Siapkan Smart Airport Angkasa Pura I Operasikan AOCC
A
A
A
BALIKPAPAN - PT Angkasa Pura I (AP I) meresmikan Airport Operation Control Center (AOCC) di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional serta pelayanan kepada pengguna jasanya.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan pengoperasian AOCC di Bandara SAMS Sepinggan ini merupakan yang pertama di Indonesia. Hal ini sebagai langkah awal dalam melakukan digitalisasi aktivitas operasional bandara dan implementasi smart airport secara menyeluruh di bandara-bandara yang dikelola AP I.
"Dengan pengoperasikan AOCC tersebut semakin menegaskan terwujudnya operational excellence dan service excellence di bandara AP I. Pada 2018 ini, implementasi AOCC ditargetkan dilakukan pada sembilan bandara lainnya," kata Faik saat meresmikan pengoperasian AOCC di Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (2/3/2018).
Menurutnya, peningkatan trafik dari tahun ke tahun berdampak pada dinamika operasional bandara yang makin beragam. Hal ini menuntut adanya pengawasan yang baik dan terintegrasi dalam suatu sistem berteknologi tinggi.
"AOCC ini sebagai wujud komitmen Angkasa Pura I untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa bandara melalui implementasi sistem teknologi informasi," jelas dia.
Sebagai informasi, total pergerakan penumpang pada 2017 di 13 bandara AP I sebanyak 89,7 juta orang atau naik 5,9% dibanding total pergerakan penumpang pada 2016 yang sebanyak 84,7 juta orang. Sementara itu, total pergerakan pesawat pada 2017 sebanyak 791.387 pergerakan, naik 3,51% dibanding pergerakan pesawat pada 2016 yang sebanyak 764.531 pergerakan.
"Pertumbuhan trafik dari tahun ke tahun ini yang menegaskan perlunya AP I untuk mengimplementasikan AOCC sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional bandara yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa bandara," harapnya.
Secara umum, AOCC berfungsi sebagai suatu pusat kontrol (control center) untuk mengawasi aktivitas operasional di sisi udara (airside) dan sisi darat (landside) serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara.
AOCC di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan merupakan wadah kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di bandara yang terdiri dari unsur 4A yaitu Airport Operator, Airline Operators, Air Navigation, dan Authorities seperti bea cukai, imigrasi, karantina, kepolisian, dan lainnya.
Keberadaan seluruh perwakilan pemangku kepentingan dalam satu ruangan yang sama, berdampak positif terhadap pembuatan keputusan bersama mengenai berbagai hal operasional yang dapat diambil secara cepat dan tepat sebagai pelaksanaan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM).
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan pengoperasian AOCC di Bandara SAMS Sepinggan ini merupakan yang pertama di Indonesia. Hal ini sebagai langkah awal dalam melakukan digitalisasi aktivitas operasional bandara dan implementasi smart airport secara menyeluruh di bandara-bandara yang dikelola AP I.
"Dengan pengoperasikan AOCC tersebut semakin menegaskan terwujudnya operational excellence dan service excellence di bandara AP I. Pada 2018 ini, implementasi AOCC ditargetkan dilakukan pada sembilan bandara lainnya," kata Faik saat meresmikan pengoperasian AOCC di Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (2/3/2018).
Menurutnya, peningkatan trafik dari tahun ke tahun berdampak pada dinamika operasional bandara yang makin beragam. Hal ini menuntut adanya pengawasan yang baik dan terintegrasi dalam suatu sistem berteknologi tinggi.
"AOCC ini sebagai wujud komitmen Angkasa Pura I untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa bandara melalui implementasi sistem teknologi informasi," jelas dia.
Sebagai informasi, total pergerakan penumpang pada 2017 di 13 bandara AP I sebanyak 89,7 juta orang atau naik 5,9% dibanding total pergerakan penumpang pada 2016 yang sebanyak 84,7 juta orang. Sementara itu, total pergerakan pesawat pada 2017 sebanyak 791.387 pergerakan, naik 3,51% dibanding pergerakan pesawat pada 2016 yang sebanyak 764.531 pergerakan.
"Pertumbuhan trafik dari tahun ke tahun ini yang menegaskan perlunya AP I untuk mengimplementasikan AOCC sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional bandara yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa bandara," harapnya.
Secara umum, AOCC berfungsi sebagai suatu pusat kontrol (control center) untuk mengawasi aktivitas operasional di sisi udara (airside) dan sisi darat (landside) serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara.
AOCC di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan merupakan wadah kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di bandara yang terdiri dari unsur 4A yaitu Airport Operator, Airline Operators, Air Navigation, dan Authorities seperti bea cukai, imigrasi, karantina, kepolisian, dan lainnya.
Keberadaan seluruh perwakilan pemangku kepentingan dalam satu ruangan yang sama, berdampak positif terhadap pembuatan keputusan bersama mengenai berbagai hal operasional yang dapat diambil secara cepat dan tepat sebagai pelaksanaan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM).
(fjo)