Sukses Dukung Pasar Semarangan, Semarang Jadi Idola
A
A
A
JAKARTA - Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti mengapresiasi program Destinasi Digital yang menjadi salah satu unggulan Kementerian Pariwisata. Ia mengatakan pihaknya, Pemerintah Kota Semarang akan mendukung Destinasi Digital untuk meningkatkan pariwisata di daerahnya, dan berharap menjadi contoh di daerah-daerah lain di Indonesia.
Saat hadir dalam Rakornas Pariwisata I 2018 di Nusa Dua, Bali, Hevearita memuji anak-anak muda kreatif dengan wadah Gerakan Pesona Indonesia (GenPI) yang memviralkan Destinasi Digital di Indonesia.
"Kami melihat memang saat ini jamannya sudah berubah, kami juga terus memantau bahwa anak muda di GenPI Jawa Tengah ini mampu memberikan gebrakan bagus untuk masyarakat. Maka dari itu, kami mendukung penuh, salah satunya dengan cara melahirkan Pasar Semarangan. Karena memang kami sangat percaya bahwa pariwisata bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Kata Hevearita, latar belakang yang ikut melahirkan dukungannya terhadap GenPI adalah bahwa Semarang kini sudah menjadi smart city, selain itu juga mengoptimalkan aset Pemerintah Kota Semarang, mendukung program Kemenpar mengenai destinasi digital.
"Dan yang paling utama, mendukung GenPi dan mendukung destinasi digital ini adalah bentuk komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk pariwisata Indonesia. Karena ini kegiatan offline mereka, kegiatan onlinenya, tentu saja membantu pariwisata Indonesia dan daerah kita sendiri, jadi amat sangat tepat mendukung GenPI dengan kegiatannya yang sangat positif ini," kata Wakil Wali Kota.
Sekadar informasi, Pasar Semarangan berada di Tinjomoyo. Pasar ini baru dilaunching pekan lalu, Sabtu (17/3). Saat launching, Pasar Semarangan langsung diserbu 2.000 pengunjung.
“Pasar Semarangan itu benar-benar digital. Transaksi yang dilakukan cashless. Kita menggandeng BNI untuk pembayaran. Selain itu, kita juga peduli terhadap difabel. Makanya kita memiliki akses untuk kaum difabel, namun baru saja soft launching, makanan sudah ludes habis, BNI juga habis, ini bukti bahwa sosial media yang dilakukan GenpI Jateng tepat sasara dan viralnya luar biasa. Jadi ngapain ragu lagi dukung GenPI,” tuturnya.
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi, Don Kardono, meminta kepada semua pihak mendukung program offline para penggiat sosial media ini agar juga ikut mengangkat potensi masyarakat, karena pasar ini unik dan penuh dengan unsur zaman now.
"Namun ada syarat pemerintah daerah untuk membangun destinasi digital. Pemerintah daerah harus menyediakan lokasi. Tentu saja lokasi itu bisa digunakan minimal setahun. Dan yang penting pemerintah daerah juga menyediakan utilitas dasar. Seperti listrik, Wifi dan lainnya. Karena destinasi digital, keberadaan Wifi sangat penting. Karena ini adalah destinasi kekinian. Untuk kids zaman now," papar Don dalam keterangan resmi, Jumat (23/3/2018).
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan dukungannya terhadap GenPI yang sukses mendirikan destinasi digital. “Makanya kita targetkan untuk membangun 100 destinasi digital. Seperti apa caranya? GenPI sudah memberikan contoh. Mereka memiliki banyak destinasi digital di daerah. Dan semuanya berjalan dengan baik,” ujar Menpar.
Saat hadir dalam Rakornas Pariwisata I 2018 di Nusa Dua, Bali, Hevearita memuji anak-anak muda kreatif dengan wadah Gerakan Pesona Indonesia (GenPI) yang memviralkan Destinasi Digital di Indonesia.
"Kami melihat memang saat ini jamannya sudah berubah, kami juga terus memantau bahwa anak muda di GenPI Jawa Tengah ini mampu memberikan gebrakan bagus untuk masyarakat. Maka dari itu, kami mendukung penuh, salah satunya dengan cara melahirkan Pasar Semarangan. Karena memang kami sangat percaya bahwa pariwisata bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Kata Hevearita, latar belakang yang ikut melahirkan dukungannya terhadap GenPI adalah bahwa Semarang kini sudah menjadi smart city, selain itu juga mengoptimalkan aset Pemerintah Kota Semarang, mendukung program Kemenpar mengenai destinasi digital.
"Dan yang paling utama, mendukung GenPi dan mendukung destinasi digital ini adalah bentuk komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk pariwisata Indonesia. Karena ini kegiatan offline mereka, kegiatan onlinenya, tentu saja membantu pariwisata Indonesia dan daerah kita sendiri, jadi amat sangat tepat mendukung GenPI dengan kegiatannya yang sangat positif ini," kata Wakil Wali Kota.
Sekadar informasi, Pasar Semarangan berada di Tinjomoyo. Pasar ini baru dilaunching pekan lalu, Sabtu (17/3). Saat launching, Pasar Semarangan langsung diserbu 2.000 pengunjung.
“Pasar Semarangan itu benar-benar digital. Transaksi yang dilakukan cashless. Kita menggandeng BNI untuk pembayaran. Selain itu, kita juga peduli terhadap difabel. Makanya kita memiliki akses untuk kaum difabel, namun baru saja soft launching, makanan sudah ludes habis, BNI juga habis, ini bukti bahwa sosial media yang dilakukan GenpI Jateng tepat sasara dan viralnya luar biasa. Jadi ngapain ragu lagi dukung GenPI,” tuturnya.
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi, Don Kardono, meminta kepada semua pihak mendukung program offline para penggiat sosial media ini agar juga ikut mengangkat potensi masyarakat, karena pasar ini unik dan penuh dengan unsur zaman now.
"Namun ada syarat pemerintah daerah untuk membangun destinasi digital. Pemerintah daerah harus menyediakan lokasi. Tentu saja lokasi itu bisa digunakan minimal setahun. Dan yang penting pemerintah daerah juga menyediakan utilitas dasar. Seperti listrik, Wifi dan lainnya. Karena destinasi digital, keberadaan Wifi sangat penting. Karena ini adalah destinasi kekinian. Untuk kids zaman now," papar Don dalam keterangan resmi, Jumat (23/3/2018).
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan dukungannya terhadap GenPI yang sukses mendirikan destinasi digital. “Makanya kita targetkan untuk membangun 100 destinasi digital. Seperti apa caranya? GenPI sudah memberikan contoh. Mereka memiliki banyak destinasi digital di daerah. Dan semuanya berjalan dengan baik,” ujar Menpar.
(ven)