Pelabuhan Priok Tingkatkan Pelayanan Melalui Sistem Inaportnet
A
A
A
JAKARTA - Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok terus memantau perkembangan Pelabuhan Tanjung Priok menuju pelabuhan kelas dunia. Saat ini pelayanan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia terus ditingkatkan demi memberikan pelayanan kepelabuhanan mudah, cepat, transparan dan murah kepada para pengguna jasa transportasi laut.
"Sesuai arahan Menhub, Pelabuhan Tanjung Priok akan terus memacu peningkatan layanan di Pelabuhan Tanjung Priok dan memastikan layanan Inaportnet diimplementasikan secara konsisten serta peningkatan pengawasan juga menyediakan layanan pengaduan," ungkap Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Priok Arif Toha di Jakarta, Senin (5/3/2018).
Dia juga memastikan layanan Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok akan diterapkan secara konsisten dengan meningkatkan pengawasan dan menyediakan layanan pengaduan. Pada peninjauan Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (4/3), Menhub Budi Karya telah meminta Pelabuhan ini terus berbenah dalam memberikan pelayanan.
Arif menjelaskan perubahan signifikan yang terjadi setelah penerapan Inaportnet dilakukan secara konsisten di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, penerapan aplikasi Inaportnet yang sudah berjalan sangat mendukung terwujudnya pelayanan kepelabuhanan yang mudah, cepat, transparan dan murah.
"Pelayanan yang cepat terlihat dari adanya perubahan pada proses kapal tiba/berangkat yang sebelumnya dilakukan manual yang membutuhkan bisa memakan waktu enam jam untuk datang menemui petugas. Kini dengan Inaportnet, proses kapal tiba/berangkat hanya memakan waktu 30 menit," jelas Arif.
Lebih lanjut, Ia menerangkan bahwa sebelumnya pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) labuh harus datang ke loket dan pengurusan Delivery Order (DO) online harus datang ke kantor pelayaran, Bank dan terminal yang membutuhkan waktu satu sampai dengan tiga hari.
"Namun dengan adanya Inaportnet, pembayaran PNBP labuh terintegrasi dengan Simponi sehingga tidak perlu datang ke loket. Begitu juga dengan pelayanan DO online hanya memakan waktu 10 menit tanpa perlu antri dan datang," paparnya.
Sementara itu, sistem Inaportnet juga memberikan kemudahan dalam pelayanan kepelabuhanan. Sebelumnya, dalam proses laporan kedatangan atau keberangkatan kapal tiba/berangkat harus melaporkan datang ke Kantor Syahbandar dan Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) dengan membawa dokumen berkas kedatangan/keberangkatan kapal. Ditambah mendatangi langsung petugas termasuk pengurusan DO yang tentunya mengakibatkan kesulitan dalam mengetahui posisi kapal dan kontainer terkini prosesnya.
"Dengan adanya Inaportnet V.2, melaporkan kapal tiba/berangkat bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Semua prosedur DO online dilakukan dengan aplikasi DO online. Tracking dan Tracing posisi kapal dan barang dengan mudah dapat dilakukan dengan inaportnet V.2," ungkap dia.
Penerapan Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok juga menciptakan pelayanan yang transparan. Sebelum sistem ini diterapkan, pengguna jasa masih perlu berkomunikasi kepada berbagai pihak untuk mendapatkan posisi kapal dan barang serta lamanya waktu pergerakan barang yang belum diketahui. Adapun waktu inap kontainer belum diketahui secara realtime dan waktu penerbitan DO dan SP2 belum terukur dan belum dapat diketahui.
"Kini, permasalahan-permasalahan tersebut telah teratasi dengan penerapan inaportnet V.2. Saat ini bisa dilakukan Tracking dan Tracing posisi kapal dan barang dengan mudah informasi posisi kapal dan barang lebih valid dengan mengakses online Inaportnet V2," jelasnya.
Selain mampu memantau posisi dan pergerakan barang serta waktu inap kontainer secara realtime. Sistem ini juga memangkas penerbitan DO dan SP2 yang dapat diketahui langsung. "Dengan Inaportnet akan menciptakan efisiensi biaya operasional pengurusan pelayanan kapal, efisiensi biaya operasional pengurusan DO dan efisiensi biaya pengurusan CFS. Dengan demikian, penerapan inaportnet turut berkontribusi dalam akan menciptakan pelayanan kepelabuhanan yang lebih murah," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebanyak 16 pelabuhan di Indonesia telah menerapkan Aplikasi Inaportnet V.1. Adapun penerapan Inaportnet V.2 tersebut di pelabuhan Tanjung Priok merupakan bagian dari program quick win Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai langkah nyata dalam memperbaiki pelayanan kepada publik, khususnya di sub sektor perhubungan laut.
Program dalam quick win Kementerian Perhubungan ini, nantinya akan menjadi bagian yang dinilai oleh Tim Quality Assurance dari BPKP dalam rangka penjaminan kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Perhubungan.
