Reformasi Pajak Trump, Laba Perusahaan Buffett Naik Rp396 T

Selasa, 27 Februari 2018 - 08:08 WIB
Reformasi Pajak Trump,...
Reformasi Pajak Trump, Laba Perusahaan Buffett Naik Rp396 T
A A A
NEW YORK - Miliarder Amerika Serikat (AS) Warren Buffet menyatakan konglomerasinya, Berkshire Hathaway, mendapat peningkatan laba USD29 miliar (Rp396 triliun) karena reformasi pajak Presiden Donald Trump.

Berkshire Hathaway melaporkan laba tahunan dan laba per kuartal pada Sabtu (24/2) waktu lokal. Undang-undang (UU) reformasi pajak yang disusun Partai Republik disahkan pada Desember dan memangkas pajak korporat menjadi hanya 21% dari 35%.

Meski mendapat tambahan laba karena UU tersebut, Buffett merupakan salah satu pria terkaya di bumi yang menentang rencana reformasi pajak itu. Dalam suratnya pada para investor, Buffett menjelaskan, pemangkasan pajak mencakup hampir setengah dari laba perusahaan selama 2017.

“Porsi besar keuntungan kita tidak berasal dari apapun yang kita lakukan di Berkshire. Hanya USD36 miliar dari operasional Berkshire. Sisanya USD29 miliar diberikan pada kita pada Desember saat Kongres menyusun ulang UU Pajak AS,” kata Buffett, dikutip BBC.

Para pengamat independen menjelaskan, keuntungan terbesar yang didapat dari paket pajak itu adalah korporasi multinasional. Bulan lalu, perbankan Inggris Barclays memprediksi Berkshire Hathaway akan mendapat keuntungan besar akibat kebijakan itu. Menurut Barclays, setelah mengalami tekanan pada awal tahun, laba Berkshire Hathaway dapat terus naik hingga 12% pada operasional yang terus berlangsung.

Republik berpendapat reformasi pajak itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Disahkannya UU tersebut di Kongres menjadi kemenangan besar bagi Trump. Dia menyebutnya sebagai pemangkasan pajak terbesar dalam sejarah AS dan hadiah bagi bangsa.

Reformasi pajak itu akan memberi para pembayar pajak tagihan pajak yang lebih rendah dalam waktu dekat. Meski demikian, pemangkasan pajak akan berakhir pada 2025.

Buffett meyakini pajak yang lebih tinggi harus diterapkan pada orang kaya. Dia pun lebih memilih tagihan pajak yang berbeda untuknya dibandingkan warga biasa.

Berkshire Hathaway memiliki investasi beragam mulai dari jalur kereta barang, perusahaan asuransi besar, real estate, surat kabar hingga berbagai perusahaan fasilitas umum. Mereka berinvestasi juga di sejumlah perusahaan seperti Geico, the Kraft Heinz Co, Fruit of the Loom, Acme Brick Company, dan anak usaha Northern Powergrid yang melayani sekitar 3,9 juta konsumen di Inggris.

Perusahaan itu dan anak usahanya mempekerjakan lebih dari 367.000 orang secara global. Buffett telah memimpin perusahaan tersebut selama lebih dari empat dekade dan menjadi sumber utama kekayaannya.

Menurut rangking miliarder dunia versi majalah Fortune, kekayaan Buffett mencapai USD87 miliar, setelah Pendiri Microsoft Bill Gates dan Pendiri Amazon Jeff Bezos.

Dengan reformasi pajak tersebut, para pekerja juga mendapat bonus khusus karena perusahaan mendapat potongan pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah. Di Disney, sebanyak 12.000 pekerja akan menerima bonus USD1.000. Alaska Airlines memberi bonus USD1.000 pada semua 23.000 pegawainya. Sekitar 60.000 pegawai di Fiat Chrysler Automobiles juga akan membawa pulang tambahan uang USD2.000.

Perusahaan-perusahaan itu hanya tiga dari sekitar 250 perusahaan yang telah mengumumkan bonus, peningkatan gaji, tunjangan lebih besar, sebagai dampak pemangkasan pajak AS yang disahkan pada Desember. Data tersebut dirilis oleh organisasi lobi untuk pajak lebih rendah Americans for Tax Reform.

“Sedikitnya 3 juta warga AS mendapat keuntungan dari perusahaan sebagai hasil reformasi pajak tersebut,” papar laporan Americans for Tax Reform. (Syarifudin)

(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0954 seconds (0.1#10.140)