Genjot Kunjungan Wisatawan, Kemenpar Ajak Media Malaysia Famtrip
A
A
A
JAKARTA - Kunjungan wisatawan asal Malaysia terus digenjot Kementerian Pariwisata. Salah satunya melalui Familiarization Trip (Famtrip). Kegiatan ini bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Penang. Pesertanya adalah media Malaysia.
Famtrip digelar pada 25-29 Maret 2018. Selama lima hari itu, awak media Malaysia Peninsula diajak melihat langsung sensasi keajaiban alam dan budaya. Destinasi yang dipilih adalah Bali dan Nusa Tenggara Barat.
"Ada 19 orang media dari Malaysia Peninsula yang ikut Famtrip ini. Mereka akan kami ajak menyelami atraksi wisata dan hotelier di Lombok (Gili Trawangan, Villa Ombak, Kuta Beach Mandalika, Desa Sade, Tanjung Aan dan Bukit Merese). Serta Bali (Garuda Wisnu Kencana, Ulu Watu dengan Kecak Dance, Ayung River dan Benoa)," kata Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional II Kemenpar Sumarni, Senin (26/3/2018).
Pitana mengatakan, Famtrip adalah salah satu strategi untuk menjaring wisman Malaysia Peninsula ke Indonesia. Strategi lainnya adalah mengikuti bursa-bursa wisata yang ada di Malaysia. Dijelaskannya, hingga saat ini, Lombok dan Bali merupakan destinasi utama bagi pasar Malaysia Peninsula.
"Lombok dan Bali selalu potensial menggoda pasar Malaysia Peninsula. Keduanya sangat bagus dan efektif mendongkrak kunjungan wisatawan Malaysia Peninsula," ujar Pitana.
Menurut Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional II Kemenpar, Sumarni, Malaysia Peninsula merupakan salah satu fokus pasar wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Malaysia Peninsula menduduki peringkat ke-4 setelah China, Eropa, dan Singapura. Berdasarkan realisasi wisman pada tahun 2017, kunjungan wisatawan Malaysia Peninsula ke Indonesia mencapai 1.238.376 (meningkat 1.05% dibandingkan tahun 2016 sebesar 1.225.458.
"Target Kemenpar untuk pasar Malaysia Peninsula sebanyak 1,4 juta wisatawan di tahun 2018, sehingga diperlukan pendekatan yang tepat dan inovatif untuk menggarap pasar ini," kata Sumarni.
Sumarni berharap Famtrip ini dapat meningkatkan citra Indonesia. Yaitu sebagai destinasi yang aman dan nyaman. "Dengan Famtrip ini, diharapkan awak media ini memberitakan pesona Lombok dan Bali di media Malaysia Peninsula. Sehingga imbasnya akan mendongkrak kunjungan wisatawan Malaysia Peninsula," ujar Sumarni.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Famtrip adalah satu cara memperkenalkan destinasi wisata yang sangat efektif. Peserta bisa merasakan atmosfer atau suasana batin di destinasi tersebut, lalu menceritakannya lewat media serta tulisan mereka.
"Berikan mereka keberhasilan sentuhan yang terasa di saat datang ke Indonesia. Biarkan mereka merasakan kehangatan dan keindahan Indonesia saat melaksanakan Famtrip," kata Arief Yahya.
Famtrip digelar pada 25-29 Maret 2018. Selama lima hari itu, awak media Malaysia Peninsula diajak melihat langsung sensasi keajaiban alam dan budaya. Destinasi yang dipilih adalah Bali dan Nusa Tenggara Barat.
"Ada 19 orang media dari Malaysia Peninsula yang ikut Famtrip ini. Mereka akan kami ajak menyelami atraksi wisata dan hotelier di Lombok (Gili Trawangan, Villa Ombak, Kuta Beach Mandalika, Desa Sade, Tanjung Aan dan Bukit Merese). Serta Bali (Garuda Wisnu Kencana, Ulu Watu dengan Kecak Dance, Ayung River dan Benoa)," kata Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional II Kemenpar Sumarni, Senin (26/3/2018).
Pitana mengatakan, Famtrip adalah salah satu strategi untuk menjaring wisman Malaysia Peninsula ke Indonesia. Strategi lainnya adalah mengikuti bursa-bursa wisata yang ada di Malaysia. Dijelaskannya, hingga saat ini, Lombok dan Bali merupakan destinasi utama bagi pasar Malaysia Peninsula.
"Lombok dan Bali selalu potensial menggoda pasar Malaysia Peninsula. Keduanya sangat bagus dan efektif mendongkrak kunjungan wisatawan Malaysia Peninsula," ujar Pitana.
Menurut Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional II Kemenpar, Sumarni, Malaysia Peninsula merupakan salah satu fokus pasar wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Malaysia Peninsula menduduki peringkat ke-4 setelah China, Eropa, dan Singapura. Berdasarkan realisasi wisman pada tahun 2017, kunjungan wisatawan Malaysia Peninsula ke Indonesia mencapai 1.238.376 (meningkat 1.05% dibandingkan tahun 2016 sebesar 1.225.458.
"Target Kemenpar untuk pasar Malaysia Peninsula sebanyak 1,4 juta wisatawan di tahun 2018, sehingga diperlukan pendekatan yang tepat dan inovatif untuk menggarap pasar ini," kata Sumarni.
Sumarni berharap Famtrip ini dapat meningkatkan citra Indonesia. Yaitu sebagai destinasi yang aman dan nyaman. "Dengan Famtrip ini, diharapkan awak media ini memberitakan pesona Lombok dan Bali di media Malaysia Peninsula. Sehingga imbasnya akan mendongkrak kunjungan wisatawan Malaysia Peninsula," ujar Sumarni.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Famtrip adalah satu cara memperkenalkan destinasi wisata yang sangat efektif. Peserta bisa merasakan atmosfer atau suasana batin di destinasi tersebut, lalu menceritakannya lewat media serta tulisan mereka.
"Berikan mereka keberhasilan sentuhan yang terasa di saat datang ke Indonesia. Biarkan mereka merasakan kehangatan dan keindahan Indonesia saat melaksanakan Famtrip," kata Arief Yahya.
(ven)