Misi Dagang RI Catat Transaksi USD5,4 Juta di Selandia Baru
Misi Dagang RI Catat Transaksi USD5,4 Juta di Selandia Baru
A
A
A
JAKARTA - Delegasi bisnis Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar USD5,4 juta di Auckland, Selandia Baru, melalui one-on-one business matching. Kegiatan one-on-one business merupakan misi dagang ke Selandia Baru yang masih akan terus bertambah karena masih ada pertemuan busniness-to-business antara pelaku usaha Indonesia dan Selandia Baru di Wellington.
"Potensi-potensi ini akan terus kami pantau hingga transaksi terealisasi,” ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda setelah pelaksanaan one-on-one business matching dalam keterangan resmi yang diterima SINDONews, Sabtu (17/3/2018).
One-on-one business matching tersebut merupakan bagian dari kegiatan misi dagang ke Selandia Baru. Arlinda memimpin misi dagang tersebut yang dimulai di Auckland pada 16 Maret 2018 dan akan berakhir di Wellington pada 19 maret 2018.
Potensi transaksi tersebut berasal dari negosiasi produk kopi, tenaga kerja perkebunan dan permesinan, pupuk, dan produk turunan kelapa sawit. Para pelaku usaha Indonesia yang mengikuti one-on-one business matching tersebut bergerak di sektor produksi kopi, kertas, produk agro, dan minyak kelapa sawit. Ikut serta pula pelaku usaha sektor jasa tenaga kerja dan investasi geothermal.
Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengapresiasi potensi perolehan dalam one-on-one business matching ini. Tantowi optimistis produk-produk Indonesia akan semakin diminati masyarakat Selandia Baru.
"Saya bangga karena misi dagang pertama ke Selandia Baru ini berhasil mencatatkan potensi transaksi yang besar sekali untuk ukuran Selandia Baru. Ini langkah yang baik dari hubungan kedua negara untuk mencapai total perdagangan Rp40 triliun yang harus dicapai pada 2024," katanya.
Tren perdagangan bilateral Indonesia dengan Selandia Baru di tahun 2017 meningkat sebesar 15,72% menjadi USD1,19 miliar dibandingkan tahun 2016. Di tahun yang sama, total ekspor Indonesia ke Selandia Baru menunjukkan nilai USD437,8 juta atau 1,09% total impor Selandia Baru dari dunia. Di sisi lain, total ekspor Selandia Baru ke Indonesia sebesar USD751,1 juta atau 0,47% total impor Indonesia dari dunia.
"Potensi-potensi ini akan terus kami pantau hingga transaksi terealisasi,” ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda setelah pelaksanaan one-on-one business matching dalam keterangan resmi yang diterima SINDONews, Sabtu (17/3/2018).
One-on-one business matching tersebut merupakan bagian dari kegiatan misi dagang ke Selandia Baru. Arlinda memimpin misi dagang tersebut yang dimulai di Auckland pada 16 Maret 2018 dan akan berakhir di Wellington pada 19 maret 2018.
Potensi transaksi tersebut berasal dari negosiasi produk kopi, tenaga kerja perkebunan dan permesinan, pupuk, dan produk turunan kelapa sawit. Para pelaku usaha Indonesia yang mengikuti one-on-one business matching tersebut bergerak di sektor produksi kopi, kertas, produk agro, dan minyak kelapa sawit. Ikut serta pula pelaku usaha sektor jasa tenaga kerja dan investasi geothermal.
Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengapresiasi potensi perolehan dalam one-on-one business matching ini. Tantowi optimistis produk-produk Indonesia akan semakin diminati masyarakat Selandia Baru.
"Saya bangga karena misi dagang pertama ke Selandia Baru ini berhasil mencatatkan potensi transaksi yang besar sekali untuk ukuran Selandia Baru. Ini langkah yang baik dari hubungan kedua negara untuk mencapai total perdagangan Rp40 triliun yang harus dicapai pada 2024," katanya.
Tren perdagangan bilateral Indonesia dengan Selandia Baru di tahun 2017 meningkat sebesar 15,72% menjadi USD1,19 miliar dibandingkan tahun 2016. Di tahun yang sama, total ekspor Indonesia ke Selandia Baru menunjukkan nilai USD437,8 juta atau 1,09% total impor Selandia Baru dari dunia. Di sisi lain, total ekspor Selandia Baru ke Indonesia sebesar USD751,1 juta atau 0,47% total impor Indonesia dari dunia.
(fjo)
Explore More