DAMRI Dukung Program Tol Laut
A
A
A
JAKARTA - Perum DAMRI bersama empat badan usaha milik negara (BUMN) lain yaitu RNI, PFN, PELNI, dan POSSI menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) sinergi, pada Jumat (2/3/2018) di Terminal Penumpang, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Direktur Utama DAMRI Setia N Milatia mengatakan, sinergi antar-BUMN tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Sinergi tersebut juga diyakini dapat mengoptimalkan kinerja masing-masing BUMN.
"Kalau untuk DAMRI, MoU ini akan lebih mempermudah distribusi barang ke daerah-daerah terluar, tertinggal dan terjauh (3T). Ini memang kerja sama antara moda transportasi sudah harus digalakkan supaya terjamin distribusi baik barang maupun penumpang untuk ke daerah-daerah 3T itu," kata Setia kepada SINDOnews.
Setia berharap kerja sama tersebut akan menekan biaya distribusi ke daerah-daerah, terutama daerah 3T sehingga harga-harga barang yang didistribusikan juga lebih dapat dikontrol.
"Harga komoditas ketika sampai di pelabuhan memang masih dapat dikontrol, tetapi ketika sampai di darat harga jadi sangat tinggi seperti sekarang karena biaya transportasi. Dengan kerja sama ini pemerintah dapat lebih mengontrol harga-harga. Sehingga kestabilan harga bisa dijaga," tuturnya.
Penghematan yang didapat dengan kerja sama antara BUMN ini menurutnya cukup besar. Sebab, selama ini komponen biaya yang cukup mahal adalah biaya distribusi barang melalui jalur darat. "Kerja sama ini kita harapkan akan membuat harga-harga barang di wilayah barat hingga timur tidak berbeda terlalu jauh," tandasnya.
Direktur Utama DAMRI Setia N Milatia mengatakan, sinergi antar-BUMN tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Sinergi tersebut juga diyakini dapat mengoptimalkan kinerja masing-masing BUMN.
"Kalau untuk DAMRI, MoU ini akan lebih mempermudah distribusi barang ke daerah-daerah terluar, tertinggal dan terjauh (3T). Ini memang kerja sama antara moda transportasi sudah harus digalakkan supaya terjamin distribusi baik barang maupun penumpang untuk ke daerah-daerah 3T itu," kata Setia kepada SINDOnews.
Setia berharap kerja sama tersebut akan menekan biaya distribusi ke daerah-daerah, terutama daerah 3T sehingga harga-harga barang yang didistribusikan juga lebih dapat dikontrol.
"Harga komoditas ketika sampai di pelabuhan memang masih dapat dikontrol, tetapi ketika sampai di darat harga jadi sangat tinggi seperti sekarang karena biaya transportasi. Dengan kerja sama ini pemerintah dapat lebih mengontrol harga-harga. Sehingga kestabilan harga bisa dijaga," tuturnya.
Penghematan yang didapat dengan kerja sama antara BUMN ini menurutnya cukup besar. Sebab, selama ini komponen biaya yang cukup mahal adalah biaya distribusi barang melalui jalur darat. "Kerja sama ini kita harapkan akan membuat harga-harga barang di wilayah barat hingga timur tidak berbeda terlalu jauh," tandasnya.
(fjo)