Strategi PLN Capai Target Rasio Elektrifikasi 99%
A
A
A
JAKARTA - Program listrik pedesaan (LISA) dan pembagian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dengan tahun 2019 seluruh desa teraliri listrik dengan rasio elektrifikasi 99% menjadi fokus PLN. Selain itu ada juga penambahan kapasitas per jenis energi primer, bahwa sudah tidak ada penambahan PLTU batubara di Jawa, kecuali yang sudah PPA (Power Purchase Agreement), demikian juga Pembangunan PLTU batubara di Sumatera dan Kalimantan di mulut tambang.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman dalam kesempatan sama diskusi bersama Kementerian ESDM mengemukakan, PLN telah menetapkan strategi pencapaian target rasio elektrifikasi dengan membangun dan memonitoring proyek-proyek pembangunan pembangkit transmisi, gardu induk, dan distribusi. Selain itu juga mengembangkan energi baru dan terbarukan pada system isolated.
"Juga meningkatkan Rasio Desa Berlistrik (RDB) hingga 100% pada tahun 2018. Selain bekerjasama dengan pemerintah dalam program pra elektrifikasi berupa LTSHE, juga bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT)," ungkapnya.
Sementara itu Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana dalam kesempatan sama mengemukakan, distribusi energi perlu ditingkatkan guna meningkatkan rasio elektrifikasi saat ini 95% dan energi dapat dinikmati secara merata.
Harga energi harus ditekan agar terus terjangkau (affordable), di satu sisi penggunaan energi belum efisien namun potensi energi baru terbarukan yang berlimpah belum termanfaatkan secara optimum. Karena itu peran energi baru terbarukan adalah meningkatkan penyediaan energi di mana target EBT mencapai 23% tahun 2025 setara 45 GW. Selain itu juga mempercepat penyediaan akses energi modern dengan target rasio elektrifikasi 99% tahun 2019.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman dalam kesempatan sama diskusi bersama Kementerian ESDM mengemukakan, PLN telah menetapkan strategi pencapaian target rasio elektrifikasi dengan membangun dan memonitoring proyek-proyek pembangunan pembangkit transmisi, gardu induk, dan distribusi. Selain itu juga mengembangkan energi baru dan terbarukan pada system isolated.
"Juga meningkatkan Rasio Desa Berlistrik (RDB) hingga 100% pada tahun 2018. Selain bekerjasama dengan pemerintah dalam program pra elektrifikasi berupa LTSHE, juga bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT)," ungkapnya.
Sementara itu Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana dalam kesempatan sama mengemukakan, distribusi energi perlu ditingkatkan guna meningkatkan rasio elektrifikasi saat ini 95% dan energi dapat dinikmati secara merata.
Harga energi harus ditekan agar terus terjangkau (affordable), di satu sisi penggunaan energi belum efisien namun potensi energi baru terbarukan yang berlimpah belum termanfaatkan secara optimum. Karena itu peran energi baru terbarukan adalah meningkatkan penyediaan energi di mana target EBT mencapai 23% tahun 2025 setara 45 GW. Selain itu juga mempercepat penyediaan akses energi modern dengan target rasio elektrifikasi 99% tahun 2019.
(akr)