Pacu Ekspor, Buah Lokal NTB Didorong Tingkatkan Daya Saing

Selasa, 13 Maret 2018 - 07:05 WIB
Pacu Ekspor, Buah Lokal NTB Didorong Tingkatkan Daya Saing
Pacu Ekspor, Buah Lokal NTB Didorong Tingkatkan Daya Saing
A A A
MATARAM - Komoditas buah lokal Nusa Tenggara Barat (NTB) didorong oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk meningkatkan kualitas dalam upaya membuka potensi masuk pasar ekspor. Lebih lanjut Ia juga mengutarakan bahwa NTB juga mempunyai potensi alam yang harus dioptimalkan seperti laut dan pegunungan.

Mantan Panglima TNI itu juga menyebut, jika masa depan NTB terletak pada potensi buah-buahan. Di antaranya, manggis, durian dan rambutan. Justru, manggis dari NTB yang menurutnya sudah banyak diminati negara lain, yakni China, Taiwan dan Hongkong.

“Jika potensi buah-buahan ini digarap dengan optimal, maka kesejahteraan rakyat NTB akan bisa meningkat,” kata Moeldoko saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mansyuriah, Bonder, Lombok Tengah.

Ia menambahkan, khusus komoditi manggis saat pelaksanaan upacara imlek ataupun kematian, maka negara-negara seperti China, Taiwan dan Hongkong akan menjadikan buah-buahan ini sebagai hidangan wajibnya. “Kedepan potensi ini harus digarap lebih baik. Wajar, buah manggis asal NTB diburu negara China saat Imlek, karena memang rasanya sangat enak,” lanjutnya. .

Namun, Moeldoko mengingatkan agar produk buah di NTB mmeningkatkan daya saingnya. Salah faktor yang dapat meningkatkan daya saing komoditas produk adalah kualitas serta nilai tambah yang mampu dihasilkan. Menurutnya, rendahnya nilai harga beberapa komoditas seperti sayuran dan buah-buahan di NTB karena kualitasnya yang tidak diperhatikan dengan baik.

"Buah yang dijual bisa memilki nilai lebih jika kualitas dan mutunya bisa dipertahankan dengan baik. Jika penataan dan pewadahan buah bisa dilakukan dengan baik, saya yakin harga komoditas tersebut memiliki nilai tambah," terang Moeldoko.

Meski begitu Ia menyayangkan para pedagang masih banyak yang tidak berupaya mempertahankan kualitas buah yang mereka jual. Menurutnya, bila kualitas tidak bisa dijaga, maka buah di NTB akan sulit untuk diekspor.

“Kondisi tersebut akhirnya membuat harga buah menjadi murah, karena nilai kualitas dan kebersihannya yang berkurang. Akhirnya, keuntungan yang didapatkan para pedagang juga tidak banyak. Jika buah yang dijual terjamin kebersihan, mutu dan kualitasnya, maka komoditas tersebut akan bernilai lebih tinggi," tuturnya.

Potensi NTB dinilainya sangat besar jika dilihat dari titik berat pembangunan hari ini, Indonesia Timur mendapatkan perhatian yang luar biasa. “Dulu pembangunan lebih banyak terkonsentrasi di Jawa dan sebagian Sumatera. Sekarang, ini Pemerintah mendorongnya ke seluruh Indonesia. Salah satunya adalah NTB,” pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4110 seconds (0.1#10.140)