Kapal Phinisi Wonderful Indonesia Bidik Pasar Negeri Jiran
A
A
A
JAKARTA - Booth Kapal Phinisi Wonderful Indonesia kembali bersiap menebar jaring di Malaysia. Brand milik Kementerian Pariwisata ini, diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Negeri Jiran.
Kali ini, Kementerian Pariwisata akan mencoba mengoptimalkan market Penang. Caranya, melalui pameran MATTA Fair Penang. Kegiatan ini akan dilakukan 30 Maret-1 April 2018. Agendanya adalah consumer selling (B to C), hingga pelayanan informasi pariwisata.
MATTA Fair Penang 2018 akan digelar di Straits Quay Convention Center (SQCC), Penang. Wonderful Indonesia akan menempati areal seluas 54 meter persegi. Ada 6 booth yang disiapkan dengan tema 'Kapal Phinisi'.
Menurut Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, Penang merupakan pasar yang penting. "Malaysia ini pasar yang penting bagi Indonesia, termasuk juga Penang. Pameran MATTA Fair Penang ini menjadi cara strategis untuk menaikan jumlah kunjungan wisatawan. Kami berharap dengan ikut di event ini, jumlah kunjungan wisatawan Malaysia tumbuh semakin signifikan,”" katanya, Minggu (25/3/2018).
Mengacu jumlah kunjungan wisatawan 2017, Malaysia masuk big four penyuplai wisatawan terbesar ke Indonesia. Strip pertama dihuni China, lalu diikuti Eropa dan Singapura.
Berada di empat besar, jumlah wisatawan Malaysia mencapai 1.238.378 orang. Jumlah tersebut tumbuh 1,05% dari tahun sebelumnya. Pada 2016, jumlah kunjungan wisatawan Malaysia mencapai 1.225.458 orang.
"Karakter wisatawan Malaysia, khususnya Penang, sangat unik. Sebab, wilayah Penang juga memiliki warga etnis China yang cukup besar. Mereka juga suka berlibur ke luar negeri. Dengan kondisi seperti ini, tentu harus dioptimalkan lagi," terang Pitana.
Jumlah etnis China di Malaysia memang sangat besar. Mencapai angka sekitar 18%. Mereka pun gemar berlibur ke negara-negara tetangga.
Sedangkan Penang, memiliki jumlah populasi sebesar 1,75 juta. Dari jumlah itu, 40% diantaraya beretnis China. Sisanya beretnis Melayu, India, dan lain-lain. Etnis China di Penang, juga gemar melancong ke negara lain. Pitana menambahkan, etnis China di Penang sangat potensial untuk ditarik ke Nusantara.
"Potensi-potensi seperti ini yang kami lihat. Mereka harus digaet untuk bisa berkunjung di Indonesia. Kalau bisa dioptimalkan, tentu akan menguntungkan. Karena, menambah jumlah kunjungan wisman yang cukup signifikan. Untuk itu, pameran MATTA Fair Penang ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” lanjut Pitana lagi.
Dijelaskan Pitana, pameran MATTA Fair Penang merupakan program lanjutan.
“Program pameran kali ini merupakan lanjutan dari agenda-agenda sebelumnya. Sebab, kami juga terus menggarap beberapa market di Malaysia. Kami harus terus mempertahankan posisi tarikan wisatawan khususnya di kawasan Malaysia Peninsula. Malaysia tetap menjadi pasar utama,” jelasnya.
Dalam MATTA Fair, Wonderful Indonesia akan fokus kepada branding dan advertising. Turun dengan kekuatan penuh, Indonesia menyertakan 11 travel agent dan tour operator (TA/TO).
11 TA/TO itu akan mendampingi 10 local agent Malaysia. Sinergi ini akan bahu membahu meyakinkan para buyers Malaysia melalui direct selling. Wonderful Indonesia juga menyertakan dua industri akomodasi. Mereka berasal dari 10 destinasi. Ada Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, juga Sumatra Selatan.
Selain zona Sumatra tersebut, ada juga Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogakarta, Jawa Timur, dan Bali. Bahkan, saking seriusnya, Jawa Tengah dan Riau rela membuka booth atas inisiatif sendiri.
“Para peserta MATTA Fair Penang ini sangat antusias. Beberapa provinsi ikut bergabung atas inisiatif sendiri. Mereka itu tahu betul bagaimana potensi besar dari Penang dan Malaysia secara umum,” tutur Pitana lagi.
Selain potensi market, kemudahan aksesibilitas menjadi alasan mereka menggenjot pasar Malaysia, khususnya Penang. Terbaru, maskapai Malindo telah membuka dua rute baru. Yaitu poros Penang-Aceh juga Ipoh-Medan. Kedua poros itu sudah beroperasi sejak 15 Maret lalu.
Poros Penang-Aceh, akan dilayani tiga kali sepekan. Hari aktifnya adalah Selasa, Kamis, dan Sabtu. Frekuensi penerbangan berbeda ditawarkan untuk poros Ipoh-Medan. Rute Ipoh-Medan akan dilayani empat kali dalam seminggu. Wisatawan bisa memanfaatkan fasilitas ini pada Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, setiap potensi dari market harus dimaksimalkan. Apalagi untuk mendapat kemudahan aksesibilitas udara.
“Terget kunjungan wisman harus terpenuhi tahun ini. Penang juga memiliki potensi besar, apalagi ada beberapa penambahan rute baru. Para pelaku industri bisnis pariwisata Indonesia harus fokus di pameran MATTA Fair Penang. Berikan informasi lengkap dan menarik. Buat warga Penang dan Malaysia penasaran lalu datang ke Indonesia,” pungkas Menteri asal Banyuwangi.
