PP Presisi Sebar Dividen Rp56,4 Miliar dari Laba Bersih 2017
A
A
A
JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2017 memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp5,52/saham. Total nilai dividen tunai yang dibagikan sebesar Rp56,4 miliar atau sekitar 30% dari laba bersih tahun berjalan yang dapat ditribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2017 sebesar Rp188,3 miliar.
Direktur Utama PP Presisi Iswanto Amperawan mengatakan, total laba bersih periode 2017 yakni Rp244,6 miliar atau meningkat 498% dari Rp41,4 miliar pada 2016. "EBITDA juga naik 323% dari Rp138,1 miliar pada 2016 menjadi Rp584 miliar pada 2017," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Peningkatan laba bersih ini, kata Iswanto, sejalan dengan kenaikan pendapatan konsolidasi PPRE sebesar 389%, dari Rp371,2 miliar pada 2016 menjadi Rp1,8 triliun pada tahun 2017.
“Peningkatan kinerja secara signifikan mencerminkan secara langsung kuatnya posisi PPRE sebagai perusahaan konstruksi terintegrasi di Indonesia. Sehingga, mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek-proyek insfrastruktur strategis berskala nasional," kata dia.
Selain memutuskan pembagian dividen tunai, RUPST juga menetapkan beberapa keputusan lainnya, antara lain sebesar Rp9,5 miliar atau lebih kurang 5% dari laba bersih dialokasikan sebagai cadangan wajib. Sementara Rp122,4 miliar atau 65% dari laba bersih dibukukan sebagai saldo laba ditahan.
Direktur Utama PP Presisi Iswanto Amperawan mengatakan, total laba bersih periode 2017 yakni Rp244,6 miliar atau meningkat 498% dari Rp41,4 miliar pada 2016. "EBITDA juga naik 323% dari Rp138,1 miliar pada 2016 menjadi Rp584 miliar pada 2017," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Peningkatan laba bersih ini, kata Iswanto, sejalan dengan kenaikan pendapatan konsolidasi PPRE sebesar 389%, dari Rp371,2 miliar pada 2016 menjadi Rp1,8 triliun pada tahun 2017.
“Peningkatan kinerja secara signifikan mencerminkan secara langsung kuatnya posisi PPRE sebagai perusahaan konstruksi terintegrasi di Indonesia. Sehingga, mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek-proyek insfrastruktur strategis berskala nasional," kata dia.
Selain memutuskan pembagian dividen tunai, RUPST juga menetapkan beberapa keputusan lainnya, antara lain sebesar Rp9,5 miliar atau lebih kurang 5% dari laba bersih dialokasikan sebagai cadangan wajib. Sementara Rp122,4 miliar atau 65% dari laba bersih dibukukan sebagai saldo laba ditahan.
(akr)