Rekening Dibobol, Mandiri Ganti Uang Nasabah Rp150 Juta
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengaku telah mengganti uang sejumlah nasabah di Surabaya yang raib tiba-tiba dari rekeningnya karena dibobol oleh oknum dengan teknik skimming. Setidaknya, total jumlah uang nasabah yang diganti oleh bank mencapai Rp150 juta.
Skimming sendiri merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. Skimming termasuk salah satu jenis penipuan dengan metode phishing.
"Skimming itu kan bisa dilakukan di berbagai ATM bank. Kita sudah laporkan ke polisi," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Menurutnya, pihaknya pun telah melakukan berbagai upaya pencegahan agar dan pembobolan tersebut tidak terjadi lagi. Dia pun berharap nasabah bisa proaktif jika ada transaksi mencurigakan di rekeningnya.
"Ketika ada pemalsuan debit card kita langsung bayar, kita langsung ganti. Kita harapkan nasabah proaktif apabila ada transaksi yang tidak dilakukan oleh pihak yang bersangkutan langsung dilaporkan ke cabang terdekat kita agar bisa kita ganti. Itu issue yang baru kita," imbuh dia.
Saat ini, jumlah uang nasabah yang telah diganti perseroan mencapai Rp150 juta. Dia berharap, kasus ini tidak terjadi lagi di daerah lainnya. "Enggak banyak (uang nasabah yang diganti. Enggak sampai Rp100 juta. Kecil lho. Paling Rp150 jutaan lah. So far belum lah kita lihat. Kemarin asalnya dari satu sindikat jadi belum ada laporan dari tempat lain," tandasnya.
Skimming sendiri merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. Skimming termasuk salah satu jenis penipuan dengan metode phishing.
"Skimming itu kan bisa dilakukan di berbagai ATM bank. Kita sudah laporkan ke polisi," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Menurutnya, pihaknya pun telah melakukan berbagai upaya pencegahan agar dan pembobolan tersebut tidak terjadi lagi. Dia pun berharap nasabah bisa proaktif jika ada transaksi mencurigakan di rekeningnya.
"Ketika ada pemalsuan debit card kita langsung bayar, kita langsung ganti. Kita harapkan nasabah proaktif apabila ada transaksi yang tidak dilakukan oleh pihak yang bersangkutan langsung dilaporkan ke cabang terdekat kita agar bisa kita ganti. Itu issue yang baru kita," imbuh dia.
Saat ini, jumlah uang nasabah yang telah diganti perseroan mencapai Rp150 juta. Dia berharap, kasus ini tidak terjadi lagi di daerah lainnya. "Enggak banyak (uang nasabah yang diganti. Enggak sampai Rp100 juta. Kecil lho. Paling Rp150 jutaan lah. So far belum lah kita lihat. Kemarin asalnya dari satu sindikat jadi belum ada laporan dari tempat lain," tandasnya.
(akr)