Adhi Karya Terima Pembayaran Pertama LRT Rp3,4 Triliun dari KAI
A
A
A
JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sudah menerima pembayaran tahap pertama dari pengerjaan proyek Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek fase I sebesar Rp3,42 triliun dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku pengelola. Pembayaran dilakukan berdasarkan progress pekerjaan LRT Jabodebek fase I hingga September 2017.
Selanjutnya ADHI menerima pembayaran tahap kedua berdasarkan progres pekerjaan dari Oktober 2017 sampai Desember 2017. "Kemarin dapat pembayaran pertama. Tiap tiga bulan (pembayarannya)," ujar Direktur Utama ADHI Budi Harto di Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Budi menjelaskan, pembayaran tahap kedua akan diberikan oleh KAI senilai Rp2 triliun dalam satu setengah bulan ke depan untuk periode September 2017-Desember 2017. "Proses tagihan kedua periode September sampai Desember 2017 sekitar Rp2 triliun. Dalam satu setengah bulan ke depan bisa selesai, berikut nya periode Januari sampai Maret 2018," terang dia.
Adapun, pembayaran LRT Jabodebek dilakukan oleh pemerintah melalui KAI yang berdasarkan hasil progres pekerjaan yang telah dievaluasi dan diperiksa oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "LRT Jabodebek nantinya akan dioperasikan oleh KAI sebagai transportasi massal bagi masyarakat urban," pungkas Budi.
Di sisi lain sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta 12 bank pemberi pinjaman (kreditur) kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) turut serta memantau (monitor) perkembangan proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT). Hal ini demi memastikan proyek tersebut benar-benar dikerjakan dengan baik dan tepat waktu.
Selanjutnya ADHI menerima pembayaran tahap kedua berdasarkan progres pekerjaan dari Oktober 2017 sampai Desember 2017. "Kemarin dapat pembayaran pertama. Tiap tiga bulan (pembayarannya)," ujar Direktur Utama ADHI Budi Harto di Jakarta, Jumat (9/3/2018).
Budi menjelaskan, pembayaran tahap kedua akan diberikan oleh KAI senilai Rp2 triliun dalam satu setengah bulan ke depan untuk periode September 2017-Desember 2017. "Proses tagihan kedua periode September sampai Desember 2017 sekitar Rp2 triliun. Dalam satu setengah bulan ke depan bisa selesai, berikut nya periode Januari sampai Maret 2018," terang dia.
Adapun, pembayaran LRT Jabodebek dilakukan oleh pemerintah melalui KAI yang berdasarkan hasil progres pekerjaan yang telah dievaluasi dan diperiksa oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "LRT Jabodebek nantinya akan dioperasikan oleh KAI sebagai transportasi massal bagi masyarakat urban," pungkas Budi.
Di sisi lain sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta 12 bank pemberi pinjaman (kreditur) kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) turut serta memantau (monitor) perkembangan proyek kereta api ringan (light rail transit/LRT). Hal ini demi memastikan proyek tersebut benar-benar dikerjakan dengan baik dan tepat waktu.
(akr)