Prospek Menjanjikan Properti Bekasi
A
A
A
BEKASI - Sebagai salah satu kota penyangga Jakarta yang didukung dengan pengembangan infrastruktur yang makin baik, pertumbuhan pasar properti di Bekasi, Jawa Barat, saat ini tengah memperlihatkan tren yang cukup bagus.
Bahkan, pada tahun-tahun mendatang disebut bakal me nya mai Serpong yang sudah menjadi kota mandiri yang ramai. Kawasan koridor timur dari Jakarta yang mencakup Bekasi, Cikarang, dan Karawang belakangan makin meroket sebagai kawasan potensial bisnis properti sehingga makin banyak pengembang mulai berinvestasi di sana.
Disebut-sebut, pertumbuhan daerah Cikarang masih punya peluang berkembang lebih besar dan menjadi pusat bisnis, industri, serta hunian terkemuka ketimbang Serpong. Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menuturkan, prospek properti di kawasan Bekasi tak ayal ter dongkrak dengan pembangunan infrastruktur yang makin masif.
Pembangunan infrastruktur memang menjadi sentimen tersendiri yang bisa mendorong pasar properti melirik Bekasi sebagai tujuan pembangunan baru.
“Infrastruktur salah satu faktor kuat dalam perkembangan properti, termasuk rumah tapak dan apartemen. Potensi Bekasi untuk terus meroket memang ada,” ujarnya ketika dihubungi KORAN SINDO, Selasa (20/2/2018).
Namun, lanjut Ali, Bekasi, khususnya Cikarang, memiliki economic base yang kuat sehingga ke depannya bisa menjadi kawasan industri yang besar. Cikarang merupakan satu dari tujuh zona kawasan industri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sekitar 4.000 perusahaan bercokol di wilayah tersebut dan diperkirakan sebanyak 21.000 ekspatriat bekerja di wilayah Cikarang dan sekitarnya. Ada tiga kawasan industri besar di kawasan ini, yakni Jab abeka sekitar 5.000 hektare, Lippo Cikarang 3.000 hektare lebih, dan Delta Mas seluas 3.000 hektare. Ketiganya masing-masing menciptakan kawasan terintegrasi.
Kondisi tersebut akan menjadikan Cikarang sebagai kawasan industri terbesar di dunia. “Untuk hunian, kemungkinan daerah Cileungsi akan tumbuh pesat lebih dahulu dibandingkan Bekasi karena lebih dekat dengan Jakarta dan infrastrukturnya juga semakin lengkap, seperti LRT dan akses tol,” tuturnya.
Untuk mempercepat perkembangan properti, saat ini pemerintah membangun enam infrastruktur penting di seputaran Bekasi. Berturut-turut adalah Patimban Deep Seaport yang nantinya membantu aktivitas ekspor dan impor di daerah tersebut. Lantaran merupakan pelabuhan dalam, kapal besar dapat langsung merapat dan tak lagi perlu melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
Kedua, Kertajati International Airport. Lalu ada kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung. Moda transportasi ini akan membuat lama perjalanan Jakarta-Bandung hanya 39 menit. Adapun keempat dan kelima adalah light rail transport (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang dan Automated People Mover (monorail). Dan terakhir, Jakarta Cikampek Elevated Highway.
Keenam infrastruktur tersebut diperkirakan selesai dibangun dua hingga tiga tahun mendatang. Herry Tan, Principle Ray White Summarecon Bekasi, mengutarakan, poin penting yang menjadikan pasar properti di Bekasi kian dilirik banyak orang karena perkembangan infrastruktur yang makin jadi daya tariknya.
Misalnya pembangunan LRT, Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu), dan semakin banyaknya sekolah, kampus, dan pusat perbelanjaan yang bagus. Itulah yang membuat pasar properti di Bekasi menjadi sangat diminati belakangan ini.
“Dan bisa jadi karena populasi penduduknya yang makin membesar membuat para developer semakin bergairah sehingga berebut masuk pasar Bekasi,” ujarnya. Untuk karakteristik hunian di Bekasi yang dipilih konsumen, menurut dia, hal tersebut tergantung dari bujet konsumen sendiri.
Bagi mereka yang memiliki bujet di atas Rp1 miliar, tentunya akan memilih rumah. Namun, dengan kondisi sekarang di mana kemudahan hidup danlifestyle menjadi daya tarik, maka pasar hunian vertikal seperti apartemen di Bekasi pun kian diminati.
