Harga Minyak Turun Seiring Kenaikan Pasokan Minyak AS
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah pada perdagangan Jumat (16/3/2018) melemah, seiring kekhawatiran investor tentang kenaikan pasokan minyak Amerika Serikat dan negara-negara lain, yang menggerus upaya OPEC dan Rusia dalam memperketat pasar.
Mengutip dari Reuters, harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) turun 3 sen atau 0,1% menjadi USD61,16 per barel pada pukul 03:54 GMT. WTI turun 1,4% sepanjang pekan ini, membalikkan kenaikan 1,3% pada pekan sebelumnya.
Perdagangan minyak mentah berjangka di London, yaitu Brent International turun 7 sen menjadi USD65,05 per barel. Brent telah turun 0,7% dalam sepekan ini.
Investor menilai turunnya harga minyak karena potensi kenaikan pasokan AS untuk memenuhi kenaikan permintaan minyak mentah yang akan terjadi sepanjang 2018. Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pasokan minyak global meningkat pada Februari lalu, sebesar 700 ribu barel per hari (bph) dari tahun lalu, menjadi 97,9 juta bph.
IEA juga mengatakan pasokan minyak Amerika Serikat akan tumbuh 1,8 juta bph pada tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 760 ribu bph pada tahun lalu. Kenaikan pasokan ini lebih banyak dari pertumbuhan permintaan minyak dunia, yang diperkirakan 1,5 juta bph pada tahun ini.
Badan juga melaporkan bahwa persediaan minyak komersial di negara-negara industri naik pada bulan Januari, atau untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan. Hal ini langsung merongrong upaya OPEC dan Rusia, produsen minyak terbesar di dunia, untuk mengurangi pasokan guna mengurangi stok global.
"Persediaan minyak yang naik telah menghambat pemangkasan produksi yang dipimpin oleh OPEC. Hal ini telah menunjukkan bahwa pasokan non-OPEC telah meningkat. Harga minyak mentah terkoreksi oleh kenaikan pasokan AS," kata Tomomichi Akuta, ekonom senior di Mitsubishi UFJ Research and Consulting di Tokyo.
Mengutip dari Reuters, harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) turun 3 sen atau 0,1% menjadi USD61,16 per barel pada pukul 03:54 GMT. WTI turun 1,4% sepanjang pekan ini, membalikkan kenaikan 1,3% pada pekan sebelumnya.
Perdagangan minyak mentah berjangka di London, yaitu Brent International turun 7 sen menjadi USD65,05 per barel. Brent telah turun 0,7% dalam sepekan ini.
Investor menilai turunnya harga minyak karena potensi kenaikan pasokan AS untuk memenuhi kenaikan permintaan minyak mentah yang akan terjadi sepanjang 2018. Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pasokan minyak global meningkat pada Februari lalu, sebesar 700 ribu barel per hari (bph) dari tahun lalu, menjadi 97,9 juta bph.
IEA juga mengatakan pasokan minyak Amerika Serikat akan tumbuh 1,8 juta bph pada tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 760 ribu bph pada tahun lalu. Kenaikan pasokan ini lebih banyak dari pertumbuhan permintaan minyak dunia, yang diperkirakan 1,5 juta bph pada tahun ini.
Badan juga melaporkan bahwa persediaan minyak komersial di negara-negara industri naik pada bulan Januari, atau untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan. Hal ini langsung merongrong upaya OPEC dan Rusia, produsen minyak terbesar di dunia, untuk mengurangi pasokan guna mengurangi stok global.
"Persediaan minyak yang naik telah menghambat pemangkasan produksi yang dipimpin oleh OPEC. Hal ini telah menunjukkan bahwa pasokan non-OPEC telah meningkat. Harga minyak mentah terkoreksi oleh kenaikan pasokan AS," kata Tomomichi Akuta, ekonom senior di Mitsubishi UFJ Research and Consulting di Tokyo.
(ven)