Lanjutkan Lima Nota Kerja Sama, RI Kirim Delegasi Usaha ke Qatar
A
A
A
DOHA - Kunjungan delegasi usaha ke Qatar yang dipimpin Dubes Deddy Saiful Hadi guna menindaklanjuti kerja sama setelah Indonesia dan Qatar menandatangani lima nota kesepahaman saat Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani berkunjung ke Indonesia pada 18-19 Oktober 2017 lalu. Upaya tersebut merupakan komitmennya untuk berkontribusi dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Qatar.
Demikian ungkapan yang disampaikan mantan Duta Besar untuk Qatar pada 2012-2016, Dubes Deddy ketika berbicara dihadapan komunitas masyarakat Indonesia di Qatar di Wisma Duta di Doha. Dalam kunjungan yang berlangsung pada 3-6 Maret 2018, delegasi usaha melakukan pertemuan usaha antara lain Chairman Al Faisal Holding, Qatar Business Association (QBA), Sidra hospital, Hamad Hospital, Qatar Charity, Kamar Dagang dan Industri Qatar, Qatar Foundation.
Pertemuan membahas kerjasama usaha yang mencakup kerja sama kesehatan, riset, investasi, infrastruktur pada perkeretaapian, jalan tol, revitalisasi kota dan perumahan nasional serta peralatan asesoris militer.
Deddy membawa tujuh delegasi usaha yang terdiri dari Dr. Heru Priyanto Samadi, Presiden Direktur Permata Harapan Cancer Centre (PHCC); Dr. Desi Mayasari Djamaluddin, CEO PHCC; Dr. Leny Maryouri Anna Watie, Direktur Megapolitan Smart Service Jakarta (MCCJ) Dr. Widya Destiny Setiawan, Manajer Research and Development PHCC; Agus Setyadi, Direktur MSSJ; Rizky G. Partakusuma, Notaris.
"Kami menyambut baik kunjungan delegasi usaha yang dipimpin Deddy dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral kedua negara," ujar Duta Besar RI untuk Qatar Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi dalam sambutannya.
Lebih lanjut Dubes Basri juga menghargai peran PHCC dan MSSJ atas kontribusinya dalam meningkatkan hubungan bilateral kedua negara khususnya di bidang kesehatan. Dubes juga menyampaikan apresiasinya kepada Dubes Deddy atas kontribusinya dalam menjajankan tugasnya sebagai duta besar Indonesia di Qatar.
Menurut pejabat KBRI Doha, Boy Dharmawan, delegasi usaha tersebut selain melakukan kunjungan usaha juga memberikan kesadaran mengenai kesehatan khususnya kanker yang dihadiri oleh masyarakat Indonesia yang tergabung pada Asosiasi Komunitas Masyarakat Indonesia di Qatar (PERMIQA) yang dipimpin oleh Edwin Kurniawan.
Dalam presntasi masalah kesehatan khususnya pencegahan kanker oleh Dr. Heru Priyanto dijelaskan bahwa jumlah penderita kanker terus meningkat karena perubahan gaya hidup, makanan tidak sehat, dan tekanan psikologis semakin kompleks.
Heru yang juga seorang konsultan onkologi menambahkan bahwa hampir 70% penderita kanker datang terlambat berobat sehingga sulit ditangani. Mereka umumnya ke dokter setelah penyakit memasuki stadium tiga sehingga menghabiskan banyak biaya dan sulit ditangani. Pemilik PHCC Surakarta mengatakan kanker serviks dan kanker payudara menempati urutan pertama dalam hal jumlah penderita kanker di Indonesia. Menurutnya, penyebaran kanker di tubuh bisa dicegah selama terdeteksi dini.
Demikian ungkapan yang disampaikan mantan Duta Besar untuk Qatar pada 2012-2016, Dubes Deddy ketika berbicara dihadapan komunitas masyarakat Indonesia di Qatar di Wisma Duta di Doha. Dalam kunjungan yang berlangsung pada 3-6 Maret 2018, delegasi usaha melakukan pertemuan usaha antara lain Chairman Al Faisal Holding, Qatar Business Association (QBA), Sidra hospital, Hamad Hospital, Qatar Charity, Kamar Dagang dan Industri Qatar, Qatar Foundation.
Pertemuan membahas kerjasama usaha yang mencakup kerja sama kesehatan, riset, investasi, infrastruktur pada perkeretaapian, jalan tol, revitalisasi kota dan perumahan nasional serta peralatan asesoris militer.
Deddy membawa tujuh delegasi usaha yang terdiri dari Dr. Heru Priyanto Samadi, Presiden Direktur Permata Harapan Cancer Centre (PHCC); Dr. Desi Mayasari Djamaluddin, CEO PHCC; Dr. Leny Maryouri Anna Watie, Direktur Megapolitan Smart Service Jakarta (MCCJ) Dr. Widya Destiny Setiawan, Manajer Research and Development PHCC; Agus Setyadi, Direktur MSSJ; Rizky G. Partakusuma, Notaris.
"Kami menyambut baik kunjungan delegasi usaha yang dipimpin Deddy dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral kedua negara," ujar Duta Besar RI untuk Qatar Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi dalam sambutannya.
Lebih lanjut Dubes Basri juga menghargai peran PHCC dan MSSJ atas kontribusinya dalam meningkatkan hubungan bilateral kedua negara khususnya di bidang kesehatan. Dubes juga menyampaikan apresiasinya kepada Dubes Deddy atas kontribusinya dalam menjajankan tugasnya sebagai duta besar Indonesia di Qatar.
Menurut pejabat KBRI Doha, Boy Dharmawan, delegasi usaha tersebut selain melakukan kunjungan usaha juga memberikan kesadaran mengenai kesehatan khususnya kanker yang dihadiri oleh masyarakat Indonesia yang tergabung pada Asosiasi Komunitas Masyarakat Indonesia di Qatar (PERMIQA) yang dipimpin oleh Edwin Kurniawan.
Dalam presntasi masalah kesehatan khususnya pencegahan kanker oleh Dr. Heru Priyanto dijelaskan bahwa jumlah penderita kanker terus meningkat karena perubahan gaya hidup, makanan tidak sehat, dan tekanan psikologis semakin kompleks.
Heru yang juga seorang konsultan onkologi menambahkan bahwa hampir 70% penderita kanker datang terlambat berobat sehingga sulit ditangani. Mereka umumnya ke dokter setelah penyakit memasuki stadium tiga sehingga menghabiskan banyak biaya dan sulit ditangani. Pemilik PHCC Surakarta mengatakan kanker serviks dan kanker payudara menempati urutan pertama dalam hal jumlah penderita kanker di Indonesia. Menurutnya, penyebaran kanker di tubuh bisa dicegah selama terdeteksi dini.
(akr)