Perempuan Tani HKTI Gelar Rapat Pleno Program Kerja Pertama
A
A
A
JAKARTA - Perempuan Tani HKTI, menyelenggarakan Rapat Pleno Program Kerja Perempuan Tani HKTI yang pertama, Rapat pleno ini menjadi sebuah langkah bagi Perempuan Tani HKTI untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita Perempuan Tani HKTI.
Dari hasil Rapat Pleno Program Kerja Perempuan Tani HKTI ini di harapkan semua keputusan-keputusan atau Rekomendasi-rekomendasi organisasi baik untuk Internal maupun Eksternal mampu menjawab tantangan yang akan dihadapi kedepannya. Karena Perempuan dalam konteks sebagai bagian dari Pertanian mempunyai banyak hal yang harus di kerjakan.
" Penduduk perempuan yang 7 kali lebih banyak daripada laki-laki adalah potensi sekaligus tantangan tersendiri bagi Perempuan Tani HKTI, bagaimana mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan hak-hak yang harus dimiliki oleh Perempuan khususnya Perempuan Tani," terang Dian Ketua Umum Perempuan Tani HKTI di Gedung Krida Bakti Sekretariat Negara Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Dian menambahkan banyak hal yang menjadi tanggung jawab Perempuan Tani HKTI sebagai organisasi yang konsen terhadap isu-isu terkait dengan pembangunan sektor pertanian, terlebih khusus tentang kedaulatan dan ketahanan Pangan dan posisi sebagai Perempuan.
“Swasembada diharapkan bisa menjawab tantangan kondisi perempuan yang saat ini nyaris kehilangan akses ekonomi dalam proses produksi pertanian pascapergesaran pola pertanian dari tradisonal ke arah modern, yakni kembali tersedianya lahan-lahan pertanian yang dapat digarap,” jelas dian
Dian menegaskan Isu tersebut adalah sebuah keadaan yang harus dicermati bersama, potensi yang di miliki sebagai organisasi Perempuan Tani hendaknya mampu di kerahkan semaksimal mungkin untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan terhadap kedaulatan dan ketahanan pangan, Perempuan Tani HKTI harus mengambil peran strategis dalam hal tersebut.
Rapat Pleno Program Kerja ini nantinya juga diharapkan mampu merumuskan kerja-kerja organisasi yang benar-benar mampu menyentuh langsung masyarakat khususnya yang terkait dengan Perempuan dalam pertanian, semua kerja-kerja Perempuan Tani-HKTI diharapkan relevan dengan kondisi dan keadaan yang saat ini dirasakan oleh Masyarakat, jadi tidak hanya aktivitas-aktivitas seremonial saja. Perempuan Tani HKTI diharapakan dapat memberkan solusi serta menjadi bagian yang memberi kemajuan masayarakat tani khususnya perempuan tani.
Dari hasil Rapat Pleno Program Kerja Perempuan Tani HKTI ini di harapkan semua keputusan-keputusan atau Rekomendasi-rekomendasi organisasi baik untuk Internal maupun Eksternal mampu menjawab tantangan yang akan dihadapi kedepannya. Karena Perempuan dalam konteks sebagai bagian dari Pertanian mempunyai banyak hal yang harus di kerjakan.
" Penduduk perempuan yang 7 kali lebih banyak daripada laki-laki adalah potensi sekaligus tantangan tersendiri bagi Perempuan Tani HKTI, bagaimana mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan hak-hak yang harus dimiliki oleh Perempuan khususnya Perempuan Tani," terang Dian Ketua Umum Perempuan Tani HKTI di Gedung Krida Bakti Sekretariat Negara Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Dian menambahkan banyak hal yang menjadi tanggung jawab Perempuan Tani HKTI sebagai organisasi yang konsen terhadap isu-isu terkait dengan pembangunan sektor pertanian, terlebih khusus tentang kedaulatan dan ketahanan Pangan dan posisi sebagai Perempuan.
“Swasembada diharapkan bisa menjawab tantangan kondisi perempuan yang saat ini nyaris kehilangan akses ekonomi dalam proses produksi pertanian pascapergesaran pola pertanian dari tradisonal ke arah modern, yakni kembali tersedianya lahan-lahan pertanian yang dapat digarap,” jelas dian
Dian menegaskan Isu tersebut adalah sebuah keadaan yang harus dicermati bersama, potensi yang di miliki sebagai organisasi Perempuan Tani hendaknya mampu di kerahkan semaksimal mungkin untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan terhadap kedaulatan dan ketahanan pangan, Perempuan Tani HKTI harus mengambil peran strategis dalam hal tersebut.
Rapat Pleno Program Kerja ini nantinya juga diharapkan mampu merumuskan kerja-kerja organisasi yang benar-benar mampu menyentuh langsung masyarakat khususnya yang terkait dengan Perempuan dalam pertanian, semua kerja-kerja Perempuan Tani-HKTI diharapkan relevan dengan kondisi dan keadaan yang saat ini dirasakan oleh Masyarakat, jadi tidak hanya aktivitas-aktivitas seremonial saja. Perempuan Tani HKTI diharapakan dapat memberkan solusi serta menjadi bagian yang memberi kemajuan masayarakat tani khususnya perempuan tani.
(wbs)