Harga Minyak Dunia Meningkat, Brent Masih di Bawah USD70/Barel
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini meningkat, didukung oleh pemulihan pasar ekuitas setelah minyak mentah sempat mengalami penurunan harian terbesar dalam hampir satu tahun. Meski harga minyak dunia berada dalam jalur positif, namun Brent yang menjadi patokan Internasional tetap berada di bawah level USD70 per barel.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (4/4/2018) harga minyak mentah berjangka Brent naik 48 sen atau 0,7% untuk bertahan di level USD68,12 per barel. Ini menyusul penurunan hampir 4% harga Brent pada awal pekan kemarin, atau terbesar sejak Juni. Tercatat Brent telah meningkat menjadi USD71 per barel pekan lalu, mendekati tertinggi tahun ini.
Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turut bertambah 50 sen yang setara 0,8% untuk menetap di posisi USD63,51 per barel. Dukungan datang dari membaiknya ekuitas serta komentar Menteri Energi Rusia Alexander Novak yang mengutarakan sebuah organisasi gabungan bakal mendukung pemangkasan produksi OPEC.
Kerja sama tersebut terang dia dapat dibentuk setelah kesepakatan pembatasan produksi minyak berakhir pada akhir tahun ini. Namun, peningkatan diperkirakan masih akan datang dari pengeboran minyak mentah AS yang membatasi kenaikan harga.
Menurut jajak pendapat Reuters pada hari Selasa, kemarin analis mengantisipasi stok minyak mentah bertambah 200.000 barel dalam seminggu hingga 30 Maret. Di sisi lain harga untuk barel fisik minyak di Laut Utara berada di sekitar posisi terendah sejak Juni lalu, karena pemeliharaan kilang yang ekstensif di seluruh wilayah mengurangi permintaan.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (4/4/2018) harga minyak mentah berjangka Brent naik 48 sen atau 0,7% untuk bertahan di level USD68,12 per barel. Ini menyusul penurunan hampir 4% harga Brent pada awal pekan kemarin, atau terbesar sejak Juni. Tercatat Brent telah meningkat menjadi USD71 per barel pekan lalu, mendekati tertinggi tahun ini.
Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turut bertambah 50 sen yang setara 0,8% untuk menetap di posisi USD63,51 per barel. Dukungan datang dari membaiknya ekuitas serta komentar Menteri Energi Rusia Alexander Novak yang mengutarakan sebuah organisasi gabungan bakal mendukung pemangkasan produksi OPEC.
Kerja sama tersebut terang dia dapat dibentuk setelah kesepakatan pembatasan produksi minyak berakhir pada akhir tahun ini. Namun, peningkatan diperkirakan masih akan datang dari pengeboran minyak mentah AS yang membatasi kenaikan harga.
Menurut jajak pendapat Reuters pada hari Selasa, kemarin analis mengantisipasi stok minyak mentah bertambah 200.000 barel dalam seminggu hingga 30 Maret. Di sisi lain harga untuk barel fisik minyak di Laut Utara berada di sekitar posisi terendah sejak Juni lalu, karena pemeliharaan kilang yang ekstensif di seluruh wilayah mengurangi permintaan.
(akr)