Cetak Sawah Tak Maksimal, Kinerja Kementan Dipertanyakan
A
A
A
JAKARTA - Klaim Kementerian Pertanian (Kementan) atas sejumlah pencapaian kinerja yang dibanggakan, dinilai sudah seharusnya diuji. Pasalnya, klaim-klaim keberhasilan yang disuarakan Kementerian pertanian, berbanding terbalik dengan realitas di lapangan.
Komisi IV dari Fraksi Golkar Ichsan Firdaus mengatakan pemerintah dalam hal ini Kementan perlu melakukan evaluasi serius terkait implementasi kebijakan yang diambil. Mulai dari kebijakan cetak sawah hingga program intensifikasi seperti pupuk, benih serta peningkatan kesejahteraan petani belum berjalan dengan optimal.
Terkait dengan program cetak sawah, pihaknya mengaku memang sengaja melakukan pemotongan anggaran yang cukup besar terhadap program ini. Alasanya, Dewan melihat terdapat masalah terkait implementasi program cetak sawah.
“Seringkali, kita mendengar cetak sawah itu tidak ada irigasinya. Semestinya irigasinya itu bukan hanya kewenangan Kementan, ada juga di Pekerjaan Umum (PU). Makanya, saya mendesak Kementan segera berkoordinasi,” tegasnya di Jakarta, Kamis (22/2)
Tak hanya itu saja, Ichsan meminta, Kementan tidak mengumbar sensasi dengan menyebutkan Indonesia mengalami surplus beras. Sebab, faktanya, tiap tahun pemerintah kerap melakukan impor beras.
Komisi IV dari Fraksi Golkar Ichsan Firdaus mengatakan pemerintah dalam hal ini Kementan perlu melakukan evaluasi serius terkait implementasi kebijakan yang diambil. Mulai dari kebijakan cetak sawah hingga program intensifikasi seperti pupuk, benih serta peningkatan kesejahteraan petani belum berjalan dengan optimal.
Terkait dengan program cetak sawah, pihaknya mengaku memang sengaja melakukan pemotongan anggaran yang cukup besar terhadap program ini. Alasanya, Dewan melihat terdapat masalah terkait implementasi program cetak sawah.
“Seringkali, kita mendengar cetak sawah itu tidak ada irigasinya. Semestinya irigasinya itu bukan hanya kewenangan Kementan, ada juga di Pekerjaan Umum (PU). Makanya, saya mendesak Kementan segera berkoordinasi,” tegasnya di Jakarta, Kamis (22/2)
Tak hanya itu saja, Ichsan meminta, Kementan tidak mengumbar sensasi dengan menyebutkan Indonesia mengalami surplus beras. Sebab, faktanya, tiap tahun pemerintah kerap melakukan impor beras.
(akr)