Tren Kejatuhan Harga Minyak Mentah Dunia Berlanjut

TOKYO - Harga minyak dunia memperpanjang tren penurunan pada perdagangan Kamis (1/3/2018), setelah data resmi menunjukkan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Hal ini memberikan kejutan ke pasar minyak dunia dan menjadi sentimen negatif terhadap beberapa saham yang berkaitan dengan migas.

Seperti dilansir Reuters hari ini, tercatat harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April jatuh sebesar 11 sen di level USD61,53 per barel pada pukul 01.00 GMT setelah merosot mencapai USD1,37. Pelemahan juga terjadi harga minyak Brent untuk pengiriman Mei 16 sen menjadi USD64.57 per barel ketika sebelumnya juga menyusut USD1,79.

Beberapa sumber industri mengatakan, penurunan harga minyak sejak kemarin setelah pelaku pasar mengambil keuntungan besar ketika harga sempat melesat ke posisi tertinggi dalam tiga pekan di awal minggu. Persediaan minyak mentah AS meningkat 3 juta barel minggu lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis sebesar 2,1 juta barel seperti yang disampaikan data administrasi informasi energi (EIA).

Kenaikan produksi AS menjadi beban dalam pergerakan harga minyak dunia, meskipun Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) terus menjaga komitmen mengurangi produksi dalam upaya membuat keseimbangan di pasar minyak Internasional dengan dukungan dari Rusia. Seperti diketahui produksi minyak mentah AS naik ke rekor tertinggi mencapai 10.057 juta barel per hari (bpd) pada bulan November.

Sedangkan pada bulan Desember mengalami kemunduran sedikit hingga 9.949 juta bpd, seperti disampaikan EIA Rabu kemarin. Di sisi lain produksi minyak OPEC jatuh pada bulan Februari untuk menjadi yang terendah dalam 10 bulan.