JFFF 2018 Siap Hipnotis Penggemar Fashion dan Kuliner
A
A
A
JAKARTA - Penggemar fashion dan kuliner, bersiaplah menyambut Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) 2018. Acara ini akan digelar di Summarecon Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tepatnya 5 April-6 Mei 2018. Nikmatilah sajian makanan tradisional dan fashion yang sedang tren. Dengan harga yang dijamin miring tentunya.
JFFF 2018 adalah hasil kerja sama Summarecon dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini didukung penuh Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Apresiasi diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya, terhadap JFFF 2018. Menurutnya, kuliner dan belanja adalah dua daya pikat destinasi wisata. Sebab, dua wisata ini dicari semua wisatawan. Baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman).
"Di Jakarta, nomor satu itu wisata belanja, dan nomor dua adalah kuliner. Kedua-duanya adalah kekuatan yang dimiliki Jakarta. Apalagi ini menjadi kalender kegiatan tahunan," kata Menpar Arief Yahya, Rabu (28/3/2018).
Menpar menambahkan, konsep festival ini adalah sinergi pentahelix, ABCGM yakni Akademisi, Business Community, Government dan Media. Semua bersama-sama memopulerkan kuliner dan belanja. Menurutnya, wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia karena alasan budaya, alam, dan wisata buatan (man made).
"Wisman ke Indonesia itu 65 persen karena culture, 35 persen melihat nature, dan 5 persen karena manmade, seperti sport events maupun MICE," pungkas Menpar Arief Yahya.
Sementara Chairman JFFF, Soegianto Nagaria mengatakan, Jakarta Fashion & Food Festival konsisten digelar setiap tahun. Event ini bertujuan melestarikan serta mengembangkan nilai budaya, serta memperkuat perekonomian Indonesia melalui industri mode dan kuliner yang berbasis budaya.
"JFFF 2018 menampilkan ragam kekayaan budaya Indonesia. Khususnya bidang fashion dan kuliner yang dikemas dalam rangkaian acara yang menarik. JFFF hadir melalui 2 rangkaian utama acara, yaitu Fashion Festival dan Food Festival," kata Soegianto.
Di tahun ke-15 penyelenggaraannya, JFFF akan dilengkapi dengan presentasi koleksi terbaru busana siap pakai dari para desainer terkemuka. Ada juga desainer independen, serta para perancang muda dari berbagai institusi pendidikan mode ternama.
"Selain itu, ajang penyaluran bakat serta penghargaan dalam bidang mode akan hadir di JFFF melalui Gading Model Search (GMS), GMS Kids Category, Next Young Promising Designers (NYPD), dan Fashion Icon Awards (FIA)," papar Soegianto.
Untuk urusan makanan, JFFF mengangkat pesona kuliner Nusantara pada tataran lokal maupun global. Tidak hanya itu, program Eat & Win dan Jakarta Wine & Cheese Run juga siap dihadirkan kembali.
"Apresiasi terhadap ragam kuliner tradisional tanah air akan tersaji, berdampingan dengan Wine & Cheese Expo sebagai sarana mengenalkan budaya kuliner Nusantara melalui kegiatan pertukaran budaya antar bangsa," jelas Soegianto.
Makanan yang akan dihadirkan dalam Food Festival antara lain Bakwan Goreng Juara, Sukun Goreng, Tahu Kalasam, Kuotie Ayam, Soto Betawi Roxy, Mie Goreng Jawa Semar, Sate Ayam Madura Bintang 5, Gudeg Pejompongan, Srabi Solo Original, Sop Duren King, Es Podeng, serta Jajanan Pasar by Pastella.
JFFF 2018 adalah hasil kerja sama Summarecon dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini didukung penuh Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Apresiasi diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya, terhadap JFFF 2018. Menurutnya, kuliner dan belanja adalah dua daya pikat destinasi wisata. Sebab, dua wisata ini dicari semua wisatawan. Baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman).
"Di Jakarta, nomor satu itu wisata belanja, dan nomor dua adalah kuliner. Kedua-duanya adalah kekuatan yang dimiliki Jakarta. Apalagi ini menjadi kalender kegiatan tahunan," kata Menpar Arief Yahya, Rabu (28/3/2018).
Menpar menambahkan, konsep festival ini adalah sinergi pentahelix, ABCGM yakni Akademisi, Business Community, Government dan Media. Semua bersama-sama memopulerkan kuliner dan belanja. Menurutnya, wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia karena alasan budaya, alam, dan wisata buatan (man made).
"Wisman ke Indonesia itu 65 persen karena culture, 35 persen melihat nature, dan 5 persen karena manmade, seperti sport events maupun MICE," pungkas Menpar Arief Yahya.
Sementara Chairman JFFF, Soegianto Nagaria mengatakan, Jakarta Fashion & Food Festival konsisten digelar setiap tahun. Event ini bertujuan melestarikan serta mengembangkan nilai budaya, serta memperkuat perekonomian Indonesia melalui industri mode dan kuliner yang berbasis budaya.
"JFFF 2018 menampilkan ragam kekayaan budaya Indonesia. Khususnya bidang fashion dan kuliner yang dikemas dalam rangkaian acara yang menarik. JFFF hadir melalui 2 rangkaian utama acara, yaitu Fashion Festival dan Food Festival," kata Soegianto.
Di tahun ke-15 penyelenggaraannya, JFFF akan dilengkapi dengan presentasi koleksi terbaru busana siap pakai dari para desainer terkemuka. Ada juga desainer independen, serta para perancang muda dari berbagai institusi pendidikan mode ternama.
"Selain itu, ajang penyaluran bakat serta penghargaan dalam bidang mode akan hadir di JFFF melalui Gading Model Search (GMS), GMS Kids Category, Next Young Promising Designers (NYPD), dan Fashion Icon Awards (FIA)," papar Soegianto.
Untuk urusan makanan, JFFF mengangkat pesona kuliner Nusantara pada tataran lokal maupun global. Tidak hanya itu, program Eat & Win dan Jakarta Wine & Cheese Run juga siap dihadirkan kembali.
"Apresiasi terhadap ragam kuliner tradisional tanah air akan tersaji, berdampingan dengan Wine & Cheese Expo sebagai sarana mengenalkan budaya kuliner Nusantara melalui kegiatan pertukaran budaya antar bangsa," jelas Soegianto.
Makanan yang akan dihadirkan dalam Food Festival antara lain Bakwan Goreng Juara, Sukun Goreng, Tahu Kalasam, Kuotie Ayam, Soto Betawi Roxy, Mie Goreng Jawa Semar, Sate Ayam Madura Bintang 5, Gudeg Pejompongan, Srabi Solo Original, Sop Duren King, Es Podeng, serta Jajanan Pasar by Pastella.
(ven)