Semen Indonesia Maksimalkan Pemanfaatan Panas Gas Buang
A
A
A
TUBAN - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mengedepankan program ramah lingkungan setiap kegiatan operasionalnya. Kali ini perusahaan memaksimalkan proyek pemanfaatan gas buang yang akan mengurangi emisi CO2.
Aplikasi dari program itu dengan membangun Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban. Program itu bekerjasama dengan JFE Engineering Jepang. Direktur Enginering dan Proyek Semen Indonesia Tri Abdisatrijo mengatakan, proyek WHRPG di Pabrik Tuban dilakukan pada seluruh pabrik.
Lebih lanjut Ia menambahkan, meliputi pabrik Tuban 1, 2, 3 hingga pabrik 4. Proyek yang diinisiasi pada tahun 2014 ini merupakan pohon terbaik dalam menyerap CO2 yakni satu pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton CO2 tahun.
Sementara CEO Global Enviromental Center (GEC) Foundation, Kunihiro Suga mengaku puas dengan hasil pembangunan WHRPG di pabrik Tuban. Bahkan, dia berharap proyek tersebut mampu mengurangi polusi lingkungan secara signifikan. “Saya telah melihat sendiri dengan naik turun tangga. Proyek ini sudah dijalankan dengan baik dan akan kami laporkan hasil tersebut ke Pemerintah Jepang,” paparnya.
Secara detail, pembangunan WHRPG Pabrik Tuban merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM). Pemerintah Jepang memberikan subsidi sebesar USD11 juta untuk pembangunan WHRPG ini.
Bentuk keseriusan tersebut ditunjukkan dengan CEO Global Enviromental Center (GEC) Foundation Kunihiro Suga sebagai perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang dan Kepala Bidang Kedeputian Kerjasama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan Kemenko Perekonomian RI, Cahyadi Yudodahono meninjau proyek WHRPG Pabrik Tuban.
Kunjungan ini diterima oleh Direktur Engenering dan Proyek Semen Indonesia Tri Abdisatrijo didampingi Direktur Utama Semen Gresik Mukhamad Saifudin, Direktur Produksi Semen Gresik Joko Sulistyanto dan Direktur Keuangan Semen Gresik Ginarko Isnubroto.
Aplikasi dari program itu dengan membangun Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban. Program itu bekerjasama dengan JFE Engineering Jepang. Direktur Enginering dan Proyek Semen Indonesia Tri Abdisatrijo mengatakan, proyek WHRPG di Pabrik Tuban dilakukan pada seluruh pabrik.
Lebih lanjut Ia menambahkan, meliputi pabrik Tuban 1, 2, 3 hingga pabrik 4. Proyek yang diinisiasi pada tahun 2014 ini merupakan pohon terbaik dalam menyerap CO2 yakni satu pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton CO2 tahun.
Sementara CEO Global Enviromental Center (GEC) Foundation, Kunihiro Suga mengaku puas dengan hasil pembangunan WHRPG di pabrik Tuban. Bahkan, dia berharap proyek tersebut mampu mengurangi polusi lingkungan secara signifikan. “Saya telah melihat sendiri dengan naik turun tangga. Proyek ini sudah dijalankan dengan baik dan akan kami laporkan hasil tersebut ke Pemerintah Jepang,” paparnya.
Secara detail, pembangunan WHRPG Pabrik Tuban merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM). Pemerintah Jepang memberikan subsidi sebesar USD11 juta untuk pembangunan WHRPG ini.
Bentuk keseriusan tersebut ditunjukkan dengan CEO Global Enviromental Center (GEC) Foundation Kunihiro Suga sebagai perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang dan Kepala Bidang Kedeputian Kerjasama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan Kemenko Perekonomian RI, Cahyadi Yudodahono meninjau proyek WHRPG Pabrik Tuban.
Kunjungan ini diterima oleh Direktur Engenering dan Proyek Semen Indonesia Tri Abdisatrijo didampingi Direktur Utama Semen Gresik Mukhamad Saifudin, Direktur Produksi Semen Gresik Joko Sulistyanto dan Direktur Keuangan Semen Gresik Ginarko Isnubroto.
(akr)