“Dengan bujet di bawah Rp500 juta, mereka sudah dapat hunian di tengah kota yang dimanjakan dengan beragam kemudahan dan fasilitas. Itu juga menjadi pilihan warga Bekasi,” sebut Herry. (Rendra Hanggara)
Bahkan, pada tahun-tahun mendatang disebut bakal me nya mai Serpong yang sudah menjadi kota mandiri yang ramai. Kawasan koridor timur dari Jakarta yang mencakup Bekasi, Cikarang, dan Karawang belakangan makin meroket sebagai kawasan potensial bisnis properti sehingga makin banyak pengembang mulai berinvestasi di sana.
Disebut-sebut, pertumbuhan daerah Cikarang masih punya peluang berkembang lebih besar dan menjadi pusat bisnis, industri, serta hunian terkemuka ketimbang Serpong. Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menuturkan, prospek properti di kawasan Bekasi tak ayal ter dongkrak dengan pembangunan infrastruktur yang makin masif.
Pembangunan infrastruktur memang menjadi sentimen tersendiri yang bisa mendorong pasar properti melirik Bekasi sebagai tujuan pembangunan baru.
“Infrastruktur salah satu faktor kuat dalam perkembangan properti, termasuk rumah tapak dan apartemen. Potensi Bekasi untuk terus meroket memang ada,” ujarnya ketika dihubungi KORAN SINDO, Selasa (20/2/2018).
Namun, lanjut Ali, Bekasi, khususnya Cikarang, memiliki economic base yang kuat sehingga ke depannya bisa menjadi kawasan industri yang besar. Cikarang merupakan satu dari tujuh zona kawasan industri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sekitar 4.000 perusahaan bercokol di wilayah tersebut dan diperkirakan sebanyak 21.000 ekspatriat bekerja di wilayah Cikarang dan sekitarnya. Ada tiga kawasan industri besar di kawasan ini, yakni Jab abeka sekitar 5.000 hektare, Lippo Cikarang 3.000 hektare lebih, dan Delta Mas seluas 3.000 hektare. Ketiganya masing-masing menciptakan kawasan terintegrasi.
Kondisi tersebut akan menjadikan Cikarang sebagai kawasan industri terbesar di dunia. “Untuk hunian, kemungkinan daerah Cileungsi akan tumbuh pesat lebih dahulu dibandingkan Bekasi karena lebih dekat dengan Jakarta dan infrastrukturnya juga semakin lengkap, seperti LRT dan akses tol,” tuturnya.
Untuk mempercepat perkembangan properti, saat ini pemerintah membangun enam infrastruktur penting di seputaran Bekasi. Berturut-turut adalah Patimban Deep Seaport yang nantinya membantu aktivitas ekspor dan impor di daerah tersebut. Lantaran merupakan pelabuhan dalam, kapal besar dapat langsung merapat dan tak lagi perlu melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
Kedua, Kertajati International Airport. Lalu ada kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung. Moda transportasi ini akan membuat lama perjalanan Jakarta-Bandung hanya 39 menit. Adapun keempat dan kelima adalah light rail transport (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang dan Automated People Mover (monorail). Dan terakhir, Jakarta Cikampek Elevated Highway.
Keenam infrastruktur tersebut diperkirakan selesai dibangun dua hingga tiga tahun mendatang. Herry Tan, Principle Ray White Summarecon Bekasi, mengutarakan, poin penting yang menjadikan pasar properti di Bekasi kian dilirik banyak orang karena perkembangan infrastruktur yang makin jadi daya tariknya.
Misalnya pembangunan LRT, Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu), dan semakin banyaknya sekolah, kampus, dan pusat perbelanjaan yang bagus. Itulah yang membuat pasar properti di Bekasi menjadi sangat diminati belakangan ini.
“Dan bisa jadi karena populasi penduduknya yang makin membesar membuat para developer semakin bergairah sehingga berebut masuk pasar Bekasi,” ujarnya. Untuk karakteristik hunian di Bekasi yang dipilih konsumen, menurut dia, hal tersebut tergantung dari bujet konsumen sendiri.
Bagi mereka yang memiliki bujet di atas Rp1 miliar, tentunya akan memilih rumah. Namun, dengan kondisi sekarang di mana kemudahan hidup danlifestyle menjadi daya tarik, maka pasar hunian vertikal seperti apartemen di Bekasi pun kian diminati.
“Dengan bujet di bawah Rp500 juta, mereka sudah dapat hunian di tengah kota yang dimanjakan dengan beragam kemudahan dan fasilitas. Itu juga menjadi pilihan warga Bekasi,” sebut Herry. (Rendra Hanggara)
(nfl)