Kali ini, Kementerian Pariwisata akan mencoba mengoptimalkan market Penang. Caranya, melalui pameran MATTA Fair Penang. Kegiatan ini akan dilakukan 30 Maret-1 April 2018. Agendanya adalah consumer selling (B to C), hingga pelayanan informasi pariwisata.
MATTA Fair Penang 2018 akan digelar di Straits Quay Convention Center (SQCC), Penang. Wonderful Indonesia akan menempati areal seluas 54 meter persegi. Ada 6 booth yang disiapkan dengan tema 'Kapal Phinisi'.
Menurut Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, Penang merupakan pasar yang penting. "Malaysia ini pasar yang penting bagi Indonesia, termasuk juga Penang. Pameran MATTA Fair Penang ini menjadi cara strategis untuk menaikan jumlah kunjungan wisatawan. Kami berharap dengan ikut di event ini, jumlah kunjungan wisatawan Malaysia tumbuh semakin signifikan,”" katanya, Minggu (25/3/2018).
Mengacu jumlah kunjungan wisatawan 2017, Malaysia masuk big four penyuplai wisatawan terbesar ke Indonesia. Strip pertama dihuni China, lalu diikuti Eropa dan Singapura.
Berada di empat besar, jumlah wisatawan Malaysia mencapai 1.238.378 orang. Jumlah tersebut tumbuh 1,05% dari tahun sebelumnya. Pada 2016, jumlah kunjungan wisatawan Malaysia mencapai 1.225.458 orang.
"Karakter wisatawan Malaysia, khususnya Penang, sangat unik. Sebab, wilayah Penang juga memiliki warga etnis China yang cukup besar. Mereka juga suka berlibur ke luar negeri. Dengan kondisi seperti ini, tentu harus dioptimalkan lagi," terang Pitana.
Jumlah etnis China di Malaysia memang sangat besar. Mencapai angka sekitar 18%. Mereka pun gemar berlibur ke negara-negara tetangga.
Sedangkan Penang, memiliki jumlah populasi sebesar 1,75 juta. Dari jumlah itu, 40% diantaraya beretnis China. Sisanya beretnis Melayu, India, dan lain-lain. Etnis China di Penang, juga gemar melancong ke negara lain. Pitana menambahkan, etnis China di Penang sangat potensial untuk ditarik ke Nusantara.
"Potensi-potensi seperti ini yang kami lihat. Mereka harus digaet untuk bisa berkunjung di Indonesia. Kalau bisa dioptimalkan, tentu akan menguntungkan. Karena, menambah jumlah kunjungan wisman yang cukup signifikan. Untuk itu, pameran MATTA Fair Penang ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” lanjut Pitana lagi.
Dijelaskan Pitana, pameran MATTA Fair Penang merupakan program lanjutan.
“Program pameran kali ini merupakan lanjutan dari agenda-agenda sebelumnya. Sebab, kami juga terus menggarap beberapa market di Malaysia. Kami harus terus mempertahankan posisi tarikan wisatawan khususnya di kawasan Malaysia Peninsula. Malaysia tetap menjadi pasar utama,” jelasnya.
Dalam MATTA Fair, Wonderful Indonesia akan fokus kepada branding dan advertising. Turun dengan kekuatan penuh, Indonesia menyertakan 11 travel agent dan tour operator (TA/TO).
11 TA/TO itu akan mendampingi 10 local agent Malaysia. Sinergi ini akan bahu membahu meyakinkan para buyers Malaysia melalui direct selling. Wonderful Indonesia juga menyertakan dua industri akomodasi. Mereka berasal dari 10 destinasi. Ada Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, juga Sumatra Selatan.
Selain zona Sumatra tersebut, ada juga Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogakarta, Jawa Timur, dan Bali. Bahkan, saking seriusnya, Jawa Tengah dan Riau rela membuka booth atas inisiatif sendiri.
“Para peserta MATTA Fair Penang ini sangat antusias. Beberapa provinsi ikut bergabung atas inisiatif sendiri. Mereka itu tahu betul bagaimana potensi besar dari Penang dan Malaysia secara umum,” tutur Pitana lagi.
Selain potensi market, kemudahan aksesibilitas menjadi alasan mereka menggenjot pasar Malaysia, khususnya Penang. Terbaru, maskapai Malindo telah membuka dua rute baru. Yaitu poros Penang-Aceh juga Ipoh-Medan. Kedua poros itu sudah beroperasi sejak 15 Maret lalu.
Poros Penang-Aceh, akan dilayani tiga kali sepekan. Hari aktifnya adalah Selasa, Kamis, dan Sabtu. Frekuensi penerbangan berbeda ditawarkan untuk poros Ipoh-Medan. Rute Ipoh-Medan akan dilayani empat kali dalam seminggu. Wisatawan bisa memanfaatkan fasilitas ini pada Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, setiap potensi dari market harus dimaksimalkan. Apalagi untuk mendapat kemudahan aksesibilitas udara.
“Terget kunjungan wisman harus terpenuhi tahun ini. Penang juga memiliki potensi besar, apalagi ada beberapa penambahan rute baru. Para pelaku industri bisnis pariwisata Indonesia harus fokus di pameran MATTA Fair Penang. Berikan informasi lengkap dan menarik. Buat warga Penang dan Malaysia penasaran lalu datang ke Indonesia,” pungkas Menteri asal Banyuwangi.
(ven)