Membangun Sumber Investasi, KSP Dorong SDM Indonesia Saingi China
A
A
A
MAKASSAR - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jendral (Purn) Moeldoko mendorong generasi muda Indonesia untuk mampu bersaing dengan negara-negara maju khususnya China yang dianggap memiliki pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang pesat. Menurutnya saat ini pemerintah telah memberikan berbagai akses pendidikan dan kesehatan guna membangun sumber investasi yang lebih unggul ke depan.
"Kita harus memiliki keunggulan. Kita tidak boleh lagi membanggakan keunggulan komperatif, dengan adanya sumber daya yang kita miliki, tetapi yang jauh lebih keunggulan kompetitif, dan itu harus,” tegas Moeldoko dalam "Diskusi dan Telaah Capaian dan Kinerja Pemerintah Untuk Mempersiapkan Generasi Muda Menuju 2045" di Baruga Pettarani, Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (27/2).
Selain Kepala Staf Kepresidenan, hadir juga sebagai narasumber adalah Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, Wakil Rektor IV UIN Alauddin Prof. Hamdan Juhannis, MA, Ph.D, Ketua Ilmuwan Muda Indonesia Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, MSc dan CEO Goodnews From Indonesia, Wahyu Aji.
Mantan Panglima TNI ini menghadiri dikusi dalam rangka memperkuat komunikasi publik antara pemerintah dan masyarakat, dengan melibatkan segenap unsur masyarakat termasuk LSM, Komunitas, dan kalangan Professional.
Sementara itu, menurut Moeldoko pesatnya keterbukaan informasi merupakan tantangan, sekaligus peluang yang harus dihadapai generasi sekarang. Namun, kata dia, anak muda Indonesia akan semakin tertinggal dengan Negara lain bila tidak memanfaatkan tantangan berinovasi tersebut. "Tapi peluang bagi mereka yang berinovasi yang tinggi, itu semua peluang emas untuk dirinya dan lingkungannya," paparnya.
Dengan alasan itu, Moeldoko memberi motivasi kepada pemuda agar lebih kompetitif sehingga bisa mengimbangi berbagai hal dari Negara lain. Mengingat menjamurnya produk-produk China yang ada di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun, China terkenal sebagai Negara yang mampu memproduksi produk secara massal. Berbagai jenis produk mampu dibuat, mulai dari elektronik, permainan, textil hingga otomotif.
China menjadi pemasok produk terbesar sekarang ini. Tidak heran hampir banyak produk China diekspor ke berbagai negara. Salah satu tujuan ekspor produk China adalah Indonesia. "Untuk itu bagaimana caranya kita memiliki daya saing dalam segala hal. Baik dalam ilmu pengetahuan maupun produk nyata," terang dia.
Di acara ini, Moeldoko tampil dengan gaya anak muda. Menggunakan pakaian casual dengan baju kaos berkerah, celana jeans yang dipadukan dengan sepatu kets tanpa tali terlihat elegan saat membawakan materi tentang bagaimana masa depan Indonesia di tahun 2045 mendatang.
Tampak audiens terbawa dengan metode persentase mantan Panglima TNI ini yang dipandu duo host terkenal Pangeran Siahaan dan Iman Sjafei ini. Sebelum KSP Moeldoko, tampil beberapa artis papan atas Vokalis Pusakata, Mohammad ‘Is’ Istiqomah Djamad dan perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Kevin Bonaparte.
"Kita harus memiliki keunggulan. Kita tidak boleh lagi membanggakan keunggulan komperatif, dengan adanya sumber daya yang kita miliki, tetapi yang jauh lebih keunggulan kompetitif, dan itu harus,” tegas Moeldoko dalam "Diskusi dan Telaah Capaian dan Kinerja Pemerintah Untuk Mempersiapkan Generasi Muda Menuju 2045" di Baruga Pettarani, Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (27/2).
Selain Kepala Staf Kepresidenan, hadir juga sebagai narasumber adalah Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, Wakil Rektor IV UIN Alauddin Prof. Hamdan Juhannis, MA, Ph.D, Ketua Ilmuwan Muda Indonesia Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, MSc dan CEO Goodnews From Indonesia, Wahyu Aji.
Mantan Panglima TNI ini menghadiri dikusi dalam rangka memperkuat komunikasi publik antara pemerintah dan masyarakat, dengan melibatkan segenap unsur masyarakat termasuk LSM, Komunitas, dan kalangan Professional.
Sementara itu, menurut Moeldoko pesatnya keterbukaan informasi merupakan tantangan, sekaligus peluang yang harus dihadapai generasi sekarang. Namun, kata dia, anak muda Indonesia akan semakin tertinggal dengan Negara lain bila tidak memanfaatkan tantangan berinovasi tersebut. "Tapi peluang bagi mereka yang berinovasi yang tinggi, itu semua peluang emas untuk dirinya dan lingkungannya," paparnya.
Dengan alasan itu, Moeldoko memberi motivasi kepada pemuda agar lebih kompetitif sehingga bisa mengimbangi berbagai hal dari Negara lain. Mengingat menjamurnya produk-produk China yang ada di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun, China terkenal sebagai Negara yang mampu memproduksi produk secara massal. Berbagai jenis produk mampu dibuat, mulai dari elektronik, permainan, textil hingga otomotif.
China menjadi pemasok produk terbesar sekarang ini. Tidak heran hampir banyak produk China diekspor ke berbagai negara. Salah satu tujuan ekspor produk China adalah Indonesia. "Untuk itu bagaimana caranya kita memiliki daya saing dalam segala hal. Baik dalam ilmu pengetahuan maupun produk nyata," terang dia.
Di acara ini, Moeldoko tampil dengan gaya anak muda. Menggunakan pakaian casual dengan baju kaos berkerah, celana jeans yang dipadukan dengan sepatu kets tanpa tali terlihat elegan saat membawakan materi tentang bagaimana masa depan Indonesia di tahun 2045 mendatang.
Tampak audiens terbawa dengan metode persentase mantan Panglima TNI ini yang dipandu duo host terkenal Pangeran Siahaan dan Iman Sjafei ini. Sebelum KSP Moeldoko, tampil beberapa artis papan atas Vokalis Pusakata, Mohammad ‘Is’ Istiqomah Djamad dan perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Kevin Bonaparte.
(akr)