Bidik Turis India, Garuda Rilis Penerbangan Langsung Bombay-Denpasar

Sabtu, 17 Maret 2018 - 06:27 WIB
Bidik Turis India, Garuda...
Bidik Turis India, Garuda Rilis Penerbangan Langsung Bombay-Denpasar
A A A
JAKARTA - Langkah besar diambil PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Maskapai nasional ini merespons dengan cepat potensi pasar wisatawan India, dengan menghubungkan penerbangan langsung dari Bombay-Denpasar. Penerbangan perdana ini direncanakan pada Senin, 23 April mendatang, dengan ditandai event Indonesia Tourism dan inaugural flight pada malam harinya.

Menurut data Kementerian Pariwisata, angka pertumbuhan wisatawan mancanegara dari Negeri Bollywood tumbuh fantastis, yaitu 28,8% secara nasional. Sepanjang 2017, jumlahnya mencapai 485.314 wisatawan. Angka itu naik 108.512 wisatawan dari 2016. Dari jumlah itu, sebanyak 265.336 wisatawan atau 54,7% memilih Pulau Bali sebagai destinasi favoritnya.

Menjawab pasar potensial ini, Garuda menyiapkan dua skenario untuk poros Bombay-Denpasar. Penerbangan periode pertama dilakukan Senin (23/4) sampai Senin (28/5). Selama periode ini, penerbangan dilaksanakan Senin dan Kamis. Lalu, Garuda menambah satu penerbangan pada rentang Senin (28/5) hingga Sabtu (27/10). Pada periode kedua ini, penerbangan dilayani tiga kali sepekan. Jadwalnya pada hari Senin, Kamis, juga Sabtu.

"Rute Bombay-Denpasar PP sangat bagus. Potensi pertumbuhan wisatawannya besar. Pasar India juga tidak terpengaruh isu erupsi Gunung Agung. Mereka sangat stabil dan ini menjadi poin penting," kata General Manager Garuda Indonesia untuk Bali Joseph Saul kepada SINDOnews, Jumat (16/3/2018).

Setiap harinya penerbangan dari Bali dilakukan pukul 15.40 WITA. Lalu, penerbangan dari Bombay pukul 21.50 waktu setempat. Memberi pelayanan prima, Garuda akan mengoperasikan armada modern Airbus A330-200 Aircraft. Wisatawan bisa memilih dua kelas, yaitu bisnis dan ekonomi. Untuk kelas bisnis tersedia 36 flat bed seats, lalu ekonomi tersedia186 kursi dengan lay out 2-4-2.

"Dengan membuka rute langsung ke India, kami berharap bisa lebih sukses. Kami memiliki target tinggi dan berusaha menambah jumlah kunjungan turis dari India. Perhitungan sudah dilakukan," ujar Joseph lagi.

Memberi kenyamanan, Garuda juga sudah melengkapi rute Bombay Denpasar dengan pusat informasi. Wisatawan bisa menghubungi 022-24961040-41 atau 49704827-28. Untuk reservasi tiket juga bisa melalui email [email protected] atau [email protected].

Staf Khusus Menteri bidang Infrastruktur Pariwisata, Judi Rifajantoro mengatakan, penerbangan langsung Bombay-Denpasar sebagai sejarah. "Selama ini belum ada rute penerbangan langsung dari India ke Indonesia. Garuda inilah yang pertama kali melakukannya. Langkah ini tentu menjadi sejarah baru yang luar biasa. Apalagi, potensi pasar India memang sedang bagus," ungkapnya.

Sebelum direformasi tahun ini, poros Indonesia-India terhubung dengan transit di negara lain. Ada tiga kota transit yang menjadi langganan rute ini. Mulai dari Bangkok (Thailand), Kuala Lumpur (Malaysia), juga Singapura. Pada 2016, Garuda memang membuka poros Jakarta-Mumbai tapi via Bangkok. Saat itu, regulasi ini untuk menjembatani akses menuju Denpasar, Surabaya, dan Medan.

"Rute Indonesia-India sebelumnya via Bangkok, Kuala Lumpur, dan Singapura. Kalau bisa langsung pasti lebih baik. Semakin memudahkan mobilitas wisatawan. Keputusan Garuda sudah tepat. Potensi pasar India memang tinggi. Mereka tidak terpengaruh oleh isu erupsi Gunung Agung. Kami optimistis, target pertumbuhan kunjungan 30% bisa diraih lagi tahun ini," tegas Judi lagi.

Poros Bombay-Denpasar pun diprediksi akan menjadi pasar gemuk. Mengacu data BPS Provinsi Bali, jumlah kunjungan turis India ke Bali melonjak hampir 46%. Jumlah wisatawan Negeri Bollywood juga berada pada posisi tiga besar. China (1,37 juta orang) donatur terbesar, disusul Australia (1,06 juta orang).

Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan, penerbangan ini memberikan hal positif bagi perekonomian. "Dengan penerbangan langsung, pasti banyak wisatawan India yang ke Bali. Selain Bali, destinasi lain di sekitarnya juga akan diuntungkan. India ini pasarnya besar. Masyarakat kelas menengah juga atasnya pun sangat banyak. Memang harus ada akses langsung untuk menarik mereka ke sini," ujar Pitana.

Setelah berada di Bali, diharapkan wisatawan Negeri Bollywood ini melancong ke destinasi lain. Mereka bisa berkunjung ke destinasi di Banyuwangi, Nusa Tenggara Barat, hingga Nusa Tenggara Timur. Selain ukurannya, kemampuan spending wisatawan India pun menjanjikan. Mereka rata-rata mengeluarkan bujet hingga USD904. Hanya terpaut USD115 dari wisatawan China.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sumringah dengan keputusan Garuda Indonesia. Sebab, maskapai lain saat ini masih berkutat dengan perhitungan analisa untuk membuka poros langsung ke India. "Ini tentu berita menggembirakan. Terima kasih Garuda Indonesia. Semua tahu, India pasar baru potensial. Saya yakin akan banyak maskapai lain mengikuti langkah ini," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1663 seconds (0.1#10.140)