Kompetensi Calon Gubernur BI Penting Buat Investor
A
A
A
PADANG - Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sekaligus Chief Economist Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengatakan, kompetensi calon Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam menjaga stabilitas moneter penting buat investor.
Lana menjelaskan, kompetensi calon Gubernur BI tersebut begitu disorot karena para pelaku pasar melihat Indonesia masih sebagai negara berkembang.
"Secara personal enggak, secara kompetensi dilihat pelaku pasar. Ada empat hal, kita negara berkembang berbeda dengan Amerika ketika memilih Gubernur The Fed," ujarnya di Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Dia mengungkapkan, keempat syarat yang harus dipenuhi sebagai Gubernur BI yakni menjaga stabilitas sektor keuangan Indonesia, terutama jika terjadi krisis.
"Indonesia rentan gangguan global, berarti salah satu kriteria adalah menjaga stabilitas ketika di global ada gangguan. Kita butuh sosok yang bisa membuat stabil dengan memahami faktor eksternal," ujarnya di Padang, Sabtu (24/2/2018).
Menurut Lana, stabilitas itu penting seperti menjaga defisit current account supaya aman karena bisa menjadi potensi dana investor keluar dari Indonesia.
Sementara syarat kedua, kata Lana, yakni memahami kondisi makro ekonomi Indonesia. "Kedua, paham makroprudensial, menjaga stabilitas," katanya.
Ketiga, dijelaskannya, Gubernur BI harus bisa menyeimbangkan kebutuhan menjaga stabilitas, tapi tetap meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Karena satu paket, mau stabil atau mau tumbuh? Jadi ada paketnya, salah satu ada yang dikorbankan, misal jaga stabilitas, tapi kita juga butuh pertumbuhan ekonomi," tutur dia.
Keempat, lanjut Lana, Gubernur BI harus membuat kebijakan berdasarkan data yang konkret. "BI jadi satu institusi pengambilan kebijakan berbasis riset," pungkasnya.
Lana menjelaskan, kompetensi calon Gubernur BI tersebut begitu disorot karena para pelaku pasar melihat Indonesia masih sebagai negara berkembang.
"Secara personal enggak, secara kompetensi dilihat pelaku pasar. Ada empat hal, kita negara berkembang berbeda dengan Amerika ketika memilih Gubernur The Fed," ujarnya di Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Dia mengungkapkan, keempat syarat yang harus dipenuhi sebagai Gubernur BI yakni menjaga stabilitas sektor keuangan Indonesia, terutama jika terjadi krisis.
"Indonesia rentan gangguan global, berarti salah satu kriteria adalah menjaga stabilitas ketika di global ada gangguan. Kita butuh sosok yang bisa membuat stabil dengan memahami faktor eksternal," ujarnya di Padang, Sabtu (24/2/2018).
Menurut Lana, stabilitas itu penting seperti menjaga defisit current account supaya aman karena bisa menjadi potensi dana investor keluar dari Indonesia.
Sementara syarat kedua, kata Lana, yakni memahami kondisi makro ekonomi Indonesia. "Kedua, paham makroprudensial, menjaga stabilitas," katanya.
Ketiga, dijelaskannya, Gubernur BI harus bisa menyeimbangkan kebutuhan menjaga stabilitas, tapi tetap meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Karena satu paket, mau stabil atau mau tumbuh? Jadi ada paketnya, salah satu ada yang dikorbankan, misal jaga stabilitas, tapi kita juga butuh pertumbuhan ekonomi," tutur dia.
Keempat, lanjut Lana, Gubernur BI harus membuat kebijakan berdasarkan data yang konkret. "BI jadi satu institusi pengambilan kebijakan berbasis riset," pungkasnya.
(ven)