Mahasiswa UGM dan ITB Raih Tim Terbaik Kompetisi Desain Industri
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswa perwakilan dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tim terbaik pada Danone Industrial Design Competition Jugs Handling Innovation usai menyisihkan perwakilan dari 64 tim Universitas terbaik di Indonesia.
“Kompetisi yang telah berlangsung sejak kick off di Universitas Indonesia pada 5 Oktober 2017 berlangsung di empat lokasi pabrik Danone-Aqua di Pasuruan Jawa Timur, Medan Sumatra Utara, Subang Jawa Barat dan Klaten Yogyakarta pada," ujar Direktur Komunikasi Danone Indonesia, Arif Mujahidin dalam rilisnya, Jumat (30/3/2018).
"Mahasiswa UGM dan ITB mampu menyisihkan perwakilan dari Universitas Indonesia, President University, dan Universtas Trisakti pada babak lima besar. Presentasi hasil karya dua Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia itu mampu meyakinkan dan mempesona manajemen Danone-Aqua dan dewan juri," tambah Arif.
Seluruh tim mahasiswa yang mengikuti kompetisi ini sebelumnya telah mengembangkan ide inovasi untuk desain penanganan galon (jug handling) di pabrik, mulai dari cara menurunkan galon kosong, proses produksi sampai menaikkan galon yang sudah terisi dalam sistem pengirimannya.
Engineering and Technovation Director Danone-Aqua, Budi Hartono Susilo mengatakan inovasi desain penanganan galon ini dapat berbentuk modifikasi sistem yang sudah ada atau menciptakan sistem baru dalam penanganan galon.
Budi menjelaskan, tim dewan juri pada kompetisi ini terdiri dari lintas divisi di Danone-Aqua terdiri dari divisi industrial, engineering, supply chain, quality, safety dan finance. "Dalam seluruh proses penjurian dan penentuan pemenang, dewan juri mempertimbangkan aspek-aspek orisinalitas ide, desain yang ergonomis, aman, dan mampu menjaga kualitas."
Kompetisi inovasi ini adalah sebagai ajang untuk menyalurkan kreativitas para mahasiswa secara langsung di industri dan juga mengetahui bagaimana inovasi-inovasi dilakukan agar industri dapat berkembang. Budi mengapresiasi kreatifitas dan ide-ide baru yang dikembangkan oleh para mahasiswa ini.
"Kami sangat mengapresiasi kinerja dari setiap tim yang mengikuti kompetisi ini. Banyak hal menarik dan ide-ide baru yang dilahirkan oleh setiap tim. Nantinya, pemenang akan mendapat kesempatan untuk menjadi pendamping kami dalam proses implementasi inovasi ini," jelas Budi.
Vice President Human Resources Danone-Aqua, Pambudi Sunarsihanto mengatakan, kompetisi ini merupakan salah satu bentuk inisiatif perusahaan untuk mendorong kreativitas mahasiswa di Indonesia. Kompetisi ini diselenggarakan agar mahasiswa melalui ide-ide kreatifnya, memiliki kesempatan untuk terlibat langsung pada industri dan lingkungan kerja dan dapat menjadi bekal sebelum mereka memasuki dunia kerja.
Ketua tim UGM yang menjadi salah satu tim terbaik, Ezra Febrinanda menilai bahwa kompetisi ini telah melatih bagaimana mahasiswa dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif namun tetap realistis dan impactful.
"Melalui kompetisi ini, kami, tim Lokapala UGM, belajar bagaimana implementasi dari teori-teori yang kami pelajari di kampus. Kami yang berasal dari berbagai jurusan yang berbeda di kampus dilatih untuk bisa bekerja sama dengan baik, bekerja di bawah tekanan, serta membuat solusi yang realistis."
“Kompetisi yang telah berlangsung sejak kick off di Universitas Indonesia pada 5 Oktober 2017 berlangsung di empat lokasi pabrik Danone-Aqua di Pasuruan Jawa Timur, Medan Sumatra Utara, Subang Jawa Barat dan Klaten Yogyakarta pada," ujar Direktur Komunikasi Danone Indonesia, Arif Mujahidin dalam rilisnya, Jumat (30/3/2018).
"Mahasiswa UGM dan ITB mampu menyisihkan perwakilan dari Universitas Indonesia, President University, dan Universtas Trisakti pada babak lima besar. Presentasi hasil karya dua Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia itu mampu meyakinkan dan mempesona manajemen Danone-Aqua dan dewan juri," tambah Arif.
Seluruh tim mahasiswa yang mengikuti kompetisi ini sebelumnya telah mengembangkan ide inovasi untuk desain penanganan galon (jug handling) di pabrik, mulai dari cara menurunkan galon kosong, proses produksi sampai menaikkan galon yang sudah terisi dalam sistem pengirimannya.
Engineering and Technovation Director Danone-Aqua, Budi Hartono Susilo mengatakan inovasi desain penanganan galon ini dapat berbentuk modifikasi sistem yang sudah ada atau menciptakan sistem baru dalam penanganan galon.
Budi menjelaskan, tim dewan juri pada kompetisi ini terdiri dari lintas divisi di Danone-Aqua terdiri dari divisi industrial, engineering, supply chain, quality, safety dan finance. "Dalam seluruh proses penjurian dan penentuan pemenang, dewan juri mempertimbangkan aspek-aspek orisinalitas ide, desain yang ergonomis, aman, dan mampu menjaga kualitas."
Kompetisi inovasi ini adalah sebagai ajang untuk menyalurkan kreativitas para mahasiswa secara langsung di industri dan juga mengetahui bagaimana inovasi-inovasi dilakukan agar industri dapat berkembang. Budi mengapresiasi kreatifitas dan ide-ide baru yang dikembangkan oleh para mahasiswa ini.
"Kami sangat mengapresiasi kinerja dari setiap tim yang mengikuti kompetisi ini. Banyak hal menarik dan ide-ide baru yang dilahirkan oleh setiap tim. Nantinya, pemenang akan mendapat kesempatan untuk menjadi pendamping kami dalam proses implementasi inovasi ini," jelas Budi.
Vice President Human Resources Danone-Aqua, Pambudi Sunarsihanto mengatakan, kompetisi ini merupakan salah satu bentuk inisiatif perusahaan untuk mendorong kreativitas mahasiswa di Indonesia. Kompetisi ini diselenggarakan agar mahasiswa melalui ide-ide kreatifnya, memiliki kesempatan untuk terlibat langsung pada industri dan lingkungan kerja dan dapat menjadi bekal sebelum mereka memasuki dunia kerja.
Ketua tim UGM yang menjadi salah satu tim terbaik, Ezra Febrinanda menilai bahwa kompetisi ini telah melatih bagaimana mahasiswa dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif namun tetap realistis dan impactful.
"Melalui kompetisi ini, kami, tim Lokapala UGM, belajar bagaimana implementasi dari teori-teori yang kami pelajari di kampus. Kami yang berasal dari berbagai jurusan yang berbeda di kampus dilatih untuk bisa bekerja sama dengan baik, bekerja di bawah tekanan, serta membuat solusi yang realistis."
(ven)