Program RISE Targetkan 2.200 Penerima Manfaat
A
A
A
YOGYAKARTA - Yayasan sosial yang dimiliki Maybank Group, yakni Maybank Foundation bersama PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia), meluncurkan program pemberdayaan ekonomi bagi komunitas penyandang disabilitas bernama Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship (RISE) di Yogyakarta.
Program ini terdiri dari pelatihan dan mentoring terstruktur yang bertujuan membangun dan meningkatkan kapabilitas usaha para penyandang disabilitas sehingga dapat memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitarnya.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengatakan, pemberdayaan ekonomi merupakan salah satu fokus corporate responsibility Maybank Indonesia.
Selaras dengan misi perusahaan humanising financial services, Maybank Indonesia secara konsisten memberikan perhatian kepada individu maupun komunitas wirausaha penyandang disabilitas, dengan berbagai program yang bertujuan meningkatkan semangat pantang menyerah, percaya diri serta meningkatkan keterampilan hingga meningkatkan kapasitas usaha untuk mencapai masa depan yang mandiri dan sejahtera melalui program RISE.
"Di Indonesia, pilot project program RISE dilaksanakan kepada 211 penyandang disabilitas di Jakarta dan Yogyakarta pada 2016. Dari pelaksanaan pilot project hingga pelaksanaan program yang ditargetkan selesai pada 2019, diproyeksikan menjangkau total 2.200 penerima manfaat di Indonesia," ujarnya di Yogyakarta, Senin (26/2/2018).
Taswin melanjutkan, meski program ini akan berakhir pada 2018 namun pihaknya tengah mempersiapkan keberlanjutan dari program ini agar nantinya tercipta role model entrepreneur dari kalangan penyandang disabilitas.
"Kami berharap program ini dapat membangun dan meningkatkan kapabilitas usaha mikro kecil menengah sehingga dapat memacu rekan-rekan lainnya untuk terus berjuang guna mencapai cita-cita yang mereka inginkan," ungkapnya.
Program RISE terdiri dari program pelatihan selama 3 hari dan dilanjutkan dengan program mentoring terstruktur kepada para penerima manfaat selama 3-6 bulan. Selama masa pelatihan, para peserta penyandang disabilitas akan dibekali dengan pengetahuan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran dan perubahan pola pikir (mindset) dalam mengelola usaha. Kemudian dalam program mentoring, para peserta akan didampingi mentor secara personal untuk meningkatkan pendapatan dan kapasitas usaha.
Program RISE dilaksanakan di 8 kota, antara lain Jakarta, Yogyakarta, Bali, Bandung, Bogor, Tangerang, Bekasi, Malang. Adapun serangkaian program pelatihan dilakukan selama 2017 kepada 94 penyandang disabilitas di Bali, 119 penyandang disabilitas di Tangerang dan 110 penyandang disabilitas di Bogor serta pada 2018 kepada 55 penyandang disabilitas di Yogyakarta serta 99 penyandang disabilitas di Malang.
CEO Maybank Foundatio, Shahril Azuar Jimin mengatakan, dengan peningkatan kapabilitas usaha, para penyandang disabilitas bukan hanya dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi sesama komunitas penyandang disabilitas tetapi juga dapat mempekerjakan orang lain.
Shahril melanjutkan, dalam implementasi tahap awal, program RISE Maybank Foundation ini telah mendapat pengakuan sebagai inisiatif yang memiliki potensi yang besar untuk membuat perubahan pada kehidupan kaum marjinal.
Program ini terdiri dari pelatihan dan mentoring terstruktur yang bertujuan membangun dan meningkatkan kapabilitas usaha para penyandang disabilitas sehingga dapat memberikan dampak positif bagi komunitas di sekitarnya.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengatakan, pemberdayaan ekonomi merupakan salah satu fokus corporate responsibility Maybank Indonesia.
Selaras dengan misi perusahaan humanising financial services, Maybank Indonesia secara konsisten memberikan perhatian kepada individu maupun komunitas wirausaha penyandang disabilitas, dengan berbagai program yang bertujuan meningkatkan semangat pantang menyerah, percaya diri serta meningkatkan keterampilan hingga meningkatkan kapasitas usaha untuk mencapai masa depan yang mandiri dan sejahtera melalui program RISE.
"Di Indonesia, pilot project program RISE dilaksanakan kepada 211 penyandang disabilitas di Jakarta dan Yogyakarta pada 2016. Dari pelaksanaan pilot project hingga pelaksanaan program yang ditargetkan selesai pada 2019, diproyeksikan menjangkau total 2.200 penerima manfaat di Indonesia," ujarnya di Yogyakarta, Senin (26/2/2018).
Taswin melanjutkan, meski program ini akan berakhir pada 2018 namun pihaknya tengah mempersiapkan keberlanjutan dari program ini agar nantinya tercipta role model entrepreneur dari kalangan penyandang disabilitas.
"Kami berharap program ini dapat membangun dan meningkatkan kapabilitas usaha mikro kecil menengah sehingga dapat memacu rekan-rekan lainnya untuk terus berjuang guna mencapai cita-cita yang mereka inginkan," ungkapnya.
Program RISE terdiri dari program pelatihan selama 3 hari dan dilanjutkan dengan program mentoring terstruktur kepada para penerima manfaat selama 3-6 bulan. Selama masa pelatihan, para peserta penyandang disabilitas akan dibekali dengan pengetahuan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran dan perubahan pola pikir (mindset) dalam mengelola usaha. Kemudian dalam program mentoring, para peserta akan didampingi mentor secara personal untuk meningkatkan pendapatan dan kapasitas usaha.
Program RISE dilaksanakan di 8 kota, antara lain Jakarta, Yogyakarta, Bali, Bandung, Bogor, Tangerang, Bekasi, Malang. Adapun serangkaian program pelatihan dilakukan selama 2017 kepada 94 penyandang disabilitas di Bali, 119 penyandang disabilitas di Tangerang dan 110 penyandang disabilitas di Bogor serta pada 2018 kepada 55 penyandang disabilitas di Yogyakarta serta 99 penyandang disabilitas di Malang.
CEO Maybank Foundatio, Shahril Azuar Jimin mengatakan, dengan peningkatan kapabilitas usaha, para penyandang disabilitas bukan hanya dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi sesama komunitas penyandang disabilitas tetapi juga dapat mempekerjakan orang lain.
Shahril melanjutkan, dalam implementasi tahap awal, program RISE Maybank Foundation ini telah mendapat pengakuan sebagai inisiatif yang memiliki potensi yang besar untuk membuat perubahan pada kehidupan kaum marjinal.
(ven)