Motion Sport, Sukses Membangun Bisnis Apparel Berawal dari Hobi
A
A
A
JAKARTA - Berawal dari sekedar hobi berolahraga, Rizki Adventus sukses membangun bisnis pakaian olahraga dengan mengusung brand Motion Sport Indonesia. Merintis usaha tersebut delapan tahun silam, kini akhirnya Motion Sport mulai dikenal luas di kalangan pelaku olahraga Indonesia, khususnya dalam penyediaan seragam tim olahraga.
Tercatat beberapa klub olahraga Nasional menjalin kerja sama dengannya seperti Timnas Basket 3x3, klub basket Putra Bima Persada Jogja, Siliwangi Bandung, Stadium Jakarta dan tim Putri Sahabat Semarang yang mengikuti kompetisi basket Srikandi Cup. Begitupun juga dengan jersey basket kontingen PON Jawa Tengah, PON DKI, komunitas Basket Glorius Indonesia.
Selain itu berbagai klub basket amatir, tim kampus dan perusahaan baik yang ada di Jakarta maupun di luar Jawa menjadi bukti kualitas Motion Sport Indonesia. “Brand Motion Sport Indonesia merupakan pionner lokal sport apparel yang saya rintis pada tanggal 11 Februari 2010. Awalnya karena passion olahraga sejak kelas 5 sekolah dasar. Dari ikut Tae Kwon Do, Futsal dan olahraga yang paling saya suka Basket. Kemudian saya bertekad untuk memulai bisnis apparel," ujar Rizki.
"Awalnya saya menawarkan di kalangan teman dekat dengan sistem marketing dari mulut ke mulut. Kemudian berkembang setiap tahunnya, hingga Puji Tuhan sudah sampai delapan tahun lamanya kami dipercaya oleh para pelanggan,” ujar pria kelahiran Jakarta 4 September, 24 tahun lalu itu.
Rizki yang juga punya kesibukan menyalurkan hobby dengan menjadi pelatih basket di berbagai tim sekolah dan klub amatir Jakarta, menceritakan telah mengasah insting menjadi seorang pengusaha saat ia beranjak diusianya yang ke 15. Kala itu dirinya berhasil menembus omzet sebesar 100 juta. Kegigihannya untuk terus belajar dan tidak pernah menyerah meski pernah beberapa kali diremehkan oleh calon pelanggannya.
Sarjana S1 London School Of Public Relations jurusan Marketing Communication menegaskan memiliki tekad kuat untuk bisa mewujudkan impiannya yakni memiliki pabrik dengan kapasitas produksi yang lebih besar. Dengan jerih payahnya delapan tahun ini, kini Ia bisa merasakan omzet rata-rata Rp300 juta perbulan. Dibantu oleh 17 karyawannya, Rizki berhasrat untuk bisa terus memasarkan apparel Motion Sport Indonesia ke wilayah yang lebih luas lagi bahkan bisa sampai ke luar negeri.
“Tips untuk yang mau mulai bisnis, kita harus tahu kenapa kita mau berbisnis, apa impian dan goalnya. Jika kita hanya ikut-ikutan trend, pasti tidak akan bisa bertahan lama. Kemudian kita harus patience and persitence (sabar dan gigih),” paparnya.
Tercatat beberapa klub olahraga Nasional menjalin kerja sama dengannya seperti Timnas Basket 3x3, klub basket Putra Bima Persada Jogja, Siliwangi Bandung, Stadium Jakarta dan tim Putri Sahabat Semarang yang mengikuti kompetisi basket Srikandi Cup. Begitupun juga dengan jersey basket kontingen PON Jawa Tengah, PON DKI, komunitas Basket Glorius Indonesia.
Selain itu berbagai klub basket amatir, tim kampus dan perusahaan baik yang ada di Jakarta maupun di luar Jawa menjadi bukti kualitas Motion Sport Indonesia. “Brand Motion Sport Indonesia merupakan pionner lokal sport apparel yang saya rintis pada tanggal 11 Februari 2010. Awalnya karena passion olahraga sejak kelas 5 sekolah dasar. Dari ikut Tae Kwon Do, Futsal dan olahraga yang paling saya suka Basket. Kemudian saya bertekad untuk memulai bisnis apparel," ujar Rizki.
"Awalnya saya menawarkan di kalangan teman dekat dengan sistem marketing dari mulut ke mulut. Kemudian berkembang setiap tahunnya, hingga Puji Tuhan sudah sampai delapan tahun lamanya kami dipercaya oleh para pelanggan,” ujar pria kelahiran Jakarta 4 September, 24 tahun lalu itu.
Rizki yang juga punya kesibukan menyalurkan hobby dengan menjadi pelatih basket di berbagai tim sekolah dan klub amatir Jakarta, menceritakan telah mengasah insting menjadi seorang pengusaha saat ia beranjak diusianya yang ke 15. Kala itu dirinya berhasil menembus omzet sebesar 100 juta. Kegigihannya untuk terus belajar dan tidak pernah menyerah meski pernah beberapa kali diremehkan oleh calon pelanggannya.
Sarjana S1 London School Of Public Relations jurusan Marketing Communication menegaskan memiliki tekad kuat untuk bisa mewujudkan impiannya yakni memiliki pabrik dengan kapasitas produksi yang lebih besar. Dengan jerih payahnya delapan tahun ini, kini Ia bisa merasakan omzet rata-rata Rp300 juta perbulan. Dibantu oleh 17 karyawannya, Rizki berhasrat untuk bisa terus memasarkan apparel Motion Sport Indonesia ke wilayah yang lebih luas lagi bahkan bisa sampai ke luar negeri.
“Tips untuk yang mau mulai bisnis, kita harus tahu kenapa kita mau berbisnis, apa impian dan goalnya. Jika kita hanya ikut-ikutan trend, pasti tidak akan bisa bertahan lama. Kemudian kita harus patience and persitence (sabar dan gigih),” paparnya.
(akr)