Mobil Khusus untuk Pak Tani

Senin, 12 Februari 2018 - 11:00 WIB
Mobil Khusus untuk Pak...
Mobil Khusus untuk Pak Tani
A A A
BERMULA dari sebuah bengkel sempit di Jalan Magelang, Yogyakarta, Kirdjo Hadi Suseno merintis sebuah firma kecil pada 1953 silam. Usaha itu bernama CV Karya Hidup Sentosa (KHS). Kegiatannya memusatkan produksi alat dan mesin pertanian. Pada 1973, KHS melebarkan sayapnya dengan menjalin kerja sama dengan Kubota Corp., perusahaan asal Jepang. Perusahaan ini mendirikan pabrik mesin PT Kubota Indonesia di Semarang.

Perlahan, keduanya menciptakan alat-alat pertanian, seperti traktor tangan (power tiller), power thresher, dan lainnya. KHS melabeli buatannya bernama Quick. Bukan alat pertanian saja, kini KHS juga sudah menciptakan mobil khusus pedesaan bernama Quick Truck QT-14M. "Kegunaannya untuk membantu operasional petani sawit, angkutan pupuk, atau material lain agar lebih efisien," ujar Sudadyo, Wakil Kepala Departemen Pemasaran KHS, kepada SINDO Weekly, Jumat (9/2/2018) lalu.

Kemampuan truk lokal ini tak diragukan. Dengan dukungan mesin diesel Kubota, Quick Truck dapat menghasilkan daya gerak setara 14 tenaga kuda (HP). Walaupun mini, kendaraan ini mampu mengangkut beban hingga 600 kg. Itu ditopang dengan rangka kokoh model ladder dan roda besar. Mayoritas komponennya berbahan lokal alias diproduksi dalam negeri. Hanya mesinnya yang buatan asing, Kubota Corp.

Harga per unitnya dibanderol sebesar Rp55 juta. Hingga saat ini, sudah 86 truk yang terjual sejak pertama kali diluncurkan pada September 2017. Mayoritas pembelinya berasal dari perusahaan kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan.

Selain daerah itu, lanjut Sudadyo, sudah ada pesanan dari beberapa daerah lain di Indonesia. Bahkan, Nigeria dan beberapa negara Afrika lainnya juga ikut menyatakan minatnya membeli Quick Truck. Malaysia, negara dengan perkebunan sawit terbesar kedua setelah Indonesia, juga kepincut mendatangkan Quick Truck. Hanya saja, perusahaan menyatakan belum akan mengekspor lantaran masih ingin menjual secara lokal. "Kalau ekspor, kan harus siap dengan cabang juga, termasuk suku cadang di sana," ujarnya.

Lalu bagaimana upaya pabrik lokal dalam ikut mendorong munculnya mobil nasional Indonesia? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 50/VI/2018 yang terbit hari ini, Senin (12/02/2018).

Mobil Khusus untuk Pak Tani


(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)