Era Baru Sektor Pariwisata, Kesiapan Daerah Terapkan CHSE Diawasi Ketat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyiapkan protokol kesehatan di sektor pariwisata yang harus dilaksanakan secara ketat baik dari segi transportasi, akomodasi, restoran, tempat berjualan dan semua area wisata. Seperti diketahui Industri pariwisata menjadi sektor yang paling keras terdampak karena adanya sejumlah pembatasan.
(Baca Juga: Pemerintah Optimalkan Pariwisata untuk Bangkitkan Ekonomi yang Terkontraksi )
"Demi memastikan kebutuhan ini, Kemenparekraf telah menyusun program CHSE atau Clean, Health, Safety and Environment sebagai tatanan adaptasi kebiasaan baru di destinasi wisata dengan melibatkan para pelaku sektor pariwisata," ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa dalam acara peringatan World Tourism Day secara virtual, Minggu (27/9/2020).
Rizki menambahkan, dengan adanya protokol CHSE diharapkan sektor pariwisata dapat segera produktif dan tetap aman dari Covid-19. Adapun penerapan protokol ini akan melalui beberapa tahapan mulai dari simulasi, sosialisasi, publikasi ke publik dan terakhir melakukan uji coba.
"Pelaksanaan tahapan-tahapan ini juga harus diawasi dengan ketat dan disiplin serta kesiapan dari daerah masing-masing," kata dia.
(Baca Juga: Wishnutama Siapkan Rp3,8 T untuk Bantu Sektor Parekraf, Ini Rinciannya )
Rizki menyampaikan, Kemenparekraf juga akan melakukan adaptasi dengan perubahan tren pada wisata global saat ini yang akan bergeser ke arah alternatif liburan yang tidak melibatkan banyak orang seperti solo travel, virtual tourism serta staycation dimana isu keselamatan dan kesehatan masih menjadi fokus utama bagi wisatawan yang ingin berwisata.
"Penerapan protokol kesehatan ini dilakukan Kemenparekraf sebagai bukti komitmen kepada dunia bahwa pariwisata Indonesia menjunjung tinggi aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan," ucapnya.
(Baca Juga: Pemerintah Optimalkan Pariwisata untuk Bangkitkan Ekonomi yang Terkontraksi )
"Demi memastikan kebutuhan ini, Kemenparekraf telah menyusun program CHSE atau Clean, Health, Safety and Environment sebagai tatanan adaptasi kebiasaan baru di destinasi wisata dengan melibatkan para pelaku sektor pariwisata," ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa dalam acara peringatan World Tourism Day secara virtual, Minggu (27/9/2020).
Rizki menambahkan, dengan adanya protokol CHSE diharapkan sektor pariwisata dapat segera produktif dan tetap aman dari Covid-19. Adapun penerapan protokol ini akan melalui beberapa tahapan mulai dari simulasi, sosialisasi, publikasi ke publik dan terakhir melakukan uji coba.
"Pelaksanaan tahapan-tahapan ini juga harus diawasi dengan ketat dan disiplin serta kesiapan dari daerah masing-masing," kata dia.
(Baca Juga: Wishnutama Siapkan Rp3,8 T untuk Bantu Sektor Parekraf, Ini Rinciannya )
Rizki menyampaikan, Kemenparekraf juga akan melakukan adaptasi dengan perubahan tren pada wisata global saat ini yang akan bergeser ke arah alternatif liburan yang tidak melibatkan banyak orang seperti solo travel, virtual tourism serta staycation dimana isu keselamatan dan kesehatan masih menjadi fokus utama bagi wisatawan yang ingin berwisata.
"Penerapan protokol kesehatan ini dilakukan Kemenparekraf sebagai bukti komitmen kepada dunia bahwa pariwisata Indonesia menjunjung tinggi aspek kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan," ucapnya.
(akr)