JK Sindir Cara Menteri Amran Tingkatkan Produktivitas Petani
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyindir cara Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam meningkatkan produktivitas di sektor pertanian, dengan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Padahal, yang dibutuhkan petani bukanlah tentara melainkan teknologi yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.
JK mengatakan, saat ini pendapatan yang diperoleh petani masih sangat rendah bahkan di bawah upah minimum regional (UMR). Pendapatan yang rendah tersebut pun membuat mereka memilih beralih profesi menjadi buruh pabrik.
"Kalau ditanya lebih keras bekerja siapa? Petani dari pagi sampai sore di kebun, gaji di bawah UMR, pasti petani lari ke factory. Kita tidak bisa mepertahankan apapun," katanya di JCC, Jakarta, Kamis (8/9/2018).
Menurutnya, cara Mentan melibatkan tentara dalam meningkatkan produktivitas petani tidak akan mempan. Sebab, petani hanya butuh teknologi yang bisa meningkatkan pendapatan mereka.
"Yang bisa solusi teknologi pangan, walau dengan Panglima, Kodim, Koramil itu tidak mempan. Karena pendapatannya tidak (naik), jangan dilakukan terus itu Pak Menteri," imbuh dia.
Bahkan, kata Politikus Partai Golkar ini, banyak negara yang dapat meningkatkan pertanian tanpa menambah lahan. Misalnya, India yang sebelumnya merupakan importir gandum namun saat ini justru menjadi eksportir gandum.
"Banyak negara yang berhasil meningkatkan produtkivitas tanpa menambah lahan. Contoh India, dulu impor gandum sekarang ekspor gandum. Kita juga impor beras dari India. Kita harus belajar dari India," tandasnya.
JK mengatakan, saat ini pendapatan yang diperoleh petani masih sangat rendah bahkan di bawah upah minimum regional (UMR). Pendapatan yang rendah tersebut pun membuat mereka memilih beralih profesi menjadi buruh pabrik.
"Kalau ditanya lebih keras bekerja siapa? Petani dari pagi sampai sore di kebun, gaji di bawah UMR, pasti petani lari ke factory. Kita tidak bisa mepertahankan apapun," katanya di JCC, Jakarta, Kamis (8/9/2018).
Menurutnya, cara Mentan melibatkan tentara dalam meningkatkan produktivitas petani tidak akan mempan. Sebab, petani hanya butuh teknologi yang bisa meningkatkan pendapatan mereka.
"Yang bisa solusi teknologi pangan, walau dengan Panglima, Kodim, Koramil itu tidak mempan. Karena pendapatannya tidak (naik), jangan dilakukan terus itu Pak Menteri," imbuh dia.
Bahkan, kata Politikus Partai Golkar ini, banyak negara yang dapat meningkatkan pertanian tanpa menambah lahan. Misalnya, India yang sebelumnya merupakan importir gandum namun saat ini justru menjadi eksportir gandum.
"Banyak negara yang berhasil meningkatkan produtkivitas tanpa menambah lahan. Contoh India, dulu impor gandum sekarang ekspor gandum. Kita juga impor beras dari India. Kita harus belajar dari India," tandasnya.
(ven)