BTPN Syariah Siap Lepas 10% Saham ke Publik

Rabu, 28 Maret 2018 - 03:02 WIB
BTPN Syariah Siap Lepas...
BTPN Syariah Siap Lepas 10% Saham ke Publik
A A A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN Syariah) bersiap melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Intital Public Offering/IPO). Perseroan berencana menerbitkan hingga 770.370.000 saham baru atau sekitar 10% dari modal ditempatkan dan disetor.

Direktur Utama BTPN Syariah Ratih Rachmawaty mengatakan, Otoritas Jasa keuangan (OJK) telah memberikan izin kepada perseroan untuk mengumumkan Prospektus Ringkas dan Pelaksanaan Penawaran Awal. "Sesuai aturan yang berlaku, perseroan juga menawarkan sebagian saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (employee stock allocation/ESA) sebanyak banyaknya 10% dari jumlah saham yang akan dilepas ke publik," kata Ratih di Jakarta, Selasa (27/3).

Harga saham pada penawaran perdana ini ditetapkan pada kisaran Rp900 sampai Rp980. Masa penawaran awal (book building) akan berlangsung sejak 27 Maret sampai dengan 6 April 2018, dengan rencana tanggal efektif pada 16 April, sedangkan Masa Penawaran Umum (Offering Period) direncanakan terjadi pada 18 hingga 20 April nanti.

Dia menjelaskan, IPO ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk menjalankan bisnis secara lebih terbuka. Selain itu, melalui IPO ini, manajemen memberi kesempatan kepada khalayak luas untuk terlibat dalam memberdayakan mass market, khususnya masyarakat prasejahtera produktif.

“Dengan memiliki saham BTPN Syariah, publik secara tidak langsung turut andil memberdayakan masyarakat prasejahtera produktif di Indonesia, karena dana yang diperoleh pada IPO ini akan digunakan untuk peningkatan volume pembiayaan terhadap segmen tersebut yang selama ini menjadi fokus bisnis perseroan," papar Ratih.

Untuk menjalankan IPO ini, BTPN Syariah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Lead Underwriter). Direktur Ciptadana Ferry Tanja, optimistis investor publik akan merespon positif penawaran saham perdana ini.

“BTPN Syariah memiliki posisi di pasar dan potensi pasar yang luas. Selain itu, kinerja keuangannya juga solid, memiliki tim manajemen yang berpengalaman dan mendapat dukungan penuh dari induk perusahaan,” katanya.

Lebih lanjut Ratih mengungkapkan, BTPN Syariah memiliki model bisnis yang fokus dan unik, yakni menyalurkan pembiayaan kepada perempuan dari keluarga prasejahtera produktif, dengan rata rata pembiayaan yang diberikan sebesar Rp1 juta-Rp3 juta per debitur.

Selain menyalurkan pembiayaan, perseroan juga aktif melakukan pemberdayaan melalui Program Daya guna meningkatkan kapasitas para nasabah. Dengan mengimplementasikan prinsip sosial dan bisnis secara bersamaan ini, perseroan mencatatkan pertumbuhan yang impresif selama beberapa tahun terakhir.

Sementara itu, hingga akhir Desember 2017, total aset mencapai Rp9,2 triliun atau tumbuh 25,0% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dana Pihak Ketiga mencapai Rp6,5 triliun atau tumbuh 21,5%. Sedangkan pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp6,1 triliun, tumbuh 21,1%.

“Meski menyasar segmen di bawah mikro, dengan melibatkan banyak sekali debitur, Alhamdulillah kami berhasil menjaga rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) di level sangat rendah yakni 1,67%,” pungkas Ratih.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8518 seconds (0.1#10.140)