TN Bali Barat Terbaik se-Asia Pasifik di ITB Berlin 2018
A
A
A
JAKARTA - Pariwisata Bali kembali mengukir prestasi membanggakan. Kali ini, penghargaan diraih Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Destinasi ini masuk dalam Best Top 100 Destination di Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin, Jerman, pada Rabu (7/3/2018).
Penghargaan untuk TN Bali Barat sebagai Best Top 100 Destination diserahkan di Palais am Funkturm, ITB Berlin. Proses pengumuman pemenang dilakukan pukul 16.00 waktu Berlin.
Total ada lima kategori penghargaan yang diberikan. Mulai dari Best of Cities, Communities & Culture, hingga Best of Nature. Selain itu ada Best of Seaside, Earth Award, dan Best of the Planet. "Ini akan menaikkan 3C kita, Calibration, Confidence dan Credible!" kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Berlin, dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Untuk kategori Best of the Planet, masih dirinci menjadi enam sub kategori lagi. Mulai dari Best of Africa, Amerika, Asia-Pasifik, juga Eropa. Ada juga Best of Atlantic dan Mediterranean.
Berada di zonasi Benua Kuning, TNBB akhirnya terpilih sebagai Best of the Planet untuk Asia-Pasific. TNBB ini mendampingi High Pamirs Mountain Region (Tajikistan) yang terpilih sebagai pemenangnya.
"Terpilihnya TNBB sebagai Best Top 100 Destination untuk Best of the Planet di Asia-Pacific tentu sangat membanggakan. Sebab, prestasi ini memiliki fungsi yang sangat strategis khususnya bagi TNBB," tutur Arief Yahya.
Menurut Arief, prestasi TNBB sangat penting. Sebab berpengaruh kepada aspek 3C di atas. Dan menaikkan indeks daya saing pariwisata Indonesia.
"Prestasi TNBB ini pengaruhnya besar. Kami selalu menggunakan standar gobal sebagai acuan. TNBB sangat memenuhi syarat itu. Kepercayaan TNBB tentu naik, termasuk kredibilitas pariwisata Indonesia di level dunia," bangganya.
Apresiasi memang layak diberikan bagi TNBB. Bersama Thailand, TNBB menjadi wakil ASEAN yang berkibar di ITB Berlin. Destinasi Tung Dap Village yang menjadi andalan Thailand, berada di urutan enam besar kategori Best of Cities, Communities & Culture. Thailand kalah pamor dari destinasi Portugal yang berada di urutan pertama hingga empat.
Persaingan ketat dihadapi spot yang masuk 100 top-sustainable destinations. Dari persaingan besar, lalu dikerucutkan menjadi 32 finalis. Screening terhadap destinasi terbaik dilakukan juri dari 12 organisasi internasional.
Para juri ini independen. Beberapa kriteria penilaian mulai dari kualitas, daya tarik, dan keberlanjutan destinasi dalam industri pariwisata. "Secara umum kami puas dengan beragam prestasi di ITB Berlin ini. TNBB telah memenuhi berbagai aspek standar global. Masa depannya sangat bagus. TNBB ini juga sangat populer," tegas menteri asal Banyuwangi tersebut.
Sementara Ketua Tim Percepatan Ecotourism Kemenpar, David Makes, menilai TNBB layak mendapat penghargaan. "Potensi yang dimiliki TNBB ini memang sangat besar. TNBB sangat layak dapat anugerah ini. Status TNBB ini merupakan ekowisata sekaligus prototipe bagi beberapa wilayah di sekelilingnya," katanya.
TNBB adalah proyek percontohan program ekowisata sejak 6 Oktober 2016. Dasar hukumnya keputusan Kemenpar Nomor KM.66/HK.501/MP/2016. Penjabaran dari surat itu, proyek ekowisata dikembangkan menjadi klaster Bali dan Jawa Timur.
Arief mengatakan sukses di ITB Berlin ini untuk bangsa Indonesia. "Penghargaan ini lebih bermakna sebagai implementasi Indonesia Incorporated, kalau kita berjalan bersama, kompak, kita tidak bisa dikalahkan oleh negara manapun juga di sektor pariwisata," serunya.
Lima taman nasional disekitar TNBB adalah Baluran (Situbondo), Alas Purwo (Banyuwangi), Meru Betiri (Banyuwangi/Jember). Selain itu, ada juga Taman Wisata Alam Kawah Ijen (Banyuwangi dan Bondowoso). Terakhir adalah TN Bromo Tengger-Semeru yang berada di wilayah Pasuruan, Malang, Lumajang, hingga Probolinggo.