Program Quick Win itu sendiri memiliki tujuan membangun kepercayaan masyarakat melalui program yang mendukung kepentingan dan pemenuhan hak dasar masyarakat dalam pelayanan cepat, mudah, dan terjangkau.
"Sesuai arahan Menhub, Pelabuhan Tanjung Priok akan terus memacu peningkatan layanan di Pelabuhan Tanjung Priok dan memastikan layanan Inaportnet diimplementasikan secara konsisten serta peningkatan pengawasan juga menyediakan layanan pengaduan," ungkap Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Priok Arif Toha di Jakarta, Senin (5/3/2018).
Dia juga memastikan layanan Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok akan diterapkan secara konsisten dengan meningkatkan pengawasan dan menyediakan layanan pengaduan. Pada peninjauan Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (4/3), Menhub Budi Karya telah meminta Pelabuhan ini terus berbenah dalam memberikan pelayanan.
Arif menjelaskan perubahan signifikan yang terjadi setelah penerapan Inaportnet dilakukan secara konsisten di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, penerapan aplikasi Inaportnet yang sudah berjalan sangat mendukung terwujudnya pelayanan kepelabuhanan yang mudah, cepat, transparan dan murah.
"Pelayanan yang cepat terlihat dari adanya perubahan pada proses kapal tiba/berangkat yang sebelumnya dilakukan manual yang membutuhkan bisa memakan waktu enam jam untuk datang menemui petugas. Kini dengan Inaportnet, proses kapal tiba/berangkat hanya memakan waktu 30 menit," jelas Arif.
Lebih lanjut, Ia menerangkan bahwa sebelumnya pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) labuh harus datang ke loket dan pengurusan Delivery Order (DO) online harus datang ke kantor pelayaran, Bank dan terminal yang membutuhkan waktu satu sampai dengan tiga hari.
"Namun dengan adanya Inaportnet, pembayaran PNBP labuh terintegrasi dengan Simponi sehingga tidak perlu datang ke loket. Begitu juga dengan pelayanan DO online hanya memakan waktu 10 menit tanpa perlu antri dan datang," paparnya.
Sementara itu, sistem Inaportnet juga memberikan kemudahan dalam pelayanan kepelabuhanan. Sebelumnya, dalam proses laporan kedatangan atau keberangkatan kapal tiba/berangkat harus melaporkan datang ke Kantor Syahbandar dan Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) dengan membawa dokumen berkas kedatangan/keberangkatan kapal. Ditambah mendatangi langsung petugas termasuk pengurusan DO yang tentunya mengakibatkan kesulitan dalam mengetahui posisi kapal dan kontainer terkini prosesnya.
"Dengan adanya Inaportnet V.2, melaporkan kapal tiba/berangkat bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Semua prosedur DO online dilakukan dengan aplikasi DO online. Tracking dan Tracing posisi kapal dan barang dengan mudah dapat dilakukan dengan inaportnet V.2," ungkap dia.
Penerapan Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok juga menciptakan pelayanan yang transparan. Sebelum sistem ini diterapkan, pengguna jasa masih perlu berkomunikasi kepada berbagai pihak untuk mendapatkan posisi kapal dan barang serta lamanya waktu pergerakan barang yang belum diketahui. Adapun waktu inap kontainer belum diketahui secara realtime dan waktu penerbitan DO dan SP2 belum terukur dan belum dapat diketahui.
"Kini, permasalahan-permasalahan tersebut telah teratasi dengan penerapan inaportnet V.2. Saat ini bisa dilakukan Tracking dan Tracing posisi kapal dan barang dengan mudah informasi posisi kapal dan barang lebih valid dengan mengakses online Inaportnet V2," jelasnya.
Selain mampu memantau posisi dan pergerakan barang serta waktu inap kontainer secara realtime. Sistem ini juga memangkas penerbitan DO dan SP2 yang dapat diketahui langsung. "Dengan Inaportnet akan menciptakan efisiensi biaya operasional pengurusan pelayanan kapal, efisiensi biaya operasional pengurusan DO dan efisiensi biaya pengurusan CFS. Dengan demikian, penerapan inaportnet turut berkontribusi dalam akan menciptakan pelayanan kepelabuhanan yang lebih murah," pungkasnya.
Sebagai informasi, sebanyak 16 pelabuhan di Indonesia telah menerapkan Aplikasi Inaportnet V.1. Adapun penerapan Inaportnet V.2 tersebut di pelabuhan Tanjung Priok merupakan bagian dari program quick win Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai langkah nyata dalam memperbaiki pelayanan kepada publik, khususnya di sub sektor perhubungan laut.
Program dalam quick win Kementerian Perhubungan ini, nantinya akan menjadi bagian yang dinilai oleh Tim Quality Assurance dari BPKP dalam rangka penjaminan kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Perhubungan.
Program Quick Win itu sendiri memiliki tujuan membangun kepercayaan masyarakat melalui program yang mendukung kepentingan dan pemenuhan hak dasar masyarakat dalam pelayanan cepat, mudah, dan terjangkau.
(akr)