KSP Apresiasi Realisasi Penerimaan Pajak Awal 2018 Tumbuh Dua Digit
A
A
A
JAKARTA - Realisasi penerimaan pajak di awal 2018 yakni periode Januari hingga Februari yang tumbuh dua digit mendapatkan apresiasi dari Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Hal ini menurutnya seiring kepatuhan membayar pajak yang mulai tinggi setelah adanya program Tax Amnesty.
"Kepala Staf Presiden dan Dirjen Pajak akan terus saling mendukung agar realisasi penerimaan semakin baik dan tingkat kepatuhan semakin tinggi," ujar Jenderal (Purn) Moeldoko.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko saat menerima Dirjen Pajak Robert Pakpahan untuk membicarakan perkembangan realisasi penerimaan dan kepatuhan pajak sekaligus menyerahkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) milik Moeldoko. Lebih lanjut diterangkan rincian realisasi penerimaan pajak yakni PPh Pasal 21 tumbuh 17%, PPh Badan tumbuh 7%, PPh Final tumbuh 12%, PPN Dalam Negeri tumbuh 16% dan PPN Impor tumbuh 24%.
Peningkatan tersebut terang dia salah satunya sebagai dampak langsung dari program Tax Amnesty. "Tren kepatuhan pajak juga terus membaik," terang dia.
Ia menyebutkan bahwa Surat Pemberitahuan (SPT) naik dari 63% menjadi 72%. Selain itu, tumbuhnya realisasi penerimaan pajak juga terkait program Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP) sebagai salah satu garda depan kepatuhan pajak. KSWP merupakan salah satu inisiatif di Bidang Perpajakan pada Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Aksi PPK) melalui Inpres 7/2015 dan Inpres 10/2016.
KSWP merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah sebelum memberikan layanan publik tertentu untuk memperoleh Keterangan Status Pajak. Selain itu juga dengan SPT Elektronik merupakan inovasi Pemerintah yang sangat diminati masyarakat. Dibandingkan tahun 2017 (sampai dengan periode yang sama) jumlah SPT Elektronik bertambah 38 persen. "Total SPT yang disampaikan sudah mencapai 5,1 juta," kata Moeldoko.
Sementara Dirjen Pajak Robert Pakpahan mengatakan, pertumbuhan itu memberikan indikasi yang baik. “Kenaikan ini mengindikasikan perekonomian Indonesia sedang membaik,” kata Robert.
Lebih lanjut Moeldoko mengatakan, pihaknya akan mendukung Dirjen Pajak yang akan fokus pada empat hal di tahun 2018 ini. Yakni pertama meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan langsung kepada masyarakat seperti NPWP dan SPT akan semakin mudah dan cepat.
Kedua adalah modernisasi tata kelola data. Untuk mewujudkan pelayanan yang prima, Dirjen Pajak harus memiliki tata kelola data yang terus terupdate. Ketiga, memperbaiki pemeriksaan, prosedur restitusi akan lebih cepat. Keempat peningkatan kompetensi SDM.
“Inovasi seperti e-filing merupakan terobosan yang super kreatif dari Ditjen Pajak. Dirjen Pajak harus selalu melihat tantangan ke depan. Innovate or Die!,” kata Panglima TNI 2013-2015 itu.
"Kepala Staf Presiden dan Dirjen Pajak akan terus saling mendukung agar realisasi penerimaan semakin baik dan tingkat kepatuhan semakin tinggi," ujar Jenderal (Purn) Moeldoko.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko saat menerima Dirjen Pajak Robert Pakpahan untuk membicarakan perkembangan realisasi penerimaan dan kepatuhan pajak sekaligus menyerahkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) milik Moeldoko. Lebih lanjut diterangkan rincian realisasi penerimaan pajak yakni PPh Pasal 21 tumbuh 17%, PPh Badan tumbuh 7%, PPh Final tumbuh 12%, PPN Dalam Negeri tumbuh 16% dan PPN Impor tumbuh 24%.
Peningkatan tersebut terang dia salah satunya sebagai dampak langsung dari program Tax Amnesty. "Tren kepatuhan pajak juga terus membaik," terang dia.
Ia menyebutkan bahwa Surat Pemberitahuan (SPT) naik dari 63% menjadi 72%. Selain itu, tumbuhnya realisasi penerimaan pajak juga terkait program Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP) sebagai salah satu garda depan kepatuhan pajak. KSWP merupakan salah satu inisiatif di Bidang Perpajakan pada Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Aksi PPK) melalui Inpres 7/2015 dan Inpres 10/2016.
KSWP merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah sebelum memberikan layanan publik tertentu untuk memperoleh Keterangan Status Pajak. Selain itu juga dengan SPT Elektronik merupakan inovasi Pemerintah yang sangat diminati masyarakat. Dibandingkan tahun 2017 (sampai dengan periode yang sama) jumlah SPT Elektronik bertambah 38 persen. "Total SPT yang disampaikan sudah mencapai 5,1 juta," kata Moeldoko.
Sementara Dirjen Pajak Robert Pakpahan mengatakan, pertumbuhan itu memberikan indikasi yang baik. “Kenaikan ini mengindikasikan perekonomian Indonesia sedang membaik,” kata Robert.
Lebih lanjut Moeldoko mengatakan, pihaknya akan mendukung Dirjen Pajak yang akan fokus pada empat hal di tahun 2018 ini. Yakni pertama meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan langsung kepada masyarakat seperti NPWP dan SPT akan semakin mudah dan cepat.
Kedua adalah modernisasi tata kelola data. Untuk mewujudkan pelayanan yang prima, Dirjen Pajak harus memiliki tata kelola data yang terus terupdate. Ketiga, memperbaiki pemeriksaan, prosedur restitusi akan lebih cepat. Keempat peningkatan kompetensi SDM.
“Inovasi seperti e-filing merupakan terobosan yang super kreatif dari Ditjen Pajak. Dirjen Pajak harus selalu melihat tantangan ke depan. Innovate or Die!,” kata Panglima TNI 2013-2015 itu.
(akr)