Penduduk RI Diprediksi 321 Juta di 2045, Ketahanan Pangan Mendesak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution bakal memfokuskan ketahanan pangan di Indonesia. Pasalnya, pada tahun 2045, penduduk Indonesia diprediksi mencapai sekitar 321 juta dengan didominasi oleh kelompok usia produktif. Artinya, jumlah makanan yang harus disediakan oleh pemerintah juga meningkat.
“Salah satu kunci penting perencanaan ketahanan pangan nasional adalah menciptakan ekosistem yang mampu membangun kolaborasi di antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution dalam keterangan resmi di Jakarta.
Menurut Darmin, tujuan menciptakan ketahanan pangan perlu dibarengi dengan keinginan meningkatkan kesejahteraan petani. Ini karena petani merupakan tulang punggung dari kebijakan keamanan pangan. “Keamanan pangan terjadi ketika semua orang dapat mengakses cukup makanan yang aman, sehat, dan bergizi,” terang dia.
Pemerintah telah mengidentifikasi beberapa persoalan dan memulai beberapa program untuk mengatasinya. Mulai dari perbaikan data; pengadaan infrastruktur pasca panen; peningkatan nilai dan rantai pasokan; peningkatan inovasi, efisiensi, dan inklusivitas; peremajaan kebun petani; kerja sama dengan pihak swasta sebagai off taker dan lain-lain.
Dalam forum yang digelar untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan ini, Menko Darmin juga menjelaskan Kebijakan Pemerataan Ekonomi. Ia juga menerangkan, seiring dengan perkembangan ekonomi digital, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan inklusi keuangan.
“Sektor jasa keuangan domestik harus mampu menciptakan kestabilan dalam sistem layanan keuangan nasional. Tentunya dengan pemanfaatan teknologi digital,” sambung Darmin.
Menko Perekonomian pun berpesan agar seluruh pemangku kepentingan bekerja sama untuk menjadikan pangan dan pertanian sebagai mata pencaharian yang menarik bagi kaum muda. “Ini juga penting untuk memastikan ketahanan pangan di masa depan,” tutupnya.
“Salah satu kunci penting perencanaan ketahanan pangan nasional adalah menciptakan ekosistem yang mampu membangun kolaborasi di antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution dalam keterangan resmi di Jakarta.
Menurut Darmin, tujuan menciptakan ketahanan pangan perlu dibarengi dengan keinginan meningkatkan kesejahteraan petani. Ini karena petani merupakan tulang punggung dari kebijakan keamanan pangan. “Keamanan pangan terjadi ketika semua orang dapat mengakses cukup makanan yang aman, sehat, dan bergizi,” terang dia.
Pemerintah telah mengidentifikasi beberapa persoalan dan memulai beberapa program untuk mengatasinya. Mulai dari perbaikan data; pengadaan infrastruktur pasca panen; peningkatan nilai dan rantai pasokan; peningkatan inovasi, efisiensi, dan inklusivitas; peremajaan kebun petani; kerja sama dengan pihak swasta sebagai off taker dan lain-lain.
Dalam forum yang digelar untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan ini, Menko Darmin juga menjelaskan Kebijakan Pemerataan Ekonomi. Ia juga menerangkan, seiring dengan perkembangan ekonomi digital, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan inklusi keuangan.
“Sektor jasa keuangan domestik harus mampu menciptakan kestabilan dalam sistem layanan keuangan nasional. Tentunya dengan pemanfaatan teknologi digital,” sambung Darmin.
Menko Perekonomian pun berpesan agar seluruh pemangku kepentingan bekerja sama untuk menjadikan pangan dan pertanian sebagai mata pencaharian yang menarik bagi kaum muda. “Ini juga penting untuk memastikan ketahanan pangan di masa depan,” tutupnya.
(akr)