Sedangkan posisi Banyuwangi, kata Arief, sebenarnya menciptakan cross selling antara Bali dan Jawa Timur. Secara khusus cross selling ini diwakili oleh dua kabupaten, yaitu Jembrana di Bali dan Banyuwangi.
Penghargaan untuk TN Bali Barat sebagai Best Top 100 Destination diserahkan di Palais am Funkturm, ITB Berlin. Proses pengumuman pemenang dilakukan pukul 16.00 waktu Berlin.
Total ada lima kategori penghargaan yang diberikan. Mulai dari Best of Cities, Communities & Culture, hingga Best of Nature. Selain itu ada Best of Seaside, Earth Award, dan Best of the Planet. "Ini akan menaikkan 3C kita, Calibration, Confidence dan Credible!" kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Berlin, dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Untuk kategori Best of the Planet, masih dirinci menjadi enam sub kategori lagi. Mulai dari Best of Africa, Amerika, Asia-Pasifik, juga Eropa. Ada juga Best of Atlantic dan Mediterranean.
Berada di zonasi Benua Kuning, TNBB akhirnya terpilih sebagai Best of the Planet untuk Asia-Pasific. TNBB ini mendampingi High Pamirs Mountain Region (Tajikistan) yang terpilih sebagai pemenangnya.
"Terpilihnya TNBB sebagai Best Top 100 Destination untuk Best of the Planet di Asia-Pacific tentu sangat membanggakan. Sebab, prestasi ini memiliki fungsi yang sangat strategis khususnya bagi TNBB," tutur Arief Yahya.
Menurut Arief, prestasi TNBB sangat penting. Sebab berpengaruh kepada aspek 3C di atas. Dan menaikkan indeks daya saing pariwisata Indonesia.
"Prestasi TNBB ini pengaruhnya besar. Kami selalu menggunakan standar gobal sebagai acuan. TNBB sangat memenuhi syarat itu. Kepercayaan TNBB tentu naik, termasuk kredibilitas pariwisata Indonesia di level dunia," bangganya.
Apresiasi memang layak diberikan bagi TNBB. Bersama Thailand, TNBB menjadi wakil ASEAN yang berkibar di ITB Berlin. Destinasi Tung Dap Village yang menjadi andalan Thailand, berada di urutan enam besar kategori Best of Cities, Communities & Culture. Thailand kalah pamor dari destinasi Portugal yang berada di urutan pertama hingga empat.
Persaingan ketat dihadapi spot yang masuk 100 top-sustainable destinations. Dari persaingan besar, lalu dikerucutkan menjadi 32 finalis. Screening terhadap destinasi terbaik dilakukan juri dari 12 organisasi internasional.
Para juri ini independen. Beberapa kriteria penilaian mulai dari kualitas, daya tarik, dan keberlanjutan destinasi dalam industri pariwisata. "Secara umum kami puas dengan beragam prestasi di ITB Berlin ini. TNBB telah memenuhi berbagai aspek standar global. Masa depannya sangat bagus. TNBB ini juga sangat populer," tegas menteri asal Banyuwangi tersebut.
Sementara Ketua Tim Percepatan Ecotourism Kemenpar, David Makes, menilai TNBB layak mendapat penghargaan. "Potensi yang dimiliki TNBB ini memang sangat besar. TNBB sangat layak dapat anugerah ini. Status TNBB ini merupakan ekowisata sekaligus prototipe bagi beberapa wilayah di sekelilingnya," katanya.
TNBB adalah proyek percontohan program ekowisata sejak 6 Oktober 2016. Dasar hukumnya keputusan Kemenpar Nomor KM.66/HK.501/MP/2016. Penjabaran dari surat itu, proyek ekowisata dikembangkan menjadi klaster Bali dan Jawa Timur.
Arief mengatakan sukses di ITB Berlin ini untuk bangsa Indonesia. "Penghargaan ini lebih bermakna sebagai implementasi Indonesia Incorporated, kalau kita berjalan bersama, kompak, kita tidak bisa dikalahkan oleh negara manapun juga di sektor pariwisata," serunya.
Lima taman nasional disekitar TNBB adalah Baluran (Situbondo), Alas Purwo (Banyuwangi), Meru Betiri (Banyuwangi/Jember). Selain itu, ada juga Taman Wisata Alam Kawah Ijen (Banyuwangi dan Bondowoso). Terakhir adalah TN Bromo Tengger-Semeru yang berada di wilayah Pasuruan, Malang, Lumajang, hingga Probolinggo.
Sedangkan posisi Banyuwangi, kata Arief, sebenarnya menciptakan cross selling antara Bali dan Jawa Timur. Secara khusus cross selling ini diwakili oleh dua kabupaten, yaitu Jembrana di Bali dan Banyuwangi.
(ven)