Penyaluran Kredit Januari 2018 Melambat ke Rp4.661 Triliun

Rabu, 28 Februari 2018 - 19:35 WIB
Penyaluran Kredit Januari 2018 Melambat ke Rp4.661 Triliun
Penyaluran Kredit Januari 2018 Melambat ke Rp4.661 Triliun
A A A
JAKARTA - Penyaluran kredit pada Januari 2018 tercatat Rp4.661 triliun atau tumbuh 7,4% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,2% (yoy) atau Rp4.763,2 triliun. Perlambatan pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada seluruh jenis penggunanya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agusman, mengatakan kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI) dan kredit konsumsi (KK) masing-masing tumbuh dari 8,3% (yoy), 4,8% (yoy) dan 11% (yoy) pada Desember 2017 menjadi 7,2% (yoy), 4,6% (yoy) dan 10,4% (yoy) pada Januari 2018.

"Secara siklus di awal tahun, pertumbuhan kredit cenderung melambat karena kegiatan korporasi baru dimulai kembali dan belum terlalu aktif setelah libur akhir tahun," ujar Agusman di Jakarta, Rabu (28/2/2018).

Hal ini juga sejalan dengan hasil survei perbankan BI, di mana pertumbuhan kredit pada awal periode 2018 diperkirakan melambat. Berdasarkan sektor ekonomi, perlambatan pertumbuhan KMK terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan masing masing dari 7,2% (yoy)dan 9,5% (yoy) menjadi 3,1% (yoy) dan 7,5% (yoy).

Sementara perlambatan pertumbuhan KI disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan KI untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta makin dalamnya penurunan kredit investasi yang disalurkan kepada sektor industri pengolahan, yakni dari 1,7% dan -0,6% menjadi 0,1% dan -2,8% pada Januari 2018.

"Ditengah perlambatan penyaluran kredit oleh perbankan, kredit properti justru mengalami akselerasi pertumbuhan dari 13% menjadi 13,3% baik kredit untuk KPR dan KPA, konstruksi maupun real estat," katanya.

Dia melanjutkan, kredit pada sektor KPR dan KPA pada Januari 2018 tercatat sebesar Rp411,4 triliun atatu naik 11,7% lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,3% yang bersumber dari kredit KPR tipe 22 sampai 70 serta kredit KPR tipe di atas 70.

Sedangkan pertumbuhan kredit sektor konstruksi meningkat dari 20% menjadi 20,1%. Menurut Agusuman, peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit untuk konstruksi bangunan jalan raya dan konstruksi bangunan jalan tol.

Selanjutnya, pertumbuhan kredit real estate juga meningkat menjadi 7,2% dari bulan sebelumnya 6,4%. "Peningkatan tersebut didorong oleh kredit yang disalurkan untuk real estate gedung perbelanjaan mal (mal, plaza) serta kredit real estat perumahan flat atau apartemen.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3984 seconds (0.1#10.140)