turun sekitar 12% dari level tertingginya dalam 52 pekan.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi menurun 2,16% dengan sebagian besar sektor perdagangan berada di wilayah negatif. Sektoir tenologi berada di wilayah negatif dengan saham Samsung Electronics turun 2,57% di pagi hari.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 turun 1,58% dengan semua sektor melemah. Sektor energi menyebabkan kerugian dan sektor keuangan turun 1,25%.
(izz)