Penjualan Indofood Capai Rp70,19 Triliun

Rabu, 21 Maret 2018 - 04:30 WIB
Penjualan Indofood Capai Rp70,19 Triliun
Penjualan Indofood Capai Rp70,19 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Indofood Sukses Maksmur Tbk (INDF) sepanjang tahun 2017 mencatat penjualan neto konsolidasi Rp70,19 triliun atau naik 5,3% dari Rp66,66 triliun pada periode sebelumnya. Kelompok usaha strategis produk konsumen bermerek, bogasari, agribisnis, dan distribusi masing masing memberikan kontribusi sekitar 50%, 22%, 20% dan 8% terhadap penjualan neto konsolidasi.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim mengatakan, laba usaha juga naik 5,6% menjadi Rp8,75 triliun dari Rp8,29 triliun. Sedangkan marjin laba usaha relatif stabil dikisaran 12,5%.

"Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 0,6% menjadi Rp4,17 triliun dari Rp4,14 triliun," kata Anthoni dalam siaran pers, Selasa (20/3/2018).

Marjin laba bersih turun menjadi 5,9% dari 6,2% terutama disebabkan oleh tidak adanya laba tahun berjalan dari operasi yang dihentikan. Dengan tidak memperhitungkan akun non recurring dan selisih kurs, core profit, yang mencerminkan kinerja operasional naik 7,7% menjadi Rp4,3 triliun dari Rp3,99 triliun.

Menurut Anthoni, di tengah kondisi ekonomi makro yang stabil, tahun 2017 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri FMCG karena melemahnya tingkat permintaan. Namun demikian, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional.

"Kami berharap perekonomian dalam negeri di tahun 2018 akan lebih baik, dan kami akan terus mengembangkan diri secara dnamis guna menghadapi tantangan ke depannya," pungkas dia.

Sementara itu, anak usahanya yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga berhasil membukukan pertumbuhan penjuaulan neto konsolidasi sebesar 3,6% menjadi Rp35,61 triliun dari Rp34,38 triliun pada tahun lalu.

Divisi mi instan memberikan kontribusi sekitar 64% dari penjualan neto konsolidasi, diikuti divisi dairy, makanan ringan, penyedap makanan,nutrisi makanan khusus dan minuman yang masing masing memberikan kontribusi sekitar 20%, 7%, 2%, 2% dan 5% dari total penjualan neto konsoldasi.

Adapun laba usaha naik 7,4% menjadi Rp5,22 triliun dari Rp4,86 triliun dan marjin laba usaha meningkat 14,7% dari 14,2%. "Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 5,4% menjadi Rp3,8 triliun dari Rp3,6 triliun pada tahun sebelumnya, marjin laba bersih sedikit membaik menjadi 10,7% dari 10,5%," ungkapnya.

Dengan tidak memperhitungkan akun non recurring dan selisih kurs, core profit naik 8,6% menjadi Rp3,99 trliun dari Rp3,68 triliun. Dia menambahkan, meskipun tingkat permintaan pada sektor FMCG masih lemah namun ICBP dapat terus membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih, serta memperkuat posisi di sebagian besar kategori produknya.

Di tahun 2018 ini, lanjut dia, perekonomian dalam negeri diharapkan tetap bertumbuh. "Kami akan terus menyesuaikan strategi guna menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul serta berupaya mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan nilai perusahaan," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6514 seconds (0.1#10